Brilio.net - Salah satu profesi yang sangat berjasa bagi kehidupan adalah petani. Mereka telah bersusah payah menjaga ketersediaan pangan bagi masyarakat. Sayangnya, pekerjaan mulia ini masih saja kerap dipandang sebelah mata.

Menjadi petani tentu tidaklah mudah. Butuh perjuangan dan usaha agar mampu menghasilkan hasil panen yang berkualitas. Tak jarang anak-anak para petani pun ikut membantu mereka untuk mengurus sawah.

Terlahir menjadi anak seorang petani sangatlah menyenangkan. Meskipun kadang hidup dalam kesederhanaan, namun keberkahan menjadi keutamaan. Tak perlu minder, menjadi anak petani merupakan sebuah kebanggaan.

Agar tetap semangat dan memotivasi, berikut brilio.net telah merangkum tujuh puluh lima kata-kata bijak anak petani dihimpun dari berbagai sumber, Selasa (14/9).

1. "Anak muda jangan malu jadi anak seorang petani, jasa mereka sangat berharga."

2. "Banyak petani yang melahirkan sarjana, tapi tidak banyak sarjana yang mau menjadi petani."

3. "Menjadi anak petani itu lebih mulia daripada jadi anak koruptor."

4. "Aku adalah anak petani, ayahku sudah tua, aku pun memutuskan menjadi petani muda."

5. "Betapa congkaknya para mahasiswa yang meremehkan profesi petani, padahal mereka adalah anak petani."

6. "Alangkah beruntungnya aku yang lahir sebagai anak petani, sebab aku bisa merasakan kehidupan sebenarnya. Yakni tentang kesederhanaan."

7. "Aku adalah anak petani, kelak aku akan menjadi orang sukses dan membantu banyak petani."

8. "Wahai ayah dan ibu, kerja keras kalian akan terbayarkan jika aku sukses kelak. Sehatlah selalu bapak ibu."

9. "Kenapa aku sekolah tinggi, sebab ayahku tak ingin aku jadi sepertinya. Ia adalah petani."

10. "Kenapa aku tidak sombong ? Sebab dulu aku adalah anak ."

11. "Aku bangga menjadi anak petani, sebab petani adalah penyokong kebutuhan bangsa. Tanpa petani, bangsa tidak akan berdaulat."

12. "Aku bangga karena lahir sebagai anak petani. Kerja kerasmu akan aku teruskan pak."

13. "Petani yang baik melahirkan anak anak yang sukses. Anak yang sukses belum tentu mau menyukseskan petani."

14. "Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, petani adalah pahlawan yang belum terakui."

15. "Jangan sombongkan tentang ayahmu yang punya mobil mewah, kalau aku suruh ayahku tak menanam padi, kau mau apa ? Makan tuh asap mobil."

16. "Apakah ada anak petani sukses yang kemudian menjadi menteri pertanian ? Jika ada, pastilah negeri ini tahu nasib petani."

17. "Anak petani itu berlarian mengejar mimpi. Sedangkan anak para pejabat berlarian mengejar kesenangan."

18. "Jangan malu jadi anak petani, kalian itu diberi makan dari hasil keringat, bukan hasil nyolong."

19. "Jangan minder jadi anak petani, tugasmu adalah menjadi sukses untuk mengangkat derajat orang tuamu."

20. "Kerja keraslah hingga kau sukses dan mampu membahagiakan orang tuamu, sebab mereka telah membanting tulang sepanjang hidupnya untuk membesarkanmu."

21. "Bertani dengan bijak agar tetap mewariskan tanah subur pada generasi berikutnya."

22. "Kebanggaanku adalah terlahir dari seorang anak petani."

23. "Pertanian adalah sumber fundamental dari kemakmuran nasional."

24. "Petani hanya khawatir selama musim tanam, tetapi orang-orang kota khawatir sepanjang waktu."

25. "Petani itu adalah seseorang yang berkeyakinan baik, orang yang bermoral tinggi, dan memiliki cinta kepada kebebasan yang kukuh."

26. "Petani gagal bukan disebabkan oleh hama, tetapi oleh tata niaga yang tidak adil."

27. "Melihat sawah, aku teringat akan perjuangan para orang tuaku saat menanam dan memanennya. Kemudian hasilnya akan dinikmati orang oleh banyak orang."

28. "Tak terbayangkan bagaimana jadinya jika petani enggan menanam padi."

29. "Pekerjaan petani adalah yang paling menyenangkan dan penuh harapan."

30. "Butir-butir padi itu bukan sepenuhnya milik kita. Luasan tanah di samping rumah adalah milik mereka yang berkuasa. Memang kita yang bekerja, tapi tak mereguk hasilnya. Memang kita yang mengeluarkan tenaga, tapi mereka yang merampok nikmatnya."

31. "Anak petani hanya statusnya tetapi kualitas cinta melebihi anak konglomerat."

32. "Anak-anak kota bilang bahwa cinta yang tulus itu seperti cintanya anak petani. Mereka paham akan bagaimana memupuk dan merawat cinta."

33. "Ketika anak petani sudah membulatkan tekad dalam percintaan maka hatimu tidak akan sanggup beralih hati."

34. "Aku bukan anak kota yang pandai bergaya. Aku hanyalah anak desa yang bercita-cita membahagiakan orang tua."

35. "Aku memang anak petani, namun aku bersyukur dengan rezeki ini."

36. "Tak perlu malu jadi anak petani hidup di desa. Sebab petani sangat berjasa dan pekerjaannya halal."

