Brilio.net - Saat seorang wanita hamil  ketika melahirkan tentu ingim ditangani dokter profesional agar proses kelahiran sang bayi baik-baik saja. Tapi apa jadinya bila seorang wanita melahirkan di dalam pesawat? Kamu bisa bayangkan?

Itulah yang dialami Janette, seorang ibu muda yang sedang dalam perjalanan dari Dubai menuju Filipina. Di dalam pesawat ia melahirkan seorang bayi perempuan setelah 5 jam mengalami kontraksi di penerbangan maskapai Cebu Pacific Air. Penumpang lain, Missy Berberabe Umandal langsung merekam seluruh kejadian menakjubkan itu dan membaginya di akun facebook miliknya.

“Awalnya kita hanya mendengar suara memekik keras, hingga beberapa detik kemudian, ada suara pekikan kecil nan lucu, ternyata itulah suara yang berasal dari bayi,” ujar Missy seperti dilansir brilio.net dari Womenshealthmag, Kamis (18/8).

Prosesi melahirkan itu berhasil berkat bantuan dua penumpang yang berprofesi sebagai perawat. Perjuangan Janette melahirkan di ketinggian 30.000 kaki ini memang sangat menakjubkan. Seperti dikisahkan Missy, sejatinya Janette diprediksi akan melahirkan Oktober mendatang, sebab usia kandungannya masih 7 bulan. Hal itu diketahui Missy dari Janette yang saat itu terbang bersama sang ibu. Ibu Janette sengaja menjemput anaknya karena ia ingin sang anak melahirkan di negara asalnya.

Saat prosesi melahirkan, para pramugari meminta seluruh penumpang tenang. Pramugari kemudian memanggil bantuan medis. Beruntung di situ ada dua penumpang yang berprofesi sebagai perawat. Ini adalah mukjizat. Lalu Janette dibawa ke tempat yang lebih lapang di kabin bagian depan.

“Untungnya, dia (Janette) hanya mendorong sekali. Beberapa saat kemudian, wanita itu bangkit, kembali ke tempat duduknya, sang bayi dalam pelukannya,” tulis Missy.

Beruntungnya lagi ada dua penumpang yang membawa bayi di barisan depan. Salah satunya memiliki koper penuh pakaian dan barang kebutuhan bayi. Lalu seorang pramugari mengambil rak dari lemari dan mengisinya dengan air mineral untuk membersihkan si bayi yang baru dilahirkan itu.

Setelah itu pilot memutuskan melakukan pendaratan darurat di India untuk memastikan kesehatan bayi, karena lahir 2 bulan lebih awal dari yang diperkirakan. Missy mendengar, sang bayi akan diberi nama “Haven”. Penerbangan yang seharusnya ditempuh selama 9 jam menjadi 18 jam. Tapi nggak ada keluhan dari para penumpang.

Yang cukup menarik terkait kewarganegaraan si bayi. Sebab ada aturan, bayi yang lahir di udara maka dia akan memegang kewarganegaraan di mana pesawat itu mendarat. Nah aturan ini masih berlaku di Amerika Serikat. Beruntung, di Filipina sudah dicabut, sehingga si bayi tetap menjadi warga negara Filipina sesuai dengan paspor yang dipegang Janette, bukan India karena pesawat mendarat darurat. Selain itu, Cebu Pacific merupakan maskapai penerbangan Filipina. Hanya waktu kelahirannya saja yang mengikuti standar waktu India.

“Selamat kepada si ibu dan neneknya. Ini adalah sesuatu yang tidak bisa kita lihat setiap hari. Itu hanya terjadi di film, dan kami beruntung bisa menyaksikannya, mukjizat,” kata Missy.

Sebagai hadiah, si bayi mendapatkan 1.000.000 Go Poin dari maskapai. Itu setara dengan penerbangan gratis seumur hidup.