Brilio.net - Kamu mungkin nggak perlu terlalu melongo, sebab kamu sudah tahu buktinya bahwa ada pasangan lesbian. Tapi bagaimana dengan wanita yang mengaku benar-benar 'lurus' dalam hal orientasi seksual? Benarkah mereka 'lurus'?

Ternyata, sebuah studi membuktikan jawabannya adalah tidak. Walaupun lesbian lebih tertarik terhadap sesama wanita, kebanyakan wanita yang mengatakan mereka 'lurus' justru terangsang saat menonton video pria dan wanita telanjang.

Studi yang dipimpin oleh seorang dokter dari Departemen Psikologi di University of Essex, Inggris, Gerulf Rieger menunjukkan serangkaian video pria dan wanita telanjang kepada 235 wanita. Respons para partisipan ini pun direkam oleh tim peneliti.

Sebagaimana dilansir brilio.net dari Independent, Senin (16/11), ditemukan 82% wanita yang diuji terangsang oleh video keduanya, berdasarkan indikator seperti apakah pupil mereka membesar dalam menanggapi rangsangan seksual. Wanita yang diketahui memiliki orientasi seksual lurus, 74% begitu terangsang secara seksual oleh video pria dan wanita yang menarik.

Sebaliknya, lesbian menunjukkan respons seksual yang tinggi terhadap sesama wanita ketimbang pria. "Bahkan walaupun mayoritas wanita diidentifikasi 'lurus', penelitian kami secara gamblang menunjukkan bahwa ketika terangsang, mereka akan menjadi biseksual atau gay, tapi tak pernah benar-benar 'lurus'," kata Rieger.

Rieger juga menunjukkan bahwa lesbian yang berpakaian atau berpenampilan maskulin, kemungkinan tidak memiliki perilaku benar-benar maskulin."Meskipun beberapa lesbian lebih maskulin dalam gairah seksual mereka, dan yang lain menunjukkan kemaskulinannya dalam perilaku, sebenarnya tidak ada indikasi bahwa ini adalah wanita yang sama," terang Rieger.

Rieger melanjutkan hal tersebut menunjukkan wanita tampil di depan publik tidak berarti kita tahu segala sesuatu tentang kecenderungan seksual mereka. Sebuah survei YouGov sebelumnya menemukan hampir setengah dari orang-orang muda di Inggris tidak teridentifikasi 100% berorientasi seksual lurus. Hal ini juga ditemukan pada 41% orang yang menyebut diri mereka ada di antara homoseksual dan heteroseksual, yang menunjukkan orang semakin melihat seksualitas dengan cara yang kurang terpolarisasi.