Brilio.net - Saat ini telah tersedia berbagai kemasan dan produk obat antinyamuk, mulai dari obat antinyamuk bakar, semprot, sampai antinyamuk yang berbentuk lotion. Dari jenis produk antinyamuk tersebut, lotion antinyamuk tergolong produk yang digemari karena cara pemakaiannya yang praktis dan dapat dipakai kapan saja dan di mana saja.

Namun, ternyata di dalam produk lotion antinyamuk yang banyak beredar saat ini mengandung bahan-bahan berbahaya bagi manusia. Berdasarkan fakta itukah, mahasiswa FMIPA UNY yaitu Maisel Priskila sisilia dan Dwi Sutanti (Prodi Pendidikan IPA), serta Arief Noviartara (Prodi Kimia) melakukan penelitian untuk membuat lotion antinyamuk dengan bahan tanaman tembelek dan brotowali yang aman untuk kulit.

Tahap ekstraksi tanaman brotowali dilakukan dengan langkah awal yakni memetik daun dan bunganya. Kemudian mencuci bahan tersebut dengan aquades. Bahan yang sudah dicuci dihaluskan kemudian diperas menggunakan kain kasa sehingga diperoleh larutan ekstrak daun tembelek dan larutan ekstrak bunga tembelek. Hasil ekstraksi tanaman tembelek langsung digunakan untuk membuat lotion.

"Pembuatan lotion dilakukan dengan mencampurkan hasil ekstraksi dengan minyak kayu putih dan cleansing milk. Kemudian semua bahan diaduk hingga rata. Setelah itu ditambahkan parfume aromatic diaduk kembali hingga tercampur dan ditunggu beberapa saat," jelas Maisel kepada brilio.net, Sabtu (15/8).

Kebanggaan mereka tidak sampai di situ saja, lotion buatan mereka dibawa untuk bekal bertugas ke pedalaman Papua oleh Batalyon 412 Purworejo. Karya mereka tersebut diharapkan dapat berguna bagi para tentara agar terlindung dari gigitan nyamuk, apalagi Papua terkenal sebagai daerah endemik malaria.

"Walaupun pembuatan lotion antinyamuk ini sudah melewati pengujian, semoga lotion tersebut bisa membantu mengusir nyamuk, karena tentunya nyamuk yang dalam percobaan dengan nyamuk yang akan ditemui di Papua sana tentunya berbeda," tutup Maisel.