Bahasa Jawa dikenal sebagai salah satu bahasa yang kaya perbendaharaan dan keunikan. Bahasa ini semakin populer di telinga masyarakat kala mendengar dari lagu-lagu ngetop bertebaran yang kini menggunakan bahasa Jawa.Tak hanya itu, bahasa Jawa juga seringkali diungkapkan melalui kata-kata yang mengandung makna mendalam atau bahkan humor.

Kata-kata dalam bahasa Jawa memang memiliki daya tarik tersendiri yang bisa membuat pendengarnya terpukau dan tersenyum, terutama ketika ada permainan kata yang tak terduga. Sampai saat ini kearifan dan keunikan bahasa Jawa tetap terjaga di tengah arus globalisasi. Bahasa Jawa bukan hanya sekadar alat komunikasi, tetapi juga merupakan wadah ekspresi budaya dan nilai-nilai yang kaya.

Dengan memahami dan mengapresiasi kata-kata dalam bahasa Jawa, kamu bisa lebih memahami kedalaman makna tentang kehidupan dan kekayaan humor yang tersimpan di dalamnya. Ya, kehidupan memang nggak selamanya selalu menyenangkan. Ada kalanya seseorang harus belajar mengenai arti kecewa. Perasaan sedih dan kecewa ini bisa memberikan pelajaran tentang pandangan orang lain dan juga rasa ikhlas dalam menerima kenyataan. Setiap orang tentu memiliki harapan dan ekspektasi, sayangnya terkadang tidak semua harapan itu berwujud kenyataan. Namun, sikap menerima tentu akan meminimalisir perasaan kecewa.

Dengan kata-kata bijak terkadang bisa memberikan motivasi untuk menjalani kehidupan dengan baik. Berikut ini 150 kata-kata bijak bahasa Jawa, seperti dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, Jumat (18/8).

Kata-kata bijak bahasa Jawa arti kehidupan.

<img style=

foto: Instagram/@selviam_putri

Kata-kata bijak mengandung arti dari sebuah kehidupan yang sebenarnya. Bak orang tua yang sudah punya pengalaman pahit getirnya kehidupan, dengan kata-kata ini kamu akan lebih belajar lagi bagaimana menyikapi masalah hidup.

1. "Aja dadi uwong sing rumangsa bisa lan rumangsa pinter. Nanging dadiya uwong sing bisa lan pinter rumangsa."

(Jangan jadi orang yang merasa bisa dan merasa pintar, tetapi jadilah orang yang bisa dan pintar merasa)

2. "Sak apik-apike wong yen awehi pitulung kanthi cara dedemitan."

(Sebaik-baiknya orang adalah yang memberi pertolongan secara sembunyi-sembunyi)

3. "Sabar iku lire momot kuat nandhang sakening coba lan pandhadharaning urip."

(Sabar itu merupakan sebuah kemampuan untuk menahan segala macam godaan dalam hidup)

4. "Memayu hayuning bawana."

(Menghiasi alam semesta)

5. "Meneng widara uleran."

(Terlihat baik namun sebenarnya buruk)

6. "Gusti Allah mboten sare."

(Tuhan tidak pernah tidur)

7. "Nek wes niat kerjo iKu, ojo golek perkoro, nek wes diniati golek rejeki iku ora usah golek rai."

(Kalu sudah mendaptan pekerjan itu jangan cari perkara, kalau sudah diniati cari rezeki itu tidak usah cari muka)

8. "Nek wes onok sukurono, nek durung teko entenono, nek wes lungo lalekno, nek ilang iklasno."

(Kalau sudah punya itu disyukuri, kalau belum datang ya dinanti, kalau sudah ditinggal pergi lupakan, kalau hilang iklaskan)

9. "Urip iku koyo kopi, yen ndak iso nikmati rasane panggah pait."

(Hidup itu bagaikan secangkir kopi, jika kalian tidak bisa menikmatinya yang dirasakan hanyalah pahit)

10. "Kudu semangat masio gak ono sing nyemangati."

(Harus semangat walau gak ada yang kasih semangat)

Kata-kata bijak bahasa Jawa tentang cinta. 

<img style=

foto: Instagram/@quotessngalam

Hidup hambar rasanya jika tak tersentuh ikatan cinta. Cinta bisa membuatmu bahagia dan memberi semangat hidup baru. Tapi cinta terkadang juga mampu membuatmu jatuh luluh lantah.

