Brilio.net - Viral di media sosial bukan cuma soal joget-joget random, buktinya Rayyan Arkan Dikha berhasil membuktikan kalau budaya lokal juga bisa jadi pusat perhatian dunia. Bocah asal Kuantan Singingi ini mendadak jadi sorotan setelah videonya menari di atas perahu Pacu Jalur viral dan dijuluki “aura farming” oleh netizen.

Gerakan energik Rayyan di ujung perahu bukan cuma bikin penonton lokal terpukau, tapi juga menarik perhatian figur publik, atlet, bahkan kreator konten dari luar negeri. Fenomena “aura farming” yang diangkat Rayyan sukses mengangkat tradisi Pacu Jalur ke level global, bikin banyak orang penasaran dengan budaya Riau yang satu ini.

Kehadiran Rayyan di dunia maya bukan sekadar viral sesaat. Aksinya yang natural dan penuh semangat menginspirasi banyak orang, sampai akhirnya Gubernur Riau menobatkannya sebagai Duta Pariwisata. Selain itu, Rayyan juga diganjar beasiswa pendidikan sebagai bentuk apresiasi atas jasanya mempopulerkan budaya daerah.

Sosok Rayyan Arkan Dikha: Bocah Penari Pacu Jalur yang Bikin Dunia Melirik

Rayyan bocah pacu jalur © 2025 berbagai sumber

foto: mediacenter.riau.go.id

Rayyan Arkan Dikha, lahir 28 Desember 2014, sudah akrab dengan tradisi Pacu Jalur sejak kecil. Anak kedua dari pasangan Jufriono dan Rani Ridawati ini memang tumbuh di lingkungan yang lekat dengan budaya dayung tradisional. Sejak tiga tahun lalu, Rayyan udah aktif jadi penari di ujung perahu Pacu Jalur, bahkan sebelum viral di medsos.

“Hal yang susah untuk menari di atas perahu itu tentunya mengimbangkan badan. Saya belajar sendiri secara otodidak,” ujar Rayyan dikutip dari Antara.

Meski kini jadi superstar dadakan, Dikha tetap bocah biasa yang tinggal dan sekolah di SD 013 Desa Pintu Gobang, Kari, Kuantan Singingi. Dia enggak pernah ikut latihan menari di sekolahnya, cuma rutin nemenin ayahnya latihan Pacu Jalur.

"Sekolah tak pernah nari-nari. Ikut ayah aja latihan Pacu Jalur," kata Dikha polos dikutip dari mediacenter.riau.go.id, Rabu (9/7).

Dari Viral ke Duta Pariwisata: Perjalanan Rayyan Menginspirasi Riau

Rayyan bocah pacu jalur © 2025 berbagai sumber

foto: mediacenter.riau.go.id

Viralnya Rayyan di media sosial nggak cuma bikin namanya dikenal, tapi juga membawa perubahan besar buat promosi budaya Riau. Gubernur Riau, Abdul Wahid, secara resmi mengangkat Rayyan sebagai Duta Pariwisata Riau. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi Rayyan mempopulerkan Pacu Jalur hingga ke dunia internasional.

"Jasanya besar, untuk itu hari ini saya nobatkan sebagai Duta Pariwisata Riau. Saya juga memberikan beasiswa pendidikan kepada Dikha, semoga ini bisa bermanfaat untuknya," kata Abdul Wahid, di Kantor Gubernur Riau, Pekanbaru, dikutip dari Antara, Rabu (9/7).

Selain gelar duta, Rayyan juga mendapatkan beasiswa pendidikan. Gubernur berharap prestasi Rayyan bisa jadi inspirasi buat anak-anak Riau lainnya untuk lebih cinta dan aktif melestarikan budaya daerah. Momen ini juga dijadikan momentum untuk memperbaiki infrastruktur dan tata kelola event Pacu Jalur supaya makin menarik wisatawan.

