Brilio.net - Sebuah video yang menampilkan prosesi kelulusan siswa SMK Citra Bangsa Mandiri (CBM) Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mendadak ramai dibicarakan di media sosial. Tayangan itu menyita perhatian publik karena menampilkan prosesi wisuda yang tak ubahnya seperti pelantikan sarjana di kampus ternama.

Dalam video tersebut, para siswa tampak mengenakan toga dan berkumpul di atas panggung seremonial. Tidak hanya siswa, seluruh guru juga mengenakan toga lengkap dengan kalung gordon layaknya senat akademik universitas.

Viral kelulusan SMK di Purwokerto digelar bak wisuda © TikTok

TikTok/@smkcbmofficial01

Pembukaan acara pun dibuat megah dengan pembacaan “sidang senat terbuka”, seperti prosesi resmi di perguruan tinggi. Panggung dihiasi backdrop elegan, dekorasi resmi, serta prosesi pemindahan tali toga yang membuat suasana terasa sangat formal dan mewah.

Konsep wisuda ini langsung menuai reaksi beragam dari warganet. Banyak yang menilai prosesi tersebut terlalu berlebihan dan menganggap pihak sekolah tak memahami makna simbolik yang melekat dalam atribut akademik.

Sebagian pihak juga mengkritik karena wisuda digelar di tengah sejumlah daerah yang sedang memberlakukan larangan kegiatan serupa di sekolah. Meski begitu, diketahui bahwa acara ini dilakukan di gedung serba guna milik sekolah, bukan di tempat umum.

Viral kelulusan SMK di Purwokerto digelar bak wisuda © TikTok

TikTok/@smkcbmofficial01

Kepala SMK CBM, Prisillia Mutiara Sari, akhirnya buka suara terkait acara wisuda yang viral tersebut. Ia menyebut bahwa konsep yang digunakan bukanlah sesuatu yang baru di sekolahnya.

Prisillia menegaskan bahwa prosesi wisuda megah tersebut bukan sekadar seremoni semata, melainkan wujud apresiasi atas perjuangan semua pihak yang terlibat dalam pendidikan siswa. Ia menyebut acara ini sebagai bentuk penghormatan yang tulus untuk siswa, para guru, serta orang tua.

“Wisuda yang dilaksanakan merupakan bentuk rasa hormat dan penghargaan kami untuk siswa, guru, dan tentunya untuk orangtua,” ujarnya dilansir dari akun TikTok @smkcbmofficial01, Rabu (14/5).

Tradisi wisuda di SMK CBM ternyata bukan hal baru, melainkan sudah menjadi bagian dari budaya sekolah sejak lama. Pihak sekolah menyebut acara serupa telah rutin diselenggarakan setiap tahun sebagai agenda tetap.

“Kegiatan tersebut telah terlaksana sejak 2013, itu artinya sudah menjadi tradisi sekolah kami,” lanjutnya.

Viral kelulusan SMK di Purwokerto digelar bak wisuda © TikTok

TikTok/@smkcbmofficial01

Informasi mengenai acara tersebut disampaikan sejak awal tahun ajaran kepada siswa dan orang tua. Tujuannya agar prosesi wisuda tidak menjadi hal yang mengejutkan di akhir masa sekolah.

“Itu termasuk agenda pendidikan sehingga orangtua dan siswa pun sudah mengetahuinya sejak awal,” ucapnya.

Ia juga menjelaskan bahwa publikasi acara dilakukan secara terbuka melalui media sosial dan media massa resmi sekolah. Terkait atribut wisuda, Prisillia menyatakan tidak ada aturan hukum yang melarang penggunaannya.

“Pemakaian atribut yang dipakai merupakan suatu simbol. Menurut kami, tidak ada undang-undang yang melarang atau mengatur penggunaannya,” katanya menjelaskan alasan tetap menggunakan toga dan gordon.

Melalui video klarifikasi yang diunggah pihak sekolah, Prisillia juga menyampaikan permohonan maaf atas kegaduhan yang timbul. Ia menyampaikan bahwa pihak sekolah terbuka terhadap masukan dari masyarakat.

“Menanggapi berita yang sedang beredar di sosial media saat ini mengenai wisuda SMK, kami sekolah yang tidak menutup saran dan kritik yang membangun,” ujarnya.

Viral kelulusan SMK di Purwokerto digelar bak wisuda © TikTok

TikTok/@smkcbmofficial01

Prisillia menyampaikan bahwa pihak sekolah akan mempertimbangkan dan mengevaluasi pola wisuda ke depannya. Namun mereka tetap ingin menjaga agar momen kelulusan tetap memberi kesan inspiratif dan berharga bagi para siswa.

“Maka akan kami pertimbangkan dan evaluasi serta tidak meninggalkan kesan inspiratif dan berharga anak-anak dalam mengapresiasi kelulusan mereka,” jelasnya.

Di akhir video, Prisillia kembali menyampaikan permintaan maaf. Ia menegaskan permintaan maaf itu mewakili seluruh keluarga besar SMK Citra Bangsa Mandiri Purwokerto.

“Kami keluarga besar SMK Citra Bangsa Mandiri Purwokerto mohon maaf atas kegaduhan yang terjadi karena pemberitaan di berbagai media sosial atas kegiatan yang telah kami lakukan,” tutupnya.