11. "Tersno iku kadang koyo criping telo. Iso ajur nek ora ngati-ati le nggowo."

(Cinta itu terkadang seperti keripik tela. Bisa hancur kalau tidak bisa hati-hati dalam membawanya)

12. "Aku gak enek sampean bagai sego kucing ilang karete *AMBYAARR."

(Aku tanpamu bagaikan nasi kucing tanpa karetnya *Berantakan)

13. "Arek lanang kuoso milih, arek wedok kuoso nolak."

(Anak laki laki bebas memilih, anak perempuan bebas menolak)

14. "Uwong duwe pacar iku kudu sabar ambek pasangane. Opo maneh seng gak duwe."

(Orang yang punya pacar itu haruslah sabar dengan pasangan yang dimiikinya. Apa lagi yang gak punya)

15. "Jarene wes ikhlas de'e karo sing liyo, kok iseh ngomong 'Nek Tuhan ra bakal mbales, karma sing mbales.' Mbok wes meneng wae luwih apik."

(Katanya sudah ikhlas dia dengan yang lain, kok masih bilang 'Kalau Tuhan nggak anak membalas, karma yang balas'. Sudah diam aja lebih baik)

16. "Akeh manungsa ngrasakake tresna, tapi lali lan ora kenal opo iku hakikate tresno."

(Banyak orang merasakan cinta, tapi lupa dan tidak kenal apa itu hakikat cinta)

17. "Nek pancen tresno kui kudu dijogo, ora malah keno godo karo wong liyo."

(Kalau memang cinta harus dijaga, bukan malah termakan godaan orang lain)

18. "Tresno iku ora patokan karo ganteng, ayune rupamu, akehe bondomu, lan opo penggaweanmu."

(Cinta itu tidak berpatokan pada ketampanan, cantiknya parasmu, banyaknya hartamu, dan pekerjaanmu)

19. "Mbangun kromo ingkang satuhu, boten cekap bilih ngagem sepisan roso katresnan. Hananging butuh pirang pirang katresnan lumeber ning pasangan uripmu siji kui."

(Pernikahan yang sukses tidak membutuhkan sekali jatuh cinta, tetapi berkali kali jatuh cinta pada orang yang sama)

20. "Aku ora pernah ngerti opo kui tresno, kajaba sak bare ketemu karo sliramu."

(Aku tidak pernah tahu cinta itu apa, kecuali setelah bertemu denganmu)

Kata-kata bijak bahasa Jawa paling lucu. 

<img style=

foto: Instagram/@quotessemarang

Untuk mendapatkan suntikan semangat, kamu juga butuh masukan dan kata-kata lucu. Nah, bahasa Jawa paling jago membuat ketawa pembaca.

21. "O, kowe ngiri karo aku? Yowes nek ngono aku ngalah. Aku tak nganan."

(Oh, kamu iri sama aku? Kalau begitu aku mengalah saja. Aku tak ke kanan)

22. "Yen tak sawang sorote mripatmu, ketoke kowe arep nembung utang karo aku."

(Kalau ku lihat sorot matamu, sepertinya kamu akan berhutang padaku)

23. "Nek pacarmu ora gelem masang fotomu, mungkin wonge isin karo raimu."

(Kalau pacarmu tidak mau pasang fotomu, mungkin dia malu terhadap wajahmu)

24. "Guyon ki ojo kelewatan. Nek kelewatan ngko mutere kadohan."

(Kalau bercanda jangan kelewatan, soalnya kalau muter malah kejauhan)

25. "Truk wae duwe gandengan, mosok kowe ora duwe gandengan?"

(Truk saja punya pasangan, masak kamu nggak punya pasangan?)

26. "Ora usah sepaneng, mending digawe seneng-seneng."

(Tidak perlu terlalu serius, mending dibuat senang-senang saja)

27. "Mending alon-alon tapi seng penting move on."

(Mending pelan-pelan tapi yang penting bisa move on)

28. "Mergo seng gaene ngekeki cokelat bakal kalah karo seng ngekeki seperangkat alat sholat."

