Brilio.net - Pada malam hari, saat orang rumah sudah terlelap, saya iseng membuat poling di grup alumni di WhatsApp soal mie ayam apa yang mereka suka? Mie ayam klasik yang dijual di gerobak atau mie ayam kekinian? Nggak perlu waktu berhari-hari untuk mengetahui hasilnya, dalam beberapa menit saja poling sudah menunjukkan mie ayam gerobak lah yang menjadi pemenangnya. Nggak heran, sih.

Mie ayam gerobak salah satu street food paling populer yang rasanya mampu menembus lintas usia dan kalangan. Makanan berbahan baku mie ini bisa dimakan dalam segala kondisi, mau musim panas atau hujan, rasanya selalu nikmat. Bahkan di Jakarta Selatan, tepatnya di sekitaran Pondok Indah, terdapat mie ayam gerobak bernama 'Mie Ayam Pak Gepeng' yang jadi langgangan orang-orang kaya. Memang apa spesialnya dari mie ayam gerobak, sih?

Alasan Kenapa Mie Ayam Gerobak Lebih Disukai

mie ayam comfort food © 2025 berbagai sumber

foto: X/@txtdrkuliner

Untuk menjawab pertanyaan ini, saya bertanya ke beberapa teman yang memang 'gila berburu' mie ayam. Menurutnya ada beberapa faktor kenapa dia-juga orang-orang lain- menyukai mie ayam gerobak.

Pertama, bumbu kuning atau kecap asin adalah koentji. Sebelum dimasukkan mie yang telah direbus, mangkuk mie ayam akan diberi bumbu seperti minyak dan kecap asin. Ini sama seperti ketika membuat mie goreng instan, bedanya bumbu mie ayam biasanya diracik sendiri.

"Bumbu kuning (kecap asin dan minyak) nya lebih khas dan bikin aroma yang bikin ketagihan, makanya rasanya enak," kata Rizka, pekerja asal Jogja kepada Brilio.net, Rabu (30/4)

Apakah ada resep rahasia untuk membuat bumbu kecap asin ini? Roni salah satu penjual mie ayam gerobak di daerah Sleman, Jogja, mengatakan kalau tidak ada resep khusus untuk membuatnya. Semua mie ayam gerobak memakai bumbu kecap yang sama.

"Nggak ada (bumbu khusus), semua sama aja. Kalo mau juga bisa buat sendiri caranya di youtube," ungkap Roni (30 tahun), pria asal Wonogiri.

Kedua, jenis mie yang dipakai. Buat penggemar mie ayam kamu pasti tahu terdapat beragam jenis mie mulai dari yang pipih sampai yang tebal. Dibandingkan dengan resto hingga kedai, mie ayam gerobak menggunakan mie keriting dan teksturnya lebih kenyal.

Sementara mie yang lebih besar dan bentuknya lurus, rasanya kurang enak karena tidak seperti makan mie ayam.

"aku nggak suka mie yang tebel, apalagi yang lurus gitu. Kayak bukan mie ayam aja rasanya. Kayak makan spagethi," tutur Indah (27 tahun), penikmat mie ayam gerobak.

mie ayam comfort food © 2025 berbagai sumber

foto: X/@zaaenaall

Ketiga, kombinasi rasa saus botol, sambal, serta kaldu mie ayam yang tepat. Meskipun mie ayam gerobak tidak menjanjikan toping yang banyak. Semua termaafkan berkat saus dan sambal yang dipakai di mie ayam gerobak. Saus botolan dan kecap yang dipakai mie ayam gerobak bukan dari merek terkenal seperti di iklan TV. Saus ini bisa ditemukan di pasar dengan harga jual yang terjangkau.

Teksturnya lebih kental serta warnanya merah menyala. Meskipun sering dinilai tidak sehat, katanya justru disitulah kelezatan mie ayam gerobak. Menariknya, saat kamu coba mengganti dengan saus bermerek, rasanya nggak akan pernah sama.

"Sausnya harus yang botolan itu. Yang biasanya diisi ulang ke botol beling bekas kecap. Kalo pake yang lain, nggak tau rasanya jadi berubah." ungkap Indah.

mie ayam comfort food © 2025 berbagai sumber

foto: X/@coffebit

Keempat, harga mie ayam gerobak lebih murah. Di saat banyak mie ayam yang dijual Rp10.000 per mangkuknya, Roni menjual dagangannya cuma Rp8.000 saja. Porsi mie ayam gerobak juga acap kali lebih banyak dibanding tempat lain. Jadi kapan lagi bisa makan enak, murah, dan mengenyangkan?

