Brilio.net - Baru kemarin Sabtu, 10 Oktober 2015, seluruh orang di dunia memperingati Hari Kesehatan Mental atau Hari Kesehatan Jiwa. Seperti kamu tahu, persoalan gangguan kesehatan mental/ jiwa/ psikologi masih menjadi pembicaraan di kalangan tertentu dan mendapat pandangan sebelah mata banyak orang. Padahal, kesehatan jiwa itu sama pentingnya dengan kesehatan jasmani.

Sedikit pandangan untuk kamu, menurut situs resmi Jurnal Online Kajian Psikologi, psikologi.or.id, gangguan jiwa adalah suatu ketidakberesan kesehatan dengan manifestasi-manifestasi psikologis atau perilaku terkait dengan penderitaan yang nyata dan kinerja yang buruk, dan disebabkan oleh gangguan biologis, sosial, psikologis, genetik, fisik, atau kimiawi. Dampak dari gangguan jiwa bisa menghambat fungsi kehidupan sehari-hari orang bersangkutan, misalnya bermasalah dengan relasi, tidak dapat bekerja, gangguan kesehatan fisik, dan sebagainya. Maka, perlu ada penanganan terhadap orang dengan gangguan jiwa.

Gangguan jiwa bukan tak bisa sembuh. Sembuh dalam konteks gangguan psikologis ini mengarah kepada terkelolanya gangguan tersebut dengan baik sehingga orang bersangkutan dapat menjalani aktivitas sehari-hari secara mandiri dan kembali membaur dengan masyarakat seperti biasa. Tapi kamu juga patut tahu, orang dengan gangguan mental bukan hanya orang yang ada di rumah sakit jiwa saja, lho. Setiap orang memiliki 'bibit' gangguan psikologis, tapi kadarnya berbeda-beda. Kalaupun seseorang misalnya memang mewarisi genetik menderita skizofrenia (orang awam menyebutnya gila), tapi kalau kondisi lingkungan hidup tidak menekannya alias kondusif, maka gejala skizofrenia tidak akan 'meledak' begitu saja.

Kamu boleh percaya atau tidak, orang-orang dengan gangguan mental disebut-sebut sebagai orang yang kreatif dan imajinasinya tinggi. Saat mereka bisa mengelola gangguan psikologisnya itu, mereka bisa menghasilkan karya yang tak main-main.

Dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Kamis (15/10), inilah sederet orang ternama dunia yang mengalami gangguan mental namun dapat berkarya dan menginfluensi banyak orang:

1. Demi Lovato


Cewek kelahiran Albuquerque, New Mexico, Amerika Serikat ini mengaku kepada publik menderita gangguan bipolar (bipolar disorder) dan gangguan makan (eating disorder) yaitu bulimia.

Gangguan bipolar dikenal juga dengan gangguan manik depresi, yaitu gangguan pada fungsi otak yang menyebabkan perubahan yang tidak biasa pada suasana perasaan dan proses berpikir. Disebut bipolar karena penyakit kejiwaan ini didominasi adanya fluktuasi periodik dua kutub, yakni kondisi manik (bergairah tinggi yang tidak terkendali) dan depresi. Sedangkan bulimia adalah gangguan makan yang ditandai seseorang melahap makanan dalam jumlah berlebihan tapi kemudian dimuntahkan secara paksa atau menggunakan obat pencahar. Gangguan mental ini dapat terkait dengan rasa rendah diri yang tinggi, kecanduan minuman keras, depresi, serta kecenderungan menyakiti diri sendiri.

Kembali ke sosok Demi, sekalipun menderita gangguan mental di atas, Demi juga sudah mencari pertolongan untuk bisa memulihkan dirinya. Nah, meski dia menderita gangguan mental, dia nyatanya tetap bisa berkarya. Bahkan saat dia dalam fase manik, dia bisa melek sampai jam 5 pagi dan menulis tujuh lagu dalam semalam! Wow!

2. Pete Wentz

Pentolan grup band Fall Out Boy ini telah jujur kepada depresi, kecemasan, dan pernah berusaha bunuh diri. "Saya bahagia berkecimpung di dunia musik, tapi pada saat yang sama saya merasa..., saya selalu merasa semacam depresi yang mendasari, yang terjadi sejak sekolah tinggi, dan terjadi lagi saat di perguruan tinggi," katanya kepada MTV News' Half Of Us Campaign.

Dia mengatakan bahwa memiliki gangguan mental sangat membuatnya lemah. Namun begitu, hal ini memicunya untuk berkreasi dalam album Platinum band-nya, From Under The Cork Tree.

