Brilio.net - Sudah bukan hal baru lagi bahwa setiap produsen otomotis dalam promosi produknya dengan menyantumkan klaim sebagai kendaraan irit bahan bakar. Mulai dari klaim "paling irit di kelasnya", "50% lebih irit", "lebih irit lebih bertenaga", bahkan ada yang berani menglaim "80km/liter". Terbukti begitukah guys? Lets be smart!

Sebenarnya ada banyak faktor yang menentukan irit tidaknya konsumsi bahan bakar sebuah kendaraan. Salah satunya adalah gaya berkendara. Bahkan sebenarnya yang paling bisa kita lakukan untuk mengirit konsumsi kendaraan kita adalah dengan mengubah attitude berkendara. Apa saja itu?

Supervisor di salah satu SPBU di Jogja, berinisial AS, menuturkan, pertama pengendara harus menyesuaikan jenis bahan bakar dengan spesifikasi mesin. Untuk mengetahui spesifikasi kendaraan, bisa dilihat di buku manual kendaraan atau terkadang ada di tangki bahan bakar.

Kemudia perhatikan jenis bahan bakar, Premium mempunyai nilai oktan 88 optimalnya untuk mesin berkompresi di bawah 9:1 saja. Pertalite beroktan 90, optimal untuk mesin berkompresi 9:1 sampai 10:1. Pertamax beroktan 92, cocok dengan mesin berkompresi 10:1 hingga 11:1. Sedangkan Pertamax Plus beroktan 95, cocok untuk mesin berkompresi 11:1 ke atas.

"Terlalu rendah nilai oktannya akan cepat terbakar sehingga lebih boros, sedangkan terlalu tinggi oktannya akan membuat mesin terlalu panas sehingga cepat rusak," jelas AS.

Sedangkan untuk bahan bakar solar, yang termasuk mobil diesel keluaran baru sebaiknya menggunakan jenis bahan bakar Pertamina Dex. "Solar itu untuk mesin lama, sementara mobil seperti Pajero, atau Innova yang diesel seharusnya pakai Pertamina Dex," sambungnya.

Kedua, hindari geber-geber tuas gas saat berkendara. Ketika kita menarik tuas gas maka akan menyemburkan bahan bakar ke dalam mesin. Sehingga konsumsi bahan bakar menjadi lebih banyak. Ini sama halnya dengan akselerasi kecepatan, semakin sering berakselerasi maka semakin boros. Usahakan stabilkan kecepatanmu. "Itulah kenapa bepergian jarak jauh terasa lebih irit daripada jarak dekat," jelas dia.

Ketiga, matikan mesin ketika berhenti lama. Sebab semakin lama kendaraan nyala berhenti, maka semakin banyak bahan bakar yang terbuang percuma. Belum lagi jika kendaraanmu berhenti sambil menyalakan AC, itu akan membuat konsumsi bahan bakar semakin banyak. Jadi, jika situasi memungkinkan, matikan mesinmu ketika lama berhenti.