37. "Jangan malu terlihat miskin malulah saat kita pura pura kaya, dan jangan sampai melakukan hidup dengan selalu melihat 'ke atas'."

38. "Jangan pernah malu pada orang tuamu meskipun mereka hanya seorang petani. Selama mereka berjuang untuk yang halal, maka kamu patut berbangga pada mereka."

39. "Tetaplah jadi orang yang pandai bersyukur pada apa yang kamu dan orang tuamu miliki. Sebab, dengan bersyukur rezeki itu akan selalu bertambah."

40. "Nggak pa pa jadi anak petani, yang penting punya sertifikat atas nama sendiri."

Kata-kata bijak anak petani, penuh semangat.

Kata-kata bijak anak petani © berbagai sumber



foto: freepik.com

41. "Sambil berlari di pematang sawah yang licin bagiku biasa. Dari kecil aku sudah terbiasa mainan di sawah sebagai anak petani."

42. "Aku tak pernah iri melihat anak-anak lain sibuk bermain. Aku memilih membantu orang tuaku di sawah."

43. "Sebagai anak petani, tumbuhan yang ku tanam memang tak bisa semuanya menjadi milikku. Ini bukan bagian dari keputus asaan, tapi memang sepertiga milik alam dan harus kembali padanya."

44. "Jadi petani tuh enak. Bisa kerja sendiri, nggak overwork, nyaman banget hidupnya, penuh kesederhanaan."

45. "Aku anak petani bukan anak pejabat. Berfikirlah saat ingin mengenalku."

46. "Menanamlah maka engkau akan menyelamatkan kehidupan."

47. "Berkat kerja keras petani aku bisa menikmati indahnya persawahan ini."

48. "Bung Karno pernah berkata "Hidup matinya sebuah negara, ada di tangan sektor pertanian negeri tersebut. Selamat Hari Tani Nasional."

49. "Bukannya teknik bertanam yang merupakan faktor yang paling penting, melainkan lebih kepada pikiran petaninya." - Masanobu Fukuoka

50. "Bangsa yang hebat adalah bangsa yang dapat memenuhi kebutuhan pangannya sendiri, tapi jangan biarkan petani kita berjuang seorang diri."

51. "Kalian tak pernah tahu, hubungan petani dengan lahannya melebihi bahasa kata-kata dan kesunyian alam, kadang-kadang penglihatan manusia tidak dapat menguraikannya."

52. "Petani memberikan berkah yang luar biasa, tak hanya dinikmati bagi keberlangsungan hidup manusia, namun juga jiwa manusia menjadi sejuk melihat keindahan sawah."

53. "Bertani adalah pilihan, maka menjadi petani yang sukses harus penuh perjuangan."

54. "Petani yang baik tidak akan membiarkan tanamannya mati termakan hama dan semak belukar."

55. "Tersenyumlah wahai bapak dan ibuku, Tuhan takkan mengkhianati upaya dan kerja keras kalian. Hasil tanammu akan berbuah manis mulai hari ini, besok dan nanti."

56. "Value seorang petani tidak ditentukan dari apa yang dia panen, tapi dari apa yang dia tanam."

57. "Petani mungkin benci pada hama, tapi mereka tak pernah lelah terus menanam dan memupuk padinya."

58. "Kesuksesan bagi petani tidak diukur berdasarkan hasil panen yang melimpah, melainkan berapapun hasil kerjanya, tetapi tetap dihargai."

59. "Sawah menjadi saksi bagaimana petani bekerja dengan keras untuk hasil yang luar biasa."

60. "Petani harus optimis atau dia tidak akan tetap menjadi petani." - Will Rogers

61. "Aku tidak peduli orang-orang merendahkanku. Selama pekerjaan kedua orang tua ku halal, aku bangga."

62. "Meskipun anak petani, aku memiliki cita-cita yang sama seperi mereka, menjadi dokter misalnya."

63. "Aku sudah terbiasa hidup sederhana. Tak perlu mewah yang terpenting hidup berkah."

64. "Lebih baik menjadi anak petani yang apa adanya. Daripada terlihat banyak gaya padahal orang tak punya."

65. "Melihat orang tuaku berhasil memanen apa yang mereka tanam, sudah cukup membuatku bahagia."

66. "Jadi orang jangan suka merendahkan orang lain. Belum tentu kamu lebih bermoral dari pada mereka."

67. "Terima kasih bapak dan ibu telah membesarkanku dan mengajariku untuk hidup sederhana. Dengan ini aku lebih bisa memaknai arti kehidupan."

68. "Hidup tidak selalu tentang materi."

69. "Bahagia seperlunya, bersedih secukupnya. Tapi bersyukur sebanyak-banyaknya."

70. "Jangan malu untuk berbuat baik. Jangan ada kata terlambat untuk tersenyum, saya bangga jadi anak petani."

71. "Saya tumbuh dan besar di desa terbiasa bertelanjang kaki menyusuri pematang sawah, menikmati jalan siang hari menuju empang tanpa takut badan melegam."

72. "Cintailah pekerjaanmu. Walau tidak menjadikanmu kaya setidaknya memberimu jalan hidup. Biar sedikit dan sederhana yang penting halal dan berkah."

73. "Teruslah melangkah meskipun kaki sudah mulai lelah."

74. "Mencintai diri sendiri berarti memahami bahwa kamu tidak perlu menjadi sempurna untuk menjadi baik."

75. "Jangan pernah menyesali sehari dalam hidupmu. Hari-hari baik memberimu kebahagiaan dan hari-hari buruk memberimu pengalaman."