Brilio.net - Ramadhan 1442 Hijriyah sudah memasuki 10 hari terakhirnya. Momen jelang Lebaran ini menjadi waktu yang nggak kalah spesial dari hari-hari sebelumnya. Pasalnya ada banyak ibadah sunah yang bisa kamu kencangkan dalam pengerjaannya. Selain menambah pahala, kamu juga bisa meraih keberkahan di bulan suci ini. Bahkan hingga jelang Lebaran pun ada banyak keutamaan yang bisa kamu peroleh.

Begitu juga dengan persiapan sebelum sholat Idul Fitri. Nggak sekadar menjalankan sholat, namun momen itu juga menjadi hari kemenangan setelah berpuasa selama satu bulan. Menjalankan silaturahmi dan memanjatkan doa menjadi beberapa amalan yang bisa kamu laksanakan. Tapi jangan lupa juga, persiapkan beberapa kebutuhan sebelum melaksanakan sholat Idul Fitri. Pasalnya kegiatan ini juga termasuk dalam ajaran Rasulullah SAW, lho.

Nah ada apa saja sih yang perlu kamu lakukan sebelum sholat Idul Fitri? Simak yuk selengkapnya dalam ulasan brilio.net dari berbagai sumber pada Rabu (5/5) berikut ini.

Amalan sebelum sholat Idul Fitri.

<img style=

foto: freepik.com

1. Mandi sebelum sholat Idul Fitri.

Sholat merupakan bentuk komunikasi umat Islam kepada Allah SWT. Maka dari itu sebaiknya persiapkan diri dalam kondisi bersih dan suci. Sehingga jangan lupa untuk mandi terlebih dahulu sebelum melaksanakan sholat Idul Fitri. Hali ini juga disebutkan dalam salah satu hadist yang diriwayatkan Ibnu Umar:

"Dari Nafi’, (ia berkata bahwa) ‘Abdullah bin ‘Umar biasa mandi di hari Idul Fitri sebelum ia berangkat pagi-pagi ke tanah lapang." (HR. Malik).

Ketika melakukan mandi untuk Idul Fitri, kamu bisa melafalkan niat mandi. Sedangkan untuk waktu pelaksanaannya sendiri bisa dilakukan mulai dari pertengahan malam Idul Fitri. Berikut bacaan niat yang bisa kamu lafalkan.

"Nawaitul ghusla sunnatan li ‘idil fithri lillahi ta’ala."

Artinya:

"Saya niat mandi sunah untuk Idul Fitri karena Allah ta’ala."

2. Menggunakan wewangian.

Sunah Rasulullah selanjutnya adalah menggunakan wewangian. Ya, setelah membersihkan diri, akan lebih baik kalau kamu menambahkan wewangian pada tubuh. Membersihkan diri, memakai pakaian terbaik yang dimiliki, memakai minyak wangi dan bersiwak disunahkan bagi laki-laki. Sedangkan untuk perempuan, tidak dianjurkan untuk berhias dengan mengenakan baju yang mewah dan menggunakan minyak wangi. Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:

"Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki jubah khusus yang beliau gunakan untuk Idul Fithri dan Idul Adha, juga untuk digunakan pada hari Jum’at." (HR. Ibnu Khuzaimah, dalam kitab shahihnya, 1765).

3. Makan terlebih dahulu.

Idul Fitri disebut juga sebagai Hari Kemenangan. Pasca menyelesaikan ibadah puasa Ramadhan selama satu bulan, kamu bisa menyantap kembali makanan dan minuman di siang hari. Bahkan kamu perlu melakukannya sebelum mendirikan sholat Idul Fitri. Makan sebelum sholat Idul Fitri menjadi salah satu amalan yang diterapkan Nabi, lho. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:

"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah keluar pada hari Idul Fithri (ke tempat shalat, pen.) sampai beliau makan beberapa kurma terlebih dahulu. Beliau memakannya dengan jumlah yang ganjil." (HR. Bukhari)

4. Mengumandangkan takbir.

Seruan takbir di mana-mana bukan tanpa alasan. Hal ini termasuk juga dalam amalan sunah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Biasanya takbir sudah dimulai dari terbenamnya matahari pada malam Idul Fitri hingga imam hendak sholat Idul Fitri. Kamu bisa ikut mengumandangkan takbir sebagai salah satu amalan sunah Idul Fitri. Cara ini juga sesuai dengan yang dilakukan oleh Nabi. Sebagaimana yang diriwayatkan Ibn Abi Syaibah:

"Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar rumah menuju lapangan kemudian beliau bertakbir hingga tiba di lapangan. Beliau tetap bertakbir sampai sahalat selesai. Setelah menyelesaikan shalat, beliau menghentikan takbir." (HR. Ibn Abi Syaibah dalam Al Mushannaf).