(Karena yang memberi cokelat akan kalah dengan orang yang memberikan seperangkat alat salat)

29. "Ini baru namanya laki! "Ojo ngaku wong lanang tenanan nek durung: mangan, turu, masak, lan ngumbahi dhewe!"

(Ini baru namanya laki-laki, jangan mengaku laki-laki beneran kalau belum bisa tidur, masak, dan mencuci baju sendiri)

30. "Kula ngertos nek rejeki niku mung titipan. Tapi Gusti, mbok nek nitip kathah sekedhik."

(Saya tahu kalau rezeki itu hanya titipan semata. Tapi Tuhan, kalau menitipkan rezeki itu tolong lebih banyak)

Kata-kata bijak bahasa Jawa tentang sahabat. 

<img style=

foto: Instagram/@gawe_kalem

Kamu tidak bisa hidup sendiri ketika menjalani kehidupan ini. Kamu butuh teman untuk bisa berbagi cerita hidup.

31. "Ojo dadi kacang kang lali karo kulite."

(Janganlah jadi orang yang melupakan pengorbanan dan bantuan orang lain)

32. "Dudu sanak, dudu kadang, yen mati melu kalangan."

(Bukan keluarga, bukan saudara, jika meninggal ikut kehilangan)

33. "Ampun mbedakakekn marang lintune."

(Jangan membeda-bedakan sesama, hargai perbedaan)

34. "Guyon ora popo, sing penting ojo jotos-jotosan, yo!"

(Bercanda tidak apa-apa, yang penting jangan hantam-hantaman, ya!)

35. "Ra sah ngaku konco kenthel nek pas awor aku atimu isih grundel."

(Tidak usah mengaku teman kalau ketika bertemu hatimu masih mengganjal)

36. "Teman jadi cinta. Sampek kegowo turu, ngimpi ngusap pipimu. Tansah nyoto keroso konco dadi tresno."

(Teman jadi cinta sampai terbawa tidur, mimpi mengusap pipimu. Seperti kenyataan terasa seperti teman jadi cinta)

37. "Ngaku konco kok gur pengen nunut mulyo. Pas konco ciloko malah lungo."

(Mengaku teman tapi hanya ingin numpang tenar. Ketika teman ada masalah malah pergi)

38. "Kadang lathi iso gawe loroning ati."

(Kadang lidah bisa membuat sakit hati)

39. "Nek ngomong ojo dhuwur-dhuwur. Ngko lambemu kesampluk pesawat."

(Kalau berbicara jangan tinggi-tinggi, nanti mulutmu tersambar pesawat)

40. "Gak usah macak sok polos ndek ngarepku. Lek kenyataane sikapmu koyok asu."

(Tidak perlu pura-pura polos di depanku. Kalau kenyataannya sikapmu seperti anjing)

Kata-kata bijak bahasa Jawa penuh makna. 

<img style=

foto: Istimewa

41. "Manungsa mung ngunduh wohing pakarti."

(Kehidupan manusia baik dan buruk adalah akibat dari perbuatan manusia itu sendiri)

42. "Sak apik-apike wong yen awehi pitulung kanthi cara dedemitan."

(Sebaik-baiknya orang adalah yang memberi pertolongan secara sembunyi-sembunyi)

43. "Urip iku terus mlaku, bebarengan karo wektu, sing bisa gawa lakumu, supaya apik nasibmu."

(Hidup itu terus berjalan, bersamaan dengan waktu, yang bisa membawa tingkah lakumu, biar nasibmu baik)

44. "Sabar iku ingaran mustikaning laku."

(Bertingkah laku dengan mengedepankan kesabaran itu ibaratkan sebuah hal yang sangat indah dalam sebuah kehidupan)

45. "Yen urip mung isine isih nuruti nepsu, sing jenenge mulya mesti soyo angel ketemu."

(Jika hidup masih dipenuhi dengan nafsu untuk bersenang-senang, yang namanya kemuliaan hidup akan semakin sulit ditemukan)

46. "Aja mbedakake marang sak sapadha-pada."

(Hargai perbedaan, jangan membeda-bedakan sesama manusia)

47. "Ngapusi kui hakmu. Kewajibanku mung etok-etok ora ngerti yen mbok apusi."

(Berbohong itu hakmu. Kewajibanku hanya pura-pura tidak tahu kalau kamu berbohong)

48. "Ambeg utomo, andhap asor."

