Brilio.net - Siapa bilang di desa tak tercemar budaya buruk. Banyak sekarang gaya hidup buruk ala perkotaan sudah mulai masuk ke desa-desa, salah satunya dalam hal pergaulan. Banyak warga yang tinggal di desa-desa, kini mulai terpengaruhi gaya pergaulannya ke arah pergaulan bebas. Akibatnya bisa ditebak, jumlah gadis yang hamil di luar nikah mulai meningkat. Perhatikan saja, kemungkinan fenomena ini terjadi di desamu.

Melihat fenomena tersebut gadis asal Wonosobo, Nur Saudah Alarifah, tidak memilih diam. Bebekal relasi di salah satu perguruang tinggi di Yogyakarta, gadis berkacamata ini berinisiatif untuk membuat komunitas yang mengedukasi kaum muda di desanya tantang banyak hal mengenai reproduksi. Salah satu isu yang ia tekankan adalah masalah pergaulan antar lawan jenis.

Saudah bersama teman-teman di kampusnya yang berasal dari Wonosobo, menggagas komunitas Wonosobo Mengajar. Komunitas ini banyak berkecimpung dengan anak-anak muda dan mengarahkan mereka agar menjauhkan dari pergaulan bebas.

Nur Saudah, tak rela anak di Wonosobo jadi korban 'salah gaul', salut! Nur Sudah (kiri) dalam aktivitas Wonosobo Mengajar.

"Saya khawatir budaya tidak baik ini akan semakin banyak dan mewabah di desa-desa. Sehingga muncul persepsi bahwa hamil di luar nikah di kalangan anak muda menjadi hal yang lumrah," kata Saudah saat ditemui brilio.net di sela-sela kegiatan sosial Jambore Desa 2015 di Wonosobo, Selasa, (15/12).

Kini komunitas yang ia dan teman-temannya gagas, sudah kian beragam dan tidak hanya terpaku pada edukasi tentang reproduksi. Saudah menuturkan, komunitas yang didirikan sejak 23 Januari 2014 itu kini memiliki program yang lebih bervariatif. Mulai dari penggalangan dana untuk kaum duafa, bakti sosial di panti asuhan, wakaf Al-quran bahkan hingga kelas motivasi bagi yatim piatu.

"Beberapa waktu lalu, kami mengundang warga asli Wonosobo, Teguh Raharjo, untuk mengisi seminar motivasi. Tamu yang kami undang itu dulunya bekerja merantau sebagai cleaning service, berkat kinerjanya yang baik selama bertahun-tahun ia sekarang menjabat sebagai Kepala Pusat Pemuda dan Olahraga Nasional (PP-PON) di Jakarta," tutur Saudah menceritakan kegiatan Wonosobo Mengajar.

Nur Saudah, tak rela anak di Wonosobo jadi korban 'salah gaul', salut! Sejumlah kegiatan positif dilakukan oleh Komunitas Wonosobo Mengajar, seperti sesi motivasi.

Di hari ulang tahun komunitasnya Januari tahun depan, Saudah dan teman-temannya sudah memiliki program khusus yang diberi nama Inspirator Wonosobo. Program tersebut, nantinya akan mengundang orang-orang asal Wonosobo yang benar-benar meniti kariernya dari nol hingga sukses, untuk menjadi pembicara di depan anak-anak muda Wonosobo.

Salut deh, dengan semangat positif anak-anak muda ini.