Brilio.net - Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau masih menghadapi tantangan besar dalam pemerataan akses listrik. Meskipun banyak wilayah telah menikmati listrik dari PLN, masih ada daerah terpencil yang belum mendapatkan pasokan listrik memadai.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa hingga kini masih ada sekitar 1,3 juta rumah tangga yang belum memiliki akses listrik. Wilayah-wilayah tersebut tersebar di 6.700 dusun yang berada di 340 kecamatan, salah satunya di Papua.
Akses listrik yang terbatas tentu menjadi kendala dalam menjalankan berbagai aktivitas. Termasuk pekerjaan yang membutuhkan perangkat elektronik.
Namun, seorang wanita asal Papua menunjukkan cara kreatif agar tetap bisa menggunakan perangkat seperti printer meski tanpa jaringan listrik dari PLN. Dilansir dari Instagram @christin_sirken, wanita ini membagikan solusinya melalui sebuah video.
"Di kampung tidak ada listrik, terus print ini pakai listrik dari mana?" ucapnya dikutip dari Instagram @christin_sirken, Minggu (16/3).
Instagram/@christin_sirken
Ternyata mengatasi keterbatasan listrik, ia memanfaatkan tenaga surya sebagai sumber daya utama. Solar panel atau panel surya dipasang di atap rumah untuk menangkap sinar matahari, yang kemudian disalurkan ke aki sebagai penyimpanan energi.
Energi listrik dari aki disalurkan ke alat bernama kontrol solar cell yang berfungsi menjaga kestabilan daya. Setelah itu, listrik dialirkan ke inverter agar dapat digunakan untuk berbagai perangkat elektronik.
"Dari solar cell ke aki, dari aki kita sambungkan ke kontrol solar cell, lalu ke inverter," jelasnya.
Instagram/@christin_sirken
Inverter berperan penting dalam mengubah arus listrik dari DC (arus searah) menjadi AC (arus bolak-balik), sehingga bisa digunakan untuk perangkat elektronik. Dengan cara ini, ia tetap bisa menggunakan printer, menyalakan lampu, hingga mengisi daya ponsel.
Kendati demikian, sistem ini tetap memiliki keterbatasan, terutama saat cuaca mendung yang mengurangi efektivitas panel surya dalam menyerap energi matahari. Kondisi tersebut membuat daya listrik yang dihasilkan menurun dan tidak bisa digunakan secara maksimal.
"Kalau macam mendung, berarti kita punya listrik ini menurun, tidak bisa pakai sebanyak-banyaknya," ungkapnya.
I
nstagram/@christin_sirken
Meskipun tidak sekuat listrik dari PLN, energi yang dihasilkan tetap bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan sehari-hari. Solusi ini terbukti cukup efektif dalam menyediakan listrik dasar bagi masyarakat di daerah terpencil.
"Kalau panas, bisa lah, tapi tidak sekencang-kencangnya listrik pada umumnya," tambahnya.
Inovasi sederhana namun bermanfaat ini menuai banyak pujian dari warganet. Banyak yang kagum dengan kreativitasnya dalam memanfaatkan sumber energi alternatif di tengah keterbatasan.
"Kreatif sekali kakaaaa semoga lancar yaa rezekinya," komentar @makloeverywhre.
"Salute kak... Anda genius.." tulis @jannewatanasit_84.
Namun, ada pula yang menyoroti ironi sulitnya akses listrik di beberapa wilayah Indonesia. Papua yang dikenal sebagai daerah kaya sumber daya alam justru masih mengalami keterbatasan infrastruktur.
"Lawak amat negara ini masa di Indo masih ada desa desa yg blm punya listrik," ujar @call_frans.
"Provinsi emas ini. Listrik pun susah," kata @tenry_rua.
Recommended By Editor
- Diajari bisnis sejak kecil, ini 5 potret lawas Fuji jaga toko kain
- Kisah pria mujur tetiba jadi kolektor uang kuno usai bersihin kamar baby boomers, ini 11 penampakannya
- Jadi istri tentara, potret awal karier 7 artis ini bikin pangling
- Modal HP ganjelan pintu, 9 potret hasil foto produk siswa ini hasilnya kayak iklan di TV
- Ternyata tak seindah di film, 9 potret sisi lain desa di Jepang ini jauh dengan Indonesia
- Jadwal pencairan THR pensiunan PNS 2025, simak rinciannya
- Kenaikan pangkat Letkol Teddy jarang terjadi, begini penjelasan menurut purnawirawan TNI TB Hasanuddin