Sitha Marino baru-baru ini mengungkapkan keinginannya untuk mendapatkan kepastian dalam hubungan mereka setelah lima tahun berpacaran. Ia ingin menikah di usia 27 tahun, dan Bastian Steel pun memberikan tanggapan yang cukup positif terhadap permintaan tersebut.

Menurut Bastian, adalah hal yang wajar bagi Sitha untuk menanyakan keseriusan dalam hubungan mereka. Ini menunjukkan bahwa keduanya ingin lebih fokus dan serius dalam menjalani hubungan yang telah terjalin selama ini.

"Ya namanya perempuan bolehlah me-request soal keseriusan, soalnya kalau dibilang lama, sudah lima tahun. Sudah cukup lumayan kalau pendekatan," ungkap Bastian Steel saat ditemui di Senayan, Jakarta.

Dia juga menambahkan bahwa saat ia menanyakan keseriusan kepada Sitha