Brilio.net - Bulan Dzulhijjah merupakan waktu istimewa bagi umat Islam. Ini termasuk salah satu bulan paling penuh berkah, karena umat Islam diberikan kesempatan untuk menyempurnakan rukun iman, yakni berhaji ke Baitullah. Selain itu bulan Dzulhijjah yang jatuh pada bulan Juli 2020 ini umat Islam akan menyambut hari raya Idul Adha. Cukup banyak riwayat yang menjelaskan mengenai keistimewaan bulan ini. Mungkin, banyak orang yang menganggap keistimewaan Dzulhijjah hanya bisa diraih oleh mereka yang melaksanakan haji. Padahal, sejatinya setiap muslim bisa mendapatkannya.

Adapun pada bulan Dzulhijjah, ada 10 hari pertama yang utama. Pada masa itu, amal saleh yang dikerjakan menjadi sangat dicintai Allah, bahkan melebihi jihad di jalan Allah. Selain beribadah haji, ada amalan puasa sunnah yang dianjurkan saat Dzulhijjah. Puasa-puasa sunnah tersebut ada tiga jenis, yakni puasa 1-7 Dzulhijjah, puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah), dan puasa Arafah (9 Dzulhijjah).

Makna puasa sunnah jelang Idul Adha adalah ibadah yang bila dikerjakan berpahala, tetapi jika ditinggalkan karena suatu sebab tidak berdosa, dan tidak wajib menggantinya. Berbeda dengan puasa di bulan Ramadhan yang wajib hukumnya. Ada pula hadis yang menunjukkan kemuliaan amalan puasa sunah 10 hari pertama bulan Dzulhijjah bagi umat Islam.

"Dari Umar radhiyallahu‘anhuma, bahwa Nabi Shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda: 'Tidak ada hari yang paling agung dan amat dicintai Allah untuk berbuat kebajikan di dalamnya daripada sepuluh hari (Dzulhijjah) ini. Maka perbanyaklah pada saat itu tahlil, takbir dan tahmid'." (HR. Ahmad)

Berikut brilio.net rangkum dari berbagai sumber, keutamaan puasa sunnah jelang Idul Adha, lengkap dengan niatnya, Rabu (8/7).

Keistimewaan puasa sunnah jelang Idul Adha.

<img style=

foto: feepik.com

 

Puasa-puasa sunnah ini memiliki maknanya tersendiri bagi umat Islam yang mau menjalankannya sepenuh hati. Selain untuk mencari keberkahan dari Allah SWT, puasa di bulan Dzulhijjah memiliki makna sejarah sendiri.

Seperti yang dicatat oleh Ibnu Abbas, 10 hari sebelum Idul Adha memiliki catatan bersejarah dalam ajaran Islam. Hari pertama di bulan Dzulhijjah dikenal dengan hari dimaafkannya Nabi Adam oleh Allah SWT karena telah memakan buah khuldi. Hari kedua Dzulhijjah merupakan hari diselamatkannya Nabi Yunus oleh ikan Nun.

Di hari ke tiga bulan Dzulhijjah merupakan hari dikabulkannya doa Nabi Zakariya untuk memiliki keturunan yaitu Yahya. Hari keempat, merupakan hari kelahiran Nabi Isa, hari kelima merupakan hari kelahiran Nabi Musa. Sedangkan hari ke enam merupakan hari kemenangan para Nabi dalam berjuang menegakkan Islam. Dan, hari ketujuh Dzulhijjah merupakan hari ditutupnya pintu neraka.

Keutamaan puasa Tarwiyah.

<img style=

foto: freepik.com

 

Amalan puasa ini akan mendapat balasan yang setimpal langsung dari Allah SWT karena hanya ibadah inilah yang dilakukan hamba secara khusus untuk-Nya. Berikut keutamaan puasa sunnah Tarwiyah (8 Dzulhijjah) dan Arafah (9 Dzulhijjah) bagi orang yang tidak melaksanakan ibadah haji berdasarkan beberapa hadis Nabi Muhammad SAW adalah:

1. Barang siapa yang menjalankan puasa Tarwiyah akan dihapus dosa satu tahun yang lalu yang telah terlewati.

2. Sedangkan yang berpuasa di hari Arafah akan dihapus dosa dua tahun (satu tahun yang lalu dan 1 tahun yang akan datang).

3. Dan yang melaksanakan dua puasa ini akan dianugerahi oleh Allah SWT dengan 10 macam kemuliaan, yaitu:

1. Allah akan memberi keberkahan pada kehidupannya.
2. Allah akan menambah harta.
3. Allah akan menjamin kehidupan rumah tangganya.
4. Allah akan membersihkan dirinya dari segala dosa dan kesalahan yang telah lalu.
5. Allah akan melipatgandakan amal dan ibadahnya.
6. Allah akan memudahkan kematiannya.
7. Allah akan menerangi kuburnya selama di alam Barzah.
8. Allah akan memberatkan timbangan amal baiknya di Padang Mahsyar.
9. Allah akan menyelamatkannya dari kejatuhan kedudukan di dunia ini.
10. Allah akan menaikkan martabatnya di sisi Allah SWT.

Keutamaan puasa Arafah.

<img style=

foto: freepik.com

 

Sama halnya seperti puasa Tarwiyah puasa Arafah juga istimewa. Puasa Arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, yaitu bertepatan dengan jamaah haji yang sedang melakukan wuquf di Arafah. Namun puasa ini dianjurkan bagi umat muslim yang tidak sedang menjalankan ibadah haji. Keutamaan puasa Arafah yakni dihapuskan dosa selama satu tahun lalu dan setahun yang akan datang dijaga Allah untuk tidak berbuat dosa atau maksiat. Hal ini sebagaimana tertuang dalam hadis yang diriwayatkan Abu Qatadah al-Anshari RA.

"Dan Rasulullah SAW ditanya tentang berpuasa di hari Arafah. Maka, baginda bersabda, 'Ia menebus dosa setahun yang telah lalu dan setahun yang akan datang'.” (HR. Imam Muslim)

Bacaan niat puasa sunah 1-7 Dzulhijjah.

Karena begitu istimewanya amalan puasa sunnah pada 1-7 Dzulhijjah, maka umat Islam dianjurkan untuk melaksanakannya.

Berikut bacaan niatnya:

"Nawaitu Shauma Syahri Dhihijjati Sunnatan Lillaahi Ta'aala."

Artinya: "Aku niat puasa sunnah di bulan Dzulhijjah karena Allah"

Bacaan niat puasa Tarwiyah.

Nah jika kamu akan menjalankan puasa Tarwiyah, bacalah niat berikut:

"Nawaitu Shauma Tarwiyata Sunnatan Lillahi Ta'ala."

Artinya: "Saya niat puasa sunnah tarwiyah karena Allah Ta'ala".

Bacaan niat puasa Arafah.

"Nawaitu Shauma Ghadin 'an ada'i sunnati Arafah Lillahi Ta'ala."

Artinya: "Aku berniat puasa sunnah Arafah esok hari karena Allah SWT"