Brilio.net - Baru-baru ini nama pejuang demokrasi Aung San Suu Kyi semakin melambung. Apalagi, partainya National League for Democracy (NLD) memenangi pemilihan umum di Myanmar, Minggu (9/11). Pemilu ini merupakan pertama kali yang diselenggarakan secara terbuka di Myanmar dalam kurun 25 tahun  terakhir.

Peraih gelar Master Philosophy dari  School of Oriental and African Studies, University of London ini memberi harapan mengubah wajah Myanmar menjadi negara yang demokratis. Dari sosok Aung San Suu Kyi, kamu bisa mengambil sisi kepahlawanan, seperti brilio.net kutip dari berbagai sumber.

1. Berani

Sekembalinya ke Myanmar dari luar negeri pada tahun 1988, di tengah pembantaian demonstran penentang si tangan besi U Ne Win, Suu Kyi tampil menyerukan demokrasi dan hak asasi manusia. Atas aksinya itu, pada Juli 1989, pemerintah militer Burma yang telah berganti nama menjadi Uni Myanmar menempatkan Suu Kyi dalam tahanan rumah dan melarang komunikasi dalam bentuk apa pun dengan dunia luar.

2. Setia

Kepada suaminya, Michael Vaillancourt Aris, Suu Kyi pernah berujar apabila Myanmar membutuhkannya maka dia tak akan berpikir dua kali untuk mengabdikan dirinya pada tanah kelahirannya itu.

3. Visioner

Untuk melakukan perubahan besar, dia sadar tak bisa melakukannya seorang diri. Maka pada 27 September 1988, dia mendirikan Liga Nasional untuk Demokrasi yang menjadi kendaraan politiknya menumbangkan kediktatoran Pemerintahan Myanmar.

4. Idealis

Meskipun ditawari bebas hukuman jika bersedia meninggalkan Myanmar, namun Suu Kyi menolak. Ia justru bersikeras melanjutkan perjuangannya sampai pemerintahan diserahkan pada rakyat sipil dan tahanan politik dibebaskan.

5. Cinta Damai

Terinspirasi oleh kampanye anti kekerasan Martin Luther King dan Mahatma Gandhi, Suu Kyi mengorganisir demonstrasi dan long march di seluruh negeri menyerukan reformasi demokrasi yang damai dan pemilihan umum yang bebas. Pada 1991 putri pasangan Aung San dan Khin Kyi ini diganjar nobel perdamaian.