Beberapa pedagang juga berinovasi dengan menu, misalnya menambah toping seperti ceker, pangsit, juga bakso. Mereka juga sesekali menambahkan acar timun untuk menambah cita rasa yang berbeda.

 

Kelima, toping ayam yang kental dengan potongan daging yang nggak terlalu besar juga jadi sumber kenikmatan. Hampir setiap mie ayam gerobak memiliki potongan daging yang sedang. Bukan dicincang seperti mie ayam lain, nggak juga besar-besar sampai susah dimakan.

Selain itu, mie ayam gerobak yang lebih klasik biasanya mencampurkan daun bawang ke dalam kaldu ayamnya, sehingga aromanya lebih wangi dan rasanya lezat.

mie ayam comfort food © 2025 berbagai sumber

foto: X/@princehifana

Keenam, mie ayam gerobak lebih mudah ditemukan dibandingkan mie ayam kekinian lainnya. Vivi, wanita yang kini tinggal di Jambi, mengaku lebih pilih mie ayam gerobak karena dia tidak perlu repot-repot explore.

"sekali jalan ketemu....kalau mie ayam kekinian hrs cari dulu di explore atau ya emang bener2 niat makan makanya dateng," katanya.

Dia juga menambahkan, terkadang mie ayam kekinian yang kerap disambangi oleh food vlogger itu cuma menarik di video saja, rasanya belum tentu.

"mie ayam kekinian terkadang di vlogger menarik eh pas didatangi rasanya zonk" pungkasnya.

Bukan Cuma Soal Rasa, Mie Ayam Gerobak Menjadi Comfort Food Banyak Orang

mie ayam comfort food © 2025 berbagai sumber

foto: X/@barcelonabryan

Mie ayam gerobak bukan makanan baru di dunia kuliner, saya sendiri sudah sejak kecil menjadi langganan mie ayam gerobak dekat rumah. Dia biasanya mangkal di dekat kolam renang. Atau kalau mau sabar sedikit, penjualnya akan keliling masuk ke dalam komplek.

Masih teringat jelas dibenak saya seperti apa mie ayam gerobak langganan itu. Gerobaknya warna biru, tertulis kata 'Mie Ayam' dengan cat putih yang sudah kusam. Dia membawa kentungan dari bambu dan memukulnya setiap kali lewat gang-gang komplek.

Saya membelinya saat di rumah sedang tidak ada makanan atau lagi pengin cari sesuatu yang 'nyaman' untuk dimakan. Nyaman di sini bukan cuma soal harga yang murah dan rasa enak, tetapi juga kenangan saat memakannya.

Marie Wright, seorang peneliti makanan dan Ketua Global Flavorist di Archer Daniels Midland mengatakan, bahwa makanan yang menenangkan atau comfort food punya efek kuat karena membuat orang merasa nyaman -setidaknya dalam jangka pendek.

Wright juga menilai orang cenderung menyukai rasa-rasa yang sudah familiar di lidah. Mie dan ayam adalah makanan yang sering disantap banyak orang Indonesia. Sehingga wajar jika banyak orang menyukai mie ayam, khususnya yang di gerobak.

mie ayam comfort food © 2025 berbagai sumber

foto: X/@JusNasnas

"Bahkan sekarang dengan semua hal eksotis menarik yang kita miliki, orang cenderung kembali ke hal-hal mendasar," ujar Marie Wright.

Comfort food juga berkaitan sama suasana hati. Ketika mie ayam gerobak dipersepsikan sebagai comfort food, maka mood seseorang bisa berubah dan bahkan memicu nostalgia. Proses inilah yang menciptakan rasa senang selain rasa makanan itu sendiri.

Sebab saya pernah makan dan tahu kalau rasa mie ayam gerobak dekat rumah saya itu enak, sehingga ketika bingung mau makan apa, saya akan memilih mie ayam gerobak tersebut agar tidak mengecewakan nantinya. Pengalaman makan mie ayam gerobak saya yang cenderung positif, membuat saya berpersepsi semua mie ayam gerobak pasti enak.

Mungkin ini juga yang dirasakan oleh banyak orang. Jadi jangan heran kalau banyak orang makan mie ayam gerobak saat nggak tahu mau makan apa. Pun, memakan mie ayam keliling di jam 12 siang saat Lebaran.