(Selalu menjadi yang utama tapi selalu rendah hati)

49. "Witing tresno jalaran soko kulino. Witing mulyo jalaran wani rekoso."

(Bahwa cinta itu tumbuh lantaran ada kebiasaan, kemakmuran itu timbul karena berani bersusah dahulu)

50. "Mohon, mangesthi, mangastuti, marem."

(Selalu meminta petunjuk Tuhan untuk meyelaraskan antara ucapan dan perbuatan agar dapat berguna bagi sesama)

51. "Sabar iku lire momot kuwat nandhang sakehing coba lan pandhadharaning ngaurip."

(Sabar itu merupakan sebuah kemampuan untuk menahan segala macam godaan dalam hidup)

52. "Gusti paring mergi kangge tyang ingkang purun teng merginipun."

(Tuhan akan memeberikan jalan, bagi mereka yang mengikuti jalan kebenaran)

53. "Eling lan waspada, sadar lan sabar, setiti lan ngabekti, sumeleh tur sareh."

(Ingat dan waspada, sadar dan sabar, hemat dan mengabdi, ikhlas dan tenang)

54. "Yen kabih wis ginaris nyata, aja nganti ana ati sing rumangsa sengsara narima pacoba."

(Jika semua sudah menjadi ketentuan Tuhan, jangan ada lagi hati yang merasa sedih di saat menerima cobaan)

55. "Tansah ajeg mesu budi lan raga nganggo cara ngurangi mangan lan turu."

(Kurangilah makan dan tidur yang berlebih supaya kesehatan badan kita tetap bisa terjaga)

56. "Datan serik lamun ketaman, datan susah lamun kelangan."

(Jangan mudah sakit hati manakala musibah menimpa diri, jangan sedih manakala kehilangan sesuatu)

57. "Dosa sing paling menyedihkan iku dosambat ora duwe duit."

(Dosa yang paling menyedihkan adalah pada mengeluh tidak punya duit)

58. "Ra usah kakean cangkem, sing penting kui buktine."

(Tidak usah banyak mulut, yang penting itu buktinya)

59. "Rino wengi aku tansah kelingan, pengenku kowe tak sayang."

(Siang malam aku selalu teringat, inginku kau kucintai)

60. "Saben dino aku tansah ngalamun, mikir sliramu seng ayu dewe."

(Setiap hari aku selalu melamun memikirkan kamu yang paling cantik sendiri)

61. "Beras kui bakale soko pari, kandas kui asale soko ngapusi."

(Beras itu ada dari padi, putus cinta ada dari sebuah kebohongan)

62. "Niat kerjo, ora golek perkoro. Niat golek rejeki, ora golek rai. Ora balapan, opo maneh ugal-ugalan."

(Niat bekerja bukan untuk nyari perkara. Niat mencari rezeki, bukan hanya cari perhatian belaka. Bukan balapan, apalagi ugal-ugalan)

63. "Seng nandur bakale ngunduh."

(Yang berbuat akan mendapatkan hasilnya)

64. "Alam iki sejatining Guru."

(Alam adalah guru yang sejati)

65. Memayu hayuning pribadi: Memayu hayuning kulawarga, memayu hayuning sesama, memayu hayuning bawana."

(Berbuat baik bagi diri sendiri, keluarga, sesama manusia, makhluk hidup dan seluruh dunia).

66. "Rukun agawe santosa, crah agawe bubrah."

(Hidup rukun pasti akan hidup sentosa, sebaliknya jika selalu bertikai pasti akan bercerai).

67. "Cuplak andheng-andheng, yen ora pernah panggonane bakal disingkirake."

(Orang yang menyebabkan keburukan maka semua kebaikannya akan terhapus).

68. "Ojo kuminter mundak keblinger, ojo cidro mundak ciloko."

(Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah, jangan suka berbuat curang agar tidak celaka)

69. "Ngeluruk tanpa bala, menang tanpa ngasorake, sekti tanpa aji-aji, sugih tanpa bhanda."

(Berjuang tanpa membawa massa, menang tanpa merendahkan, berwibawa tanpa mengandalkan kekuasaan, kaya tanpa didasari harta)

70. "Sepi ing pamrih, rame ing gawe, banter tan mblancangi, dhuwur tan nungkuli."