Fenomena “Aura Farming”: Dari Joget Viral ke Ikon Budaya

Rayyan bocah pacu jalur © 2025 berbagai sumber

foto: mediacenter.riau.go.id

Istilah “aura farming” awalnya muncul dari netizen yang terpesona sama gaya menari Rayyan di atas perahu. Aura farming sendiri diartikan sebagai aksi yang bisa membangun atau memancarkan aura positif dari seseorang. Walaupun pakai kata “farming”, istilah ini nggak ada hubungannya sama pertanian, tapi lebih ke proses mengembangkan diri biar makin keren dan percaya diri.

Gerakan Rayyan yang viral ini langsung jadi tren di media sosial. Banyak kreator, bahkan bule, ikut-ikutan joget ala Rayyan. Fenomena ini bikin Pacu Jalur makin dikenal luas, bahkan jadi bahan konten yang relatable buat anak muda zaman sekarang.

Dampak Positif: Pacu Jalur dan Budaya Riau Makin Mendunia

Rayyan bocah pacu jalur © 2025 berbagai sumber

foto: Kemenparekraf

Viralnya Rayyan membawa dampak positif buat Pacu Jalur dan budaya Riau. Tradisi yang sebelumnya cuma dikenal di daerah, sekarang jadi sorotan nasional bahkan internasional. Pemerintah Riau juga makin semangat memperbaiki event Pacu Jalur supaya makin keren dan bisa menarik wisatawan dari berbagai daerah.

"Tentu ini merupakan kebanggaan luar biasa bagi kami, bagi Riau, dan khususnya Kuansing. Ini membuktikan bahwa budaya lokal kita memiliki daya tarik universal dan bisa dikenal secara global," kata Kepala Dinas Pariwisata Riau, Roni Rakhmat.

Selain itu, fenomena ini juga jadi bukti kalau media sosial bisa banget dimanfaatkan buat promosi budaya. Generasi muda punya peran besar buat ngangkat kearifan lokal ke level global, kayak yang udah dibuktiin Rayyan lewat aksi “aura farming”-nya.

5 FAQ Seputar Fenomena “Aura Farming” yang Viral

1. Apa itu “aura farming” yang viral di media sosial?

Aura farming adalah istilah kekinian yang menggambarkan aksi atau gaya seseorang yang memancarkan aura positif dan percaya diri, kayak yang dilakukan Rayyan saat menari di atas perahu Pacu Jalur. Istilah ini nggak ada hubungannya sama bertani, tapi lebih ke proses membangun vibe keren di diri sendiri.

2. Kenapa gerakan Rayyan disebut “aura farming”?

Karena gerakan Rayyan di atas perahu dianggap bisa bikin penonton ngerasain semangat dan energi positif. Netizen menilai aura Rayyan “dipanen” lewat aksi menarinya yang spontan dan penuh percaya diri, makanya disebut aura farming.

3. Apakah Rayyan pernah belajar menari secara formal?

Rayyan nggak pernah ikut les tari atau belajar menari secara formal. Gerakannya muncul spontan karena sering ikut latihan pacu jalur bareng ayahnya yang juga atlet dayung. Semua gerakan yang viral itu murni hasil spontanitas dan latihan bareng keluarga.

4. Bagaimana dampak viral “aura farming” buat Pacu Jalur?

Fenomena ini bikin Pacu Jalur makin dikenal, bukan cuma di Riau tapi juga nasional bahkan internasional. Banyak orang jadi penasaran sama tradisi ini, dan pemerintah makin semangat memperbaiki eventnya supaya wisatawan makin tertarik datang.

5. Apakah Rayyan mendapatkan penghargaan lain selain Duta Pariwisata?

Selain dinobatkan sebagai Duta Pariwisata Riau, Rayyan juga menerima beasiswa pendidikan dari pemerintah provinsi sebagai bentuk apresiasi atas jasanya mempromosikan budaya daerah ke kancah yang lebih luas.