Brilio.net - Pengertian empati adalah kemampuan untuk memahami apa yang dirasakan orang lain, melihat dari sudut pandang orang tersebut, dan juga membayangkan diri sendiri berada pada posisi orang tersebut. Istilah empati berasal dari kata empatheia yang memiliki arti ikut merasakan.

Secara sederhana, pengertian empati adalah sebuah keadaan mental, di mana seseorang merasakan pikiran, perasaan, atau keadaan yang sama dengan orang lain. Rasa empati tersebut dapat timbul sebagai kemampuan untuk menyadarkan diri ketika berhadapan dengan perasaan sesama, kemudian bertindak untuk menolongnya.

Dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Senin (21/3) berikut ulasan mengenai pengertian empati, manfaat dan ciri-cirinya.

Memberikan empati kepada orang lain menjadi salah satu cara menjaga hubungan antara sesama manusia. Selain itu, berempati juga bisa meringankan beban atau masalah orang tersebut. Perbedaan tingkat empati ini bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain lingkungan sosial di masa kecil ataupun sekarang, cara pandang terhadap sesuatu, pola asuh orang tua, pengalaman masa lalu, dan harapan-harapan yang dimiliki.

Pengertian Empati Menurut Para Ahli

empati © pixabay.com

foto : pixabay.com

Seperti yang sudah diketahui, setiap orang pasti pernah mengalami suatu musibah atau masalah. Ketika orang lain sedang menghadapi suatu masalah, sebagai makhluk sosial, kita perlu memberikan empati. Selain dapat meringankan masalah tersebut, sikap ini juga bisa mempererat tali persaudaraan antar sesama manusia.

Secara bahasa, empati memiliki arti "ketertarikan fisik", yang bisa didefinisikan sebagai respon afektif dan kognitif yang kompleks ada distres emosional orang lain. Dengan kata lain, pengertian empati adalah kemampuan untuk merasakan keadaan emosional orang lain, merasa simpatik dan mencoba menyelesaikan masalah tersebut. Berikut ini pengertian empati menurut para ahli, yaitu:

Adler

Pengertian empati adalah penerimaan terhadap perasaan orang lain dan bisa meletakkan diri kita pada tempat tersebut. Empati juga memiliki arti to fell ini, atau sebuah proses di mana kita berdiri sejenak pada ‘sepatu orang lain’ agar mampu merasakan bagaimana dalamnya perasan orang yang memiliki masalah tersebut.

Goleman

Pengertian empati adalah kemampuan untuk mengerti emosi yang dirasakan orang lain. Empati memiliki tingkatan yang lebih dalam mengenai pengertian, pendefinisian, dan reaksi terhadap kepedulian serta kebutuhan yang mendasari respon emosional lainnya.

Bullmer

Pengertian empati adalah sebuah proses yang terjadi saat seseorang merasakan perasaan orang lain dan menangkap arti perasaan tersebut, kemudian dikomunikasikan dengan kepekaan yang sedemikian rupa sehingga bisa menunjukkan bahwa orang tersebut sungguh-sungguh mengerti perasaan orang lain. Sederhananya, empati ialah pemahaman terhadap orang lain daripada berupa sebuah diagnosa atau evaluasi.

Jenis-Jenis Empati

Berikut ini jenis-jenis empati yang perlu Anda ketahui, yaitu:

1. Empati Kognitif

Adalah kemampuan untuk memahami perasaan dan pemikiran seseorang. Empati kognitif membuat kita menjadi komunikator yang lebih baik, karena membantu kita menyampaikan informasi dengan cara yang paling baik menjangkau orang lain.

2. Empati Emosional atau Empati Efektif

Adalah kemampuan untuk membagikan perasaan orang lain. Beberapa orang menggambarkannya sebagai "rasa sakit di hatiku". Jenis empati ini membantu Anda membangun hubungan emosional dengan orang lain.

3. Empati Welas Asih

Merupakan perasaan yang lebih dari sekadar memahami orang lain dan berbagi perasaan mereka; itu benar-benar menggerakkan kita untuk mengambil tindakan, membantu sebisa kita.

Karakteristik Empati

empati © pixabay.com

foto : pixabay.com

Ada beberapa karakteristik yang menandakan apakah Anda merupakan orang yang memiliki empati tinggi. Berikut ini karakteristiknya adalah:

1. Memiliki kepedulian yang tinggi dan kebaikan terhadap orang lain.
2. Merupakan pendengar yang baik.
3. Pandai memahami perasaan orang lain.
4. Sering dijadikan tempat curhat oleh orang lain.
5. Sering memikirkan perasaan orang lain.
6. Sering diminta menjadi penasihat bagi masalah orang lain.
7. Sering merasa terbebani oleh peristiwa-peristiwa tragis.
8. Berusaha untuk selalu membantu orang lain yang menderita.
9. Mudah mengetahui ketika seseorang berkata tidak jujur.
10. Terkadang merasa lelah atau kewalahan dalam situasi sosial.

Manfaat Empati dalam Kehidupan Sehari-hari

Memberikan empati kepada orang yang sedang memiliki masalah merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menjaga hubungan antar sesama manusia. Ada banyak beragam manfaat empati bagi kehidupan sehari-hari, di antaranya sebagai berikut:

1. Mempererat Tali Persaudaraan

Manfaat empati yang pertama yaitu bisa mempererat tali persaudaraan. Memberikan empati kepada orang lain yang sedang mengalami suatu masalah bisa membangun hubungan sosial dengan orang lain. Selain itu, berempati juga mampu memahami apa yang dipikirkan dan dirasakan orang lain, sehingga hal ini bisa melatih kepekaan seseorang terhadap lingkungan sekitar.

2. Melatih Perilaku Tolong Menolong

Saat memberikan empati, seseorang akan merasakan keadaan yang dialami oleh orang lain. Sikap ini bisa mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu yang bisa meringankan beban masalah orang tersebut. Sehingga, rasa empati juga bermanfaat untuk melatih perilaku tolong menolong antar sesama manusia.

3. Mengatur Emosi Diri Sendiri

Berempati pada orang lain juga akan melatih Anda dalam mengendalikan emosi. Dengan begitu, Anda tidak akan mudah merasa stres.

Cara Menumbuhkan Rasa Empati

empati © pixabay.com

foto : pixabay.com

Pengertian empati merupakan sebuah kemampuan seseorang untuk peduli terhadap sesama. Oleh karena itu, sikap ini bisa dibentuk atau dilatih dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini beberapa cara menumbuhkan dan memperkuat rasa empati, yaitu:

1. Berusaha untuk selalu menjadi pendengar yang baik.
2. Selalu menempatkan diri sendiri pada posisi orang lain.
3. Berusaha untuk selalu memahami orang lain.
4. Memperbanyak bergaul dengan orang yang memiliki latar belakang yang berbeda.
5. Selalu memerhatikan bahasa tubuh dan bentuk komunikasi non verbal lainnya dari orang lain.