(Bekerja keras dan bersemangat tanpa pamrih, cepat tanpa harus mendahului, tinggi tanpa harus melebihi)

71. "Wong sabar rejekine jembar, ngalah urip luwih berkah."

(Orang sabar rezekinya luas, mengalah hidup lebih berkah)

72. "Nek lagi nelongso ojo kakean sambat, akeh-akehi dungo ben Gusti percoyo kowe biso."

(Jika sedang susah jangan terlalu banyak mengeluh, perbanyak doa supaya Tugan percaya kamu bisa melewatinya)

73. "Yen mlaku rausah kesusu, alon-alon sing penting kelakon."

(Kalau jalan tidak usah tergesa-gesa, pelan-pelan yang penting sampai tujuan)

74. "Kena iwake aja nganti buthek banyune.”

(Berusahalah mencapai tujuan tanpa menimbulkan kerusakan)

75. "Sabar sareh mesthi bakal pikoleh."

(Pekerjaan yang dilakukan secara tergesa-gesa tidak akan membuahkan hasil)

Kata-kata bijak dengan pepatah Jawa kuno.

<img style=

foto: freepik.com

76. "Sapa sira sapa ingsun."

(Janganlah menggurui, memerintah, serta mencampuri urusan orang lain tanpa izin, apalagi memaksakan kehendak, biarlah masing-masing memiliki prinsip, pandangan, keyakinan serta pemikiran)

77. "Surga manut neroko katut."

(Kehidupan seorang istri ditentukan dari baik-buruknya agama suami)

78. "Aja gumunan, aja getunan, aja kagetan, aja aleman."

(Jangan mudah terheran-heran, jangan mudah menyesal, jangan mudah terkejut-kejut, jangan manja)

79. "Aja kuminter mundak keblinger, aja cidra mundak cilaka."

(Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah, jangan suka berbuat curang agar tidak celaka)

80. "Adhang-adhang tetese embun."

(Berharap sesuatu dengan hasil apa adanya. Seperti berharap pada tetes embun)

81. "Adigang, adigung, adiguna."

(Mengandalkan kekuatan, kekuasaan, dan kepintarannya)

82. "Ana dina, ana upa."

(Tiap perjuangan selalu ada hasil yang nyata)

83. "Becik ketitik, ala ketara."

(Perbuatan baik akan selalu dikenali, dan perbuatan buruk nantinya juga akan diketahui juga)

84. "Gliyak-gliyak tumindak, sareh pakoleh."

(Upaya yang dilakukan perlahan, tapi akhirnya tujuannya akan tercapai)

85. "Ora usah mikir omongane wong liyo, wong liyo ae nek ngomong yo ora mikir."

(Nggak usah mikir omongannya orang lain, orang lain aja kalau ngomong enggak pakai mikir)

86. "Ngundhuh wohing pakerti."

(Apa pun yang kita lakukan akan membuahkan hasil yang sepadan)

87. "Bedo neng lambe bedo neng ati."

(Lain di mulut lain di hati)

88. "Sepi ing pamrih, rame ing gawe."

(Melakukan pekerjaan tanpa pamrih)

89. "Sluman slumun slamet."

(Biarpun kurang hati-hati tapi masih diberi keselamatan)

90. "Dhemit ora ndulit, setan ora doyan."

(Berharap doa dan harapan agar selalu diberi keselamatan, tidak ada suatu halangan dan rintangan)

91. "Milih-milih tebu oleh boleng."

(Terlalu banyak memilih tapi pada akhirnya malah mendapatkan yang tidak baik)

92. "Nabok nyilih tangan."

(Menggambarkan orang yang tidak berani menghadapi musuhnya dan meminta bantuan orang lain diam-diam)

93. "Ngajari bebek nglangi."

(Pekerjaan yang tidak ada manfaatnya)

94. "Obah ngarep kobet mburi."

(Segala tindakan pemimpin selalu jadi anak buahnya)

95. "Pitik trondhol diumbar ing padaringan."

(Orang yang diberi kepercayaan barang berharga, pada akhirnya hanya bisa menghabiskannya)

96. "Sembur-sembur adus, siram-siram bayem."

(Sebuah tujuan yang terlaksana karena mendapat dukungan banyak orang)

97. "Beras wutah arang bali menyang takere."

