Brilio.net - Pasangan suami istri Stephanie dan John Cacioppo, serta Stephen Balogh dari Center for Cognitive and Social Neuroscience, University of Chicago mengadakan penelitian tentang kerja otak dari orang-orang yang hidupnya kesepian. Hasil penelitian yang dipublikasikan pada September 2015 di Jurnal Cortex volume 70 ini memaparkan, orang-orang yang hidup tanpa pasangan punya kewaspadaan yang lebih, seperti dikutip dari independent.co.uk pada Jumat (13/11).

Ketika seseorang merasa terisolasi secara sosial, sistem saraf mengaktifkan "mode pertahanan diri" yang membuat diri lebih siaga dan defensif meskipun sedang tidak ada ancaman. Otak seseorang yang merasa kesepian menjadi lebih aktif dalam rangka waspada terhadap kemungkinan bahaya dari orang asing.

Para peneliti memberikan pertanyaan bertema kesendirian kepada 38 orang yang merasa kesepian serta kepada 32 orang yang tidak merasa kesepian. Stephanie dan timnya memasangkan perekam gelombang otak pada masing-masing kepala partisipan, lalu menggunakan kata-kata pemantik seperti, "sendiri", "bahagia", "sedih", yang diklasifikasikan dalam label sosial positif, sosial negatif, nonsosial positif, nonsosial negatif, untuk melihat perbedaann respons otak.

Orang-orang kesepian terbukti memiliki tingkat kewaspadaan yang tinggi ketika disebutkan kata-kata yang terkait dengan sosial negatif. Sedangkan kelompok orang yang tidak merasa kesepian memberikan respons yang tak jauh beda ketika diperdengarkan kata-kata yang terkait dengan sosial negatif dan nonsosial negatif.

Para peneliti menyimpulkan, kelompok merasa kesepian memiliki otak yang terkondisikan untuk lebih siaga guna merespons apa yang dianggap ancaman sosial. Kewaspadaan yang berlebihan ini dapat terbawa hingga ke alam bawah sadar.

"Penemuan kami tentang efek yang dirasakan dari isolasi sosial (kesepian) pada otak juga pada perilaku tubuh menunjukkan bahwa kesepian mendorong pertahanan diri jangka pendek, termasuk peningkatan kewaspadaan sosial, berbeda dengan ancaman nonsosial," tulis mereka dalam penelitian.