3. JK Rowling


Penulis 'Harry Potter' ini tak pernah menyangkal dia pernah mengalami depresi. Sekalipun dia pernah mengalami masa krisis psikologis, Rowling mampu berkarya dalam bidang menulis yang membuatnya menjadi jutawan kaya raya. Karyanya yang mengusung tema sihir (Harry Potter) maupun detektif dan kriminal (The Cuckoo's Calling) mampu menyedot perhatian banyak orang di seluruh dunia. Kamu sendiri sudah tahu buktinya, kan?

4. Lena Dunham

Aktris Amerika sekaligus penulis HBO serial Girls ini hidup dengan gangguan obsesif-kompulsif (Obsessive Compulsive Disorder/ OCD). Tapi dia mengimbanginya dengan melakukan olahraga sehingga kecemasannya dapat teratasi. Untuk kamu ketahui, OCD adalah gangguan kecemasan yang ditandai dengan pikiran obsesif dan tindakan kompulsif. Pikiran obsesi adalah gagasan, khayalan atau dorongan yang berulang, tidak diinginkan dan mengganggu, yang tampaknya konyol, aneh atau menakutkan. Sementara tindakan kompulsif adalah desakan atau paksaan untuk melakukan sesuatu yang akan meringankan rasa tidak nyaman akibat obsesi dan dilakukan berulang kali. Jadi, saat orang dengan OCD berpikiran obsesif, misalnya takut terkena najis, maka tindakan kompulsifnya adalah mencuci tangan berulang kali.

5. Drew Barrymore

Sebagai aktris yang merintis karir sejak kecil, berbagai tekanan dia alami sehingga pernah terjerat narkoba dan alkohol. Drew juga pernah berusaha untuk bunuh diri saat remaja dan sempat pula tinggal di panti rehabilitasi selama tiga bulan. Meski secara psikologis dia pernah terguncang, kamu bisa mencari jejaknya di mesin pencarian internet, wanita yang beberapa kali selalu bermain bersama Adam Sandler ini berakting untuk puluhan judul film. Sebut saja seperti Charlie's Angels dan 50 First Dates.

6. Hayden Panettiere

Istri dari Wladimir Klitschko, petinju profesional kelas dunia WBA asal Ukraina ini baru saja pulih dari depresi postpartum setelah kelahiran putrinya pada Desember 2014. Bintang Nashville (drama musik serial) ini mengatakan bahwa saat dia dalam kondisi depresi paska melahirkan, rasanya dia ingin melukai anaknya sendiri. Namun begitu, berkat dukungan keluarga, dia bisa pulih dan kembali tampil di depan publik.

7. John Green

Penulis novel yang melejit saat salah satu judul novelnya The Fault In Our Stars diangkat ke layar lebar pada 2014 lalu ini, ternyata memiliki gangguan kecemasan bahkan sudah mengonsumsi obat dan menjalani terapi untuk mengatasinya. Sekalipun hidup dengan gangguan kecemasan, Green tetap bisa menulis novel-novel lain seperti Paper Towns dan Love the Coopers. Paper Towns sendiri baru saja juga diangkat ke layar lebar (Juli 2015) dengan Cara Delevingne sebagai tokoh ceweknya.

8. Angelina Jolie

Istri Brad Pitt ini pernah berusaha bunuh diri pada akhir tahun 1990-an. Ternyata dia didiagnosis mengalami Borderline Personality Disorder (BPD). BPD adalah gangguan mental di mana pengidapnya sangat sensitif terhadap penolakan. Gejala BPD antara lain adalah kesulitan mengontrol amarah, reaksi ekstrem terhadap semua hal yang tidak sesuai rencana, dan penilaian terhadap orang lain yang seringkali terdistorsi. Namun begitu, Jolie menjadi aktris sukses Hollywood dan jiwa sosialnya tinggi dengan mengadopsi anak dari Kamboja (Maddox), Vietnam (Pax), dan Ethopia (Zahara). Pemilik bibir seksi ini juga mendirikan sekolah putri di Afghanistan.

9. Collin Farrell

Aktor Irlandia yang menjadi Bullseye, beradu akting dengan Ben Affleck dan Jennifer Garner dalam film Daredevil (2003) ini pernah menghabiskan enam minggu di pusat rehabilitasi untuk mengatasi depresi dan kecanduan narkoba dan alkohol. Namun begitu, dia tetap menjadi aktor yang dipercayai membintangi setidaknya 30 judul film Hollywood, lho.

10. Russell Brand

Komedian asal Inggris sekaligus mantan suami Katy Perry ini ternyata memiliki gangguan citra tubuh dan bulimia. Selain itu Brand juga pernah kecanduan narkoba dan alkohol dan mulai teratur menghadiri pertemuan Alcoholics and Narcotics untuk mengatasi kecanduannya. Walaupun memiliki gangguan psikologis, Brand tetap berkarya dengan membintangi beberapa judul film. Malah dialah yang mengisi suara Dr Nefario dalam Despicable Me (2010) dan Despicable Me 2 (2013).

