Brilio.net - Bersepeda adalah olahraga ringan yang murah dan dapat dilakukan oleh siapa saja dan dari kalangan mana saja. Tak hanya sebagai alat transportasi, bersepeda ternyata juga dijadikan salah satu kegiatan mengisi waktu luang di akhir pekan yang murah dan pastinya menyehatkan. Hal tersebutlah yang juga dirasakan oleh lelaki yang akrab disapa Bagus Gowes (28) ini.

Berawal dari sakit kuning yang dideritanya pada tahun 2010, membuatnya mulai mengenal sepeda, dan menjadikan sepeda tak hanya sebagai alat transportasi, tetapi juga olahraga. Dari bersepeda itulah, akhirnya ia menjadi salah satu yang menginisiasi Komunitas Bike to Work Yogyakarta, di Februari 2011.

"Saya awal sepedaan itu kenal sama forum sepedaku.com, tapi sekarang sudah mati forumnya, dan juga kenal dengan beberapa komunitas sepeda. Karena itu saya jadi menekuni bersepeda," ujar lelaki bernama lengkap Bagus Abdurrahman Wahid, yang berasal dari Cilacap, Jawa Tengah, namun kini berdomisili di Yogyakarta ini kepada brilio.net, Kamis (17/12).

Bagus Gowes, gara-gara sakit kuning pria ini jatuh cinta pada sepeda foto: instagram.com/bagusgowes

Tak hanya bike to work dari rumahnya dengan rute Alun-alun Kidul Yogyakarta, hingga di kantornya yang beralamat di Jalan Kyai Mojo, Yogyakarta saja. Bagus juga gemar mengikuti berbagai touring sepeda jarak jauh yang diselenggarakan oleh beberapa event. Seperti pada tahun 2010, ia mengikuti event sepeda pertamanya yang diselenggarakan Kompas, yakni Jelajah Sepeda Kompas dengan rute Surabaya-Jakarta, selama satu minggu.

"Tahun 2012 ikut touring yang diadakan Greeners.co, sebuah LSM yang bergerak di lingkungan hidup. Touringnya tentang kampanye lingkungan hidup dengan rute dari Bali hingga Bandung," lanjutnya.

Menurut lelaki yang menjadikan bersepeda sebagai salah satu bagian dari hidupnya ini, touring tahun 2012 tersebut merupakan perjalanan touring yang paling ekstrim yang pernah ia lakoni. Bagaimana tidak? Saat itu, ia touring bersama para peserta lain yang ternyata atlet sepeda balap. Mau tak mau, ia harus ikut memacu sepedanya seperti para atlet sepeda balap tersebut.

"Waktu itu pesertanya cuma 15 orang, yang bukan atlet sepeda balap cuma dua orang, saya sama teman dari Bandung. Dikasih sepeda sama panitia juga sepeda yang MTB ukuran 16," jelas Bagus.

Bagus Gowes, gara-gara sakit kuning pria ini jatuh cinta pada sepeda foto: instagram.com/bagusgowes

Tak berhenti di tahun 2012, tahun berikutnya ia mengikuti ajang touring yang diadakan oleh Kompas yakni Jelajah Padang - Sabang. Dengan rute sepanjang 1600 km, dan ditempuh dalam waktu 2 minggu. Touring Jelajah Padang Sabang tersebut akhirnya dibukukan oleh Kompas Gramedia.

Pada 5 Januari 2015 kemarin, akhirnya ia membuat sebuah website atau situs sepeda indonesia, yakni Goowes.co. Bermula dari ingin berbagi ilmu tentang persepedaan dan segala hal tentang sepeda, Bagus mulai mengembangkan website tersebut pada Maret hingga saat ini. Tak hanya tentang sepeda saja, ia juga merekam segala kegiatannya tentang bersepeda, dan merekam perjalanan toringnya di bagusgowes.wordpress.com.

Selain itu, yang menarik, Bagus juga bike to work hampir setiap hari. Ia menyarankan, bila ingin bike to work, lebih baik jarak yang ditempuh tak lebih dari 20 km. Selain lebih sehat, menurutnya, dengan sering bersepeda, tentunya bisa lebih hemat, dan lebih menjalin tali persaudaraan dengan pesepeda lain yang ia temui di jalan. Menurutnya, bersepeda pada masa sekarang ini telah diberi perhatian khusus, seperti adanya jalur kuning dan juga ruang tunggu hijau untuk pesepda di lampu merah.

Tak hanya bike to work saja, Bagus pun gemar melakukan touring menjelajah sudut-sudut Yogyakarta bersama teman-teman komunitasnya. Setiap sabtu, ia mengikuti touring bersama teman-temannya menyusuri jalur Daendels, yakni Yogyakarta hingga Pantai Congot, Purworejo. Dan pada hari Rabu pagi, ia ikut bersepeda dari Jombor, Yogyakarta hingga Kaliurang, Yogyakarta, dengan melewati Jalan Magelang.

"Event paling dekat yang ingin saya ikuti adalah Tour de Pangandaran, dari Tasikmalaya ke Pantai Pangandaran. Itu event tahunan dengan rute sepanjang 100 km," imbuh lelaki yang juga mempunyai bisnis online spare part sepeda ini.

Nah, bagaimana kamu tertarik untuk bike to work?