Brilio.net - Liburan seharusnya berakhir dengan pikiran dan juga badan yang fresh. Tetapi tidak dengan sekumpulan orang ini. Demi terhindar dari kemacetan di jalur Pantura, mereka harus angkat portal kereta api agar bus bisa melintasi jalan tersebut. Alhasil mereka harus berkeringat demi kembali pulang ke rumah.

Kejadian unik ini terjadi saat Agung Suyono (56) masih menjadi tour guide sekitar 1997. Dengan rombongan keluarga yang berjumlah sekitar 50 orang, dia memandu wisata ke Pulau Bali. Dalam perjalanan pulangnya, rombongan menyusuri Pulau Jawa untuk mampir di beberapa destinasi wisata. “Setelah berkunjung ke Borobudur dan Prambanan, kita langsung pulang ke Jakarta,” tutur Agung kepada brilio.net melalui layanan bebas pulsa 0800-1-555-999. .

“Waktu itu bebarengan dengan lebaran, jadi pantura pasti macet,” ujar pria yang kini tinggal Matraman, Jakarta Timur ini. Untuk menghindari perkara macet ini, dia dan sang sopir inisiatif untuk mengambil jalur lain. “Kami masuk perkampungan yang tidak tahu namanya,” tegasnya. Tiba-tiba saja, dia bertemu dengan portal kereta yang tidak ada penjaganya. Alhasil, bus tidak bisa melewatinya.

“Akhirnya peserta tour pria bersama-sama angkat portal itu agar bus bisa menyeberang,” kenangnya masa itu. Tidak hanya membongkar, mereka juga harus memasang kembali portal tersebut. Karena portal itu ditujukan untuk menutup akses kendaraan besar agar tidak masuk perkampungan. “Kami harus melepas tali besi agar portal bisa turun” tegasnya.

Portal itu mereka temui setelah melewati daerah Ambarawa. Ketika itu, sekitar protal masih banyak tanaman kacang. Setelah portal terbongkar, mereka berteriak dengan nada puas. “Kami seperti habis menang sebuah perlombaan,” kenangnya dengan sedikit tertawa. Untung saja ketika bongkar pasang portal tidak ada kereta api yang melaju.

Meskipun sudah berjuang untuk membongkar portal, ternyata mereka tidak bisa terhindar dari kemacetan. “Tetap saja kemacetan di pantura belum terurai,” ujarnya.

Cerita ini disampaikan oleh Agung melalui telepon bebas pulsa Brilio.net di nomor 0-800-1-555-999. Semua orang punya cerita. Ya, siapapun termasuk kamu punya kisah tersembunyi baik cerita sukses, lucu, sedih, inspiratif, misteri, petualangan menyaksikan keindahan alam, ketidakberuntungan, atau perjuangan hidup yang selama ini hanya kamu simpan sendiri. Kamu tentu juga punya cerita menarik untuk dibagikan kepada kami. Telepon kami, bagikan ceritamu.