(Menggambarkan sesuatu yang sudah rusak tidak akan bisa kembali sama seperti semula)

98. "Jagakake endhoge si blorok."

(Berharap pada sesuatu yang belum pasti)

99. "Jalma angkara mati murka."

(Mendapat kesulitan karena kemarahannya sendiri)

100. "Kakehan gludug kurang udan."

(Terlalu banyak bicara namun tidak pernah memberi bukti)

101. "Kebat kliwat, gancang pincang."

(Tindakan yang tergesa-gesa pasti tidak sempurna)

102. "Kendel ngringkel, dhadang ora godak."

(Mengaku berani dan pintar, kenyataannya penakut dan bodoh)

103. "Kumenthus ora pecus."

(Menggambarkan orang yang banyak membual tanpa bukti dan perbuatan yang becus)

Kata-kata bahasa Jawa tentang kehidupan, singkat namun penuh makna.

Kata-kata bijak bahasa Jawa tentang kehidupan © 2023 brilio.net

foto: freepik.com

104. "Urip iku mung mampir ngombe."

(Hidup itu hanya singgah sejenak seperti minum.)

105. "Sing mangan wengi, mring dalu; sing mangan ndalu, mring wengi."

(Siapa yang makan malam, pada lambat laun sampai di dalam; siapa yang makan siang, pada lambat laun sampai di malam.)

106. "Mlaku-mlaku, mudhun-mudhun."

(Berjalanlah terus, sampai akhirnya sampai.)

107. "Sak derengé iku saiki, kurang angel ing njero ati."

(Kadang-kadang, yang paling dekat itu justru yang paling jauh di dalam hati.)

108. "Urip kuwi urup."

(Hidup itu seperti api.)

109. "Ngelmu iku mung mriksa, ora njagak."

(lmu itu hanya menyebar, tidak akan habis.)

110. "Aja dumeh, aja edan, aja ngemis."

(Jangan sombong, jangan bodoh, jangan pinta-minta.)

111. "Nanging yakin manungsa, mriksa kang linuwih."

( Namun manusia sejati, mengutamakan yang lebih tinggi.)

112. "Aja sumput, aja rabis, aja malang, aja kuciwa."

(Jangan bersedih, jangan marah, jangan malang, jangan kecewa.)

113. "Aja gesang, aja gumun, aja ngrasa ambi rika-rakang."

(Jangan benci, jangan dengki, jangan merasa lebih tinggi dari orang lain.)

114. "Urip iki koyo siji roso, mung sethithik kena."

(Hidup ini seperti rasa garam, hanya sedikit cukup.)

115. "Aja gawe setres, aja miwiti sengsara."

(angan membuat masalah, jangan memulai penderitaan.

116. "Urip iku mung mampir ngombe, yen wis tiba waktune, kudu bubar maning."

Artinya: Hidup itu hanya seperti singgah minum, jika sudah tiba waktunya, harus pergi juga.

117. "Isih ana karepku, ora karepku, sing penting kudu dadi wong utama."

(Masih ada harapan atau tidak, yang penting harus menjadi orang baik.)

118. "Isih ana karepku, ora karepku, sing penting kudu dadi wong utama."

(Artinya: Masih ada harapan atau tidak, yang penting harus menjadi orang baik.)

119. "Ojo gumunan marang urip, nanging uripmu sing gumantung marang atimu."

(Jangan mengeluh tentang hidup, tapi hidupmu tergantung pada dirimu sendiri.)

120. "Urip iku kaya kembang, sing penting kudu wangi."

(Hidup itu seperti bunga, yang penting harus harum.)

121. "Kurangna ilmu iku kaya badan tanpa roh."

(Ilmu yang kurang itu seperti tubuh tanpa jiwa.)

122. "Urip mung mrih, ora mung mlebu."

(Hidup hanya sekadar mencari nafkah, bukan sekadar masuk.)

123. "Nanging wen kadung ora gelem, mrih kadung ora gelem."

(Tapi kalau sudah tidak bisa, tidak mampu, bukan tidak mau.)

124. "Kono mrih, kono mlebu, kono bakal ngadep."

(Di mana mencari nafkah, di situ juga harus masuk, di situ juga akan berakhir.)

125. "Ora usah ngucap, kalo pingin sumelang."

