Brilio.net - Gadis cilik nan manis dan cantik itu tampak ceria di antara teman-temannya. Bocah bernama Sheva Anella Ardiansyah (10) yang dudu di kelas 4 SD ini sudah memiliki segudang prestasi. Gadis dengan bulu mata lentik ini adalah pembalap cilik perempuan motocross satu-satunya di kelas 65cc di Indonesia.

"Awal mula suka balapan itu sejak umur 4 tahun karena sering liatin papa balapan. Kemudian tahun 2012 minta dibeliin motor balap," ungkap Sheva saat ditemui brilio.net, Jumat (9/10). Sheva pun aktif mengikuti berbagai kejuaaran nasional motocross sejak 2013.

Usianya baru 10 tahun, gadis mungil ini jadi crosser terbaik Indonesia

Usianya baru 10 tahun, gadis mungil ini jadi crosser terbaik Indonesia

Kejuaraan yang pertama kali diikuti putri kedua dari pasangan Irwan Ardiansyah dan Tantri Naresari ini adalah kejuaraan nasional kelas 50cc di Maguwoharjo, Yogyakarta. Meskipun saat itu Sheva mendapat peringkat terakhir alias pembalap yang paling akhir sampai di garis finish, tapi Sheva tidak pernah putus asa dan malah semakin rajin untuk berlatih.

Latihan rutin yang Sheva lakukan setiap Senin-Jumat mulai pukul 15.00-17.00 ini pun tidak sia-sia. Sampai saat ini Sheva sudah mengikuti puluhan kali event balap motocross nasional dan masih tercatat sebagai pembalap perempuan cilik satu-satunya di kelas 65cc. Di tahun 2015 ini Sheva sudah tampil di berbagai Kejurnas seperti di Cibinong, Purwokerto, Solo, Bali dan Bojonegoro.

Usianya baru 10 tahun, gadis mungil ini jadi crosser terbaik Indonesia

Karirnya sebagai pembalap cilik pun tidak selalu mulus. Di tahun 2014 lalu Sheva harus kecewa karena tidak bisa mengikuti Kejurnas Motocross Putaran 9 SE 50cc di Sirkuit Gapuraning Rahayu Ciamis karena mengalami patah tulang kering saat latihan. Padahal Sheva saat itu sudah menargetkan untuk menjadi juara nasional. "sedih sih karena harus istirahat selama 4 minggu dan udah mempersiapkan buat juara nasional saat itu. Tapi ya enggak apa-apa kan kecelakaan. Untungnya tidak terlalu parah," terang Sheva.

Berkali-kali jatuh dan harus membangunkan motornya kembali untuk tetap melaju di sirkuit sudah menjadi makanan sehari-hari Sheva yang juga menyukai olahraga muay-thai ini. Bukan hanya sekali saja gadia yang mengidolakan Marc Marquez dan Valentino Rossi ini mengalami cedera atau kecelakaan saat latihan maupun bertanding, Sheva tetap semangat dan tidak putus asa.

Berkat didikan papanya, Irwan Ardiansyah yang juga juara nasional motocros SE 125 selama 7 tahun berturut-turut (1996-2002) dan masih aktif sampai sekarang, Sheva menjadi crosser paling ditunggu-tunggu penampilannya setiap ada event kejurnas. Sheva dikenal dengan teknik ridingnya yang di atas rata-rata dan juga termasuk tiga besar terbaik nasional di kelas yang diikutinya.

Sibuk di sirkuit tidak lantas menjadikannya mengabaikan tanggung jawab di sekolah. Sheva pun masih bisa mengikuti pelajaran dengan baik dan prestasinya juga tidak pernah anjlok. "Sheva ini anaknya rajin dan cerdas, masih bisa ngikutin pelajaran di kelas meskipun harus beberapa kali absen untuk berlomba," ungkap Antok, salah seorang guru Sheva di SD Negeri Ungaran 1 Yogyakarta.