2 dari 2 halaman



11. Jason Mraz

Penyanyi Amerika kelahiran 23 Juni 38 tahun silam ini ternyata juga pernah mengalami depresi. Bahkan depresinya ini nyaris mengikis karirnya dan di satu sisi benar-benar mematahkan hatinya karena putus dengan sang tunangan, Tristan Prettyman. Mraz pun menumpahkan isi hatinya ke dalam musik. Dengan bermusik dia merasakan ada sentuhan semangat sehingga merasa begitu optimis. Lagu I Won't Give Up disebut-sebut sebagai representasi kondisinya setelah berjuang melawan depresi. Dan kamu tahu sendiri, nyaris semua judul lagunya membuai telinga dan menggoda tubuh untuk bergoyang seperti I'm Yours, Lucky, Make It mine, The Remedy, dan lainnya.

12. David Beckham

Siapa sangka suami Victoria ex Spice Girls ini menderita OCD? Dia mengalami 'kecanduan' untuk mengatur segala sesuatunya tampak sempurna dan bersih. Sebesar apa pun dia berusaha melawan, dia tak bisa berhenti. Dia selalu ingin segala sesuatu dalam garis lurus atau berpasangan. Rumahnya pun berisi benda-benda simetris yang terkoordinasi dengan apik. Sekalipun menderita OCD Beckham tetap bisa mencetak prestasi dalam bidang sepak bola. Semua orang tahu siapa dia, bukan sekadar ikon pemain sepak bola, tapi juga model pakaian merek ternama dunia.

13. Kurt Cobain

Kalau kamu sangat menggemari musik rock, kamu seharusnya paham betul sosok satu ini. Ikon rock grup ini menderita depresi dan melakukan penyalahgunaan narkoba. Dia juga didiagnosis Attention Deficit Disorder atau ADD (gangguan perkembangan yang ditandai kesulitan konsentrasi, bertindak impulsif, dan kadang disertai hiperaktivitas) dan gangguan bipolar saat muda.

Kurt juga pernah berupaya melakukan bunuh diri dan overdosis obat-obatan dan alkohol. Sekalipun bertahan dengan gangguan mental, nama Kurt besar bersama Nirvana dan berhasil menyedot perhatian pecinta musik rock di berbagai belahan dunia. Dan saat dia berada di puncak karir, Kurt meninggal pada 8 April 1994 di usia 27 tahun. Maskot musik grunge sedunia ini disebut-sebut melakukan bunuh diri dengan menembak kepalanya menggunakan senapan.

14. Elton John

Elton John dikenal dan dicintai sebagai pemusik yang mengusung musik-musik yang menyentuh jiwa para penikmatnya. Tapi siapa sangka dia harus berjuang melawan penyalahgunaan obat-obatan terlarang dan bulimia. Walaupun sedikit terlambat memperoleh penanganan, dia tetap pergi untuk rehabilitasi.

15. Justin Timberlake

Pelantun tembang Mirror ini ternyata juga memiliki gangguan psikologis, OCD dan ADD. Dia mengaku harus selalu rapi dan teratur karena OCD-nya, tapi di sisi lain dia juga sulit fokus karena ADD-nya. Namun begitu, dia tetap berkarya dengan bernyayi, baik dulu bersama N'Sync, maupun sekarang solo, bahkan bermain film bersama Mila Kunis (Friends With Benefits) dan Ben Affleck (Runner Runner).

16. Michael Phelps

Michael Phelps adalah peraih langganan medali emas perenang dalam ajang Olimpiade. Dia sudah mengumpulkan total 22 medali. Namun ternyata dia pernah mengalami masa-masa sulit pada usia dini. Dia mengalami Attention Deficit Hyperactivity Disorder atau ADHD (sama seperti ADD) sehingga mengganggu sekolahnya saat dia berusia 9 tahun. Tapi akhirnya dia mencari pengobatan dan disebut-sebut renang adalah 'terapi' tersendiri baginya.

17. Robin Williams


Komedian dan aktor peraih Oscar, Robin Williams, mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Usut punya usut dia menderita gangguan bipolar yang diduga menjadi penyebab dia memilih mengakhiri hidupnya. Sekalipun saat hidup dia menderita bipolar, Williams dikenal sebagai aktor kawakan di jagad Hollywood. Perannya sebagai Mrs. Doubtfire dalam film Mrs. Doubtfire (1993) menarik perhatian khalayak pecinta film. Selain itu, puluhan film telah dibintanginya termasuk Jumanji (1995) dan Patch Adams (1998).