(Jangan bicara banyak, jika ingin selamat.)

126. "Ojo diumbar, yen wani ngumbar, ojo diapusi, yen wani ngapusi."

(Jangan memamerkan, jika ingin memamerkan, jangan diabaikan, jika ingin diabaikan.)

 

Kata-kata bijak bahasa Jawa tentang kehidupan, lucu dan bikin ngakak.

Kata-kata bijak bahasa Jawa tentang kehidupan © 2023 brilio.net

foto: freepik.com

127. "Ojo diwarnai, mending diwat-wati."

(Jangan terlalu serius, lebih baik dijadikan bahan tertawaan.)

128. "Sopo wani nyambat keluarga, tak ganti soko ngandang ayam."

(Siapa yang ingin menyambung keluarga, lebih baik memelihara ayam.)

129. "Ora usah mikir mulu, supoyo ora luweh mulu."

(Jangan terlalu banyak berpikir, supaya tidak jadi semakin bingung.)

130. "Mlaku-mlaku nganti rasane mlaku-mlaku kiwari."

( Berjalan-jalan sampai merasa sudah berjalan-jalan, padahal masih di tempat yang sama.)

131. "Ojo nyambat durung bener, mending nyambat mules."

(Jangan menyambat sebelum tahu pasti, lebih baik menyambat yang nyambat ke toilet.)

132. "Sopo wani laku tanpa pikir, pantes dadi wong sukses."

(Siapa yang beraksi tanpa memikirkan, pantas menjadi orang sukses.)

133. "Nglaris ngliris, ngliris ngliris, ngliris ngliris ning ngisor omah."

(Keluar masuk, keluar masuk, keluar masuk dari bawah rumah.)

134. "Ora usah diutangke, ora usah dilanangke, nang omah tak sing liyane."

(Jangan berutang, jangan berutangkan, tinggal di rumah orang lain.)

135. "Sopo wani tuku HP anyar, mending tuku koyo aja."

(Siapa yang ingin membeli HP baru, lebih baik membeli semacamnya saja.)

136. "Ojo ngguyu mulu, sing penting kelakon ngguyu."

(Jangan terus-terusan senyum, yang penting kelakon senyum.)

137. "Sopo wani mlayu saka pekerjaan, tuku sing laris mending tuku sing enak."

(Siapa yang ingin keluar dari pekerjaan, lebih baik mencari yang laris atau enak.)

138. "Sopo wani nawang awakmu, mending nawang panci tak bisa masak."

(Siapa yang ingin menilai dirimu, lebih baik menilai panci yang tidak bisa masak.)

139. "Akeh urip iki mending mangan sing enak."

(Hidup ini lebih baik makan yang enak.)

140. "Ora usah lungo, mending ngguyu aja."

(Jangan pergi, lebih baik tetap tersenyum.)

141. "Akeh akeh cinta, seng penting bayar listrik."

(Banyak cinta-cintaan, yang penting bayar tagihan listrik.)

142. "Sopo wani nelpon, tak ganti soko ngandang preman."

(Siapa yang ingin menelepon, lebih baik mencari preman.)

143. "Ojo setress, koyok ikan kering ngguyu diguyur banyu."

(Jangan stres, seperti ikan asin yang tersenyum ketika diguyur air.)

144. "Sopo wani mangan, mending mangan sing banyak."

(Siapa yang ingin makan, lebih baik makan yang banyak.)

145. "Ndeso ora usah mlayu, koyok biskuit sing ora usah garing."

( Orang desa jangan minder, seperti biskuit yang tidak perlu renyah.)

146. "Ora usah mangan sayuran, mending mangan bakso."

(Jangan makan sayur, lebih baik makan bakso.)

147. "Akeh akeh pikir, mangan mangan ndeleng TV."

(Banyak-banyak berpikir, makan dan menonton TV.)

148. "Sopo wani jalan-jalan, mending nge-Grab aja."

(Siapa yang ingin jalan-jalan, lebih baik menggunakan layanan Grab.)

149. "Ojo migunani, mending ngguyu aja."

(Jangan overthinking, lebih baik terus tersenyum.)

150. "Sopo wani mangan nasi, mending mangan bakso."

(Siapa yang ingin makan nasi, lebih baik makan bakso.)