Brilio.net - Lonjakan kasus penularan Covid-19 masih terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Hal itu membuat masyarakat diimbau untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dan mengurangi aktivitas di luar rumah.

Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk menekan angka penularan Covid-19, salah satunya adalah dengan mengonsumsi obat-obatan. Baru-baru ini, diketahui bahwa obat ivermectin mampu sembuhkan Covid-19.

Obat ivermectin sudah digunakan di seluruh dunia selama 40 tahun dan digunakan oleh lebih dari 4 miliar manusia sebagai obat anti-parasitik. Pada tahun 2012, penelitian menemukan bahwa ivermectin juga bisa menghalangi virus Zika, Dengue, West Nile, Influenza, HIV, dll.

Dalam hal penanganan Covid-19, ivermectin telah digunakan di 33 negara, melalui 60 uji klinis dan melibatkan lebih dari 549 ilmuwan, serta 18,931 pasien dari berbagai negara. Hasilnya luar biasa, membuktikan bahwa ivermectin sangat efektif sebagai obat pencegahan maupun penyembuhan penyakit Covid-19.

Sebagai obat pencegahan atau profilaksis, ivermectin efektif melawan Covid-19 rata-rata sebesar 85%, pengobatan dini 76%, dan dapat mengurangi tingkat kematian sebesar 70%. Di penelitian terbaru, hasil menunjukan ivermectin dapat menghalang perkembangan varian baru Covid-19 seperti varian asal Inggris, Vietnam dan India.

Kepala Staf Kepresidenan (Purn) TNI dan juga menjabat sebagai Ketua Umum Kerukunan Himpunan Tani Indonesia (HKTI), Moeldoko mendukung upaya penggunaan ivermectin sebagai salah satu obat untuk penyembuhan Covid-19. Ia pun mengklaim obat tersebut telah terbukti di berbagai negara untuk penyembuhan Covid-19.

"Saya selaku ketua HKTI sungguh sangat mendukung program edukasi hari ini, untuk kenalkan lebih dekat tentang ivermectin sebagai salah satu obat yang telah terbukti efektif di dalam penyembuhan covid di berbagai negara," ujar Moeldoko dalam virtual konfrensi pers ivermectin, Senin (28/6).

Moeldoko menjelaskan ivermectin diketahui merupakan obat cacing. Namun, berdasarkan data yang diterima, obat tersebut ampuh untuk mengobati covid-19. Sehingga ia mendukung edukasi penggunaan ivermectin di situasi yang sudah memasuki kritis di masa pandemi.

Obat ivermectin © 2021 brilio.net

"Walaupun kita tahu ivermectin digunakan obat cacing. Saat ini kita sudah memasuki situasi yang kritis, penyebaran di mana-mana, warna merah di mana-mana. Ketersediaan tempat tidur pasien semakin sempit, sedikit, berikutnya varian atau mutasi baru, kita paham bersama berbagai mutasi baru covid-19 berada di mana-mana," tutur Moeldoko.

Moeldoko menambahkan, pembagian ivermectin di Indonesia sudah dilakukan antara lain pada tanggal 8 Juni 2021 di beberapa daerah di Jawa Tengah seperti Kudus, Demak, Sragen, Bangkalan hingga Kalimantan Barat.

"Bukti-bukti ilmiah tentang kemanjuran ivermectin melawan Covid-19 sudah banyak diterbitkan seperti yang dipaparkan oleh FLCCC, BIRD Group dan di American Journal of Therapeutics. HKTI berencana meneruskan pengedaran ke daerah-daerah lain di Indonesia. Kami juga berharap ivermectin dapat disebarluaskan ke seluruh masyarakat Indonesia demi melawan Covid-19", ungkapnya.

Sementara itu, Ketua FLCCC Alliance Indonesia Sofia Koswara, mengatakan sudah saatnya ivermectin diberikan izin sebagai obat Covid-19. Di negara Slovakia baru saja pemerintahnya memberikan izin pengedaran ivermectin sebagai obat Covid-19.

Obat ivermectin © 2021 brilio.net

"Bukti nyata dalam bentuk uji klinis, meta analisis, studi penelitian dan penggunaan di lapangan sudah ada dari berbagai negara, termasuk di Indonesia. Hasilnya semua menyatakan yang mirip, ivermectin efektif untuk mencegah dan mengobati penyakit Covid-19. Tingkat efikasi atau kemanjuran ivermectin tidak bisa diabaikan lagi," tuturnya.

Ia juga memaparkan bahwa jika melihat data yang terjadi di India, beberapa wilayah mengalami penurunan kasus Covid-19 hingga 97%. Hal ini terjadi di Delhi India dimana tercatat penurunan kasus dari 28,395 turun menjadi 956. Begitupun di beberapa provinsi lain di India seperti Uttar Pradesh, Goa Kamakata dan Uttarakhand. Kelima provinsi ini mencatat penurunan kasus Covid-19 dalam kurun waktu lima minggu setelah dilakukan pembagian masal ivermectin.

"Ini hanya satu contoh dari satu negara, banyak lagi contoh-contoh nyata yang lain dari berbagai negara. Indonesia harus segera menyusul menjadi contoh baik yang berhasil mengatasi Covid-19," jelasnya.

Ditemui di kesempatan yang sama, Ketua Tim Peneliti Uji Klinis ivermectin Indonesia, dr Budhi Antariksa mengatakan ivermectin bisa digunakan sesuai resep dokter, pasalnya jumlah dosis di masing-masing pasien tentu akan berbeda. Ia juga tak menampik risiko efek samping yang sebelumnya disinggung BPOM karena termasuk obat keras.

"Terapi dalam pengawasan dokter dan juga resep dokter bisa diberikan dan tentunya nanti akan edukasi sudah diterangkan tentang obat ini lalu pasien bersedia mungkin juga diterangkan efek sampingnya," pungkasnya.