5. Menyegerakan pergi untuk sholat Idul Fitri.

Ketika persiapan sudah selesai, jangan tunda waktu untuk pergi melaksanakan sholat Idul Fitri. Dengan lebih cepat berangkat kamu bisa terhindar dari sifat terburu-buru. Selain itu, kamu mendapat kesempatan bertakbir lebih banyak. Hal ini akan menjadi peluang baik dalam meraih pahala pada saat Idul Fitri.

Selain itu ketika kamu berangkat lebih awal bisa mendapatkan shaf di depan dan tidak banyak melangkahi pundak. Amalan ini juga membuatmu tidak tergesa-gesa dan bisa lebih khusyuk dalam melaksanakan sholat.

6. Berjalan kaki dengan tenang dan khusyuk.

Saat menuju tempat melaksanakan sholat Idul Fitri, sebaiknya lakukan dengan tenang. Jika menilik dari sunah yang diajarkan, Rasulullah SAW menuju tempat sholat Idul Fitri dengan berjalan kaki. Sebagaimana yang diriwayatkan dari Ibnu Umar ra ia berkata: "Rasulullah SAW biasa keluar menuju shalat 'Ied dengan berjalan kaki dan pulang dengan berjalan kaki."(HR. Ibnu Majah)

7. Mengambil jalan yang berbeda seusai sholat.

Sementara itu, ketika selesai melaksanakan sholat Idul Fitri, Rasulullah SAW mengambil jalan yang berbeda antara pergi ke masjid dan pulang dari masjid atau tempat ibadah. Sebagaimana hal ini telah disebutkan dalam hadits dari Jabir"

"Nabi SAW ketika Hari Raya mengambil jalan yang berbeda (antara pergi dan pulangnya)." (HR. Bukhari)

Melakukan amalan ini dimaksudkan untuk membagi kebahagiaan kepada orang-orang lain ketika di jalan dengan senyum dan salam. Selain itu, amalan ini juga menjadi syiar Islam dan juga memperbesar peluang silaturahmi antar kerabat dan yang lainnya.

8. Memberikan ucapan selamat.

Selanjutnya, kamu bisa sekaligus memberikan ucapan selamat kepada saudara sesama muslim. Amalan ini bisa kamu lakukan ketika berjalan kembali ke rumah, usai melaksanakan sholat. Ucapan selamat sebaiknya diucapkan dalam bentuk doa seperti dengan ucapan "Taqabbalallahu minna wa minkum" (Semoga Allah menerima amalan kami dan kalian).

Dari Jubair bin Nufair, ia berkata bahwa jika para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berjumpa dengan Hari Ied, satu sama lain saling mengucapkan, "Taqabbalallahu minna wa minka (Semoga Allah menerima amalku dan amal kalian)." Al Hafizh Ibnu Hajar mengatakan bahwa sanad hadist ini hasan. (Fath Al-Bari, 2: 446)

Imam Ahmad berkata:

"Tidak mengapa (artinya: boleh-boleh saja) satu sama lain di Hari Raya ‘Ied mengucapkan: Taqobbalallahu minna wa minka." (Al-Mughni, 2: 250).

Doa yang bisa diucapkan ketika Hari Raya Idul Fitri.

<img style=

foto: freepik.com

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, kamu bisa mengucapkan doa seperti “Taqabbalallahu minna wa minkum" (Semoga Allah menerima amalan kami dan kalian).

Selain itu, dari Khalid bin Ma’dan berkata, "Aku bertemu Watsilah bin al-asqa’ pada hari raya idul fitri lalu aku mengucapkan padanya 'semoga Allah menerima ibadah aku dan kamu'." Lalu Watsil pun bercerita, "Dulu aku bertemu Rasulullah SAW pada Hari Raya Idul Fitri, lalu aku mengucapkan padanya 'Semoga Allah menerima ibadahku dan engkau', beliau pun menjawab, 'Ya, semoga Allah menerima ibadahku dan engkau'."

Sementara itu, Muhammad bin Ziyad berkata, "Saat itu aku sedang bersama abu umamah al-bahili dan sahabat Nabi yang lainnya. Apabila pulang dari salat Ied mereka akan saling mengatakan 'semoga Allah menerima ibadah (selama Ramadhan) aku dan engkau'."

Begitulah doa-doa yang bisa kamu panjatkan ketika Hari Raya Idul Fitri seperti yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Tauladan yang diajarkan Nabi ini memberikan manfaat dengan memperkuat tali silaturahmi di antara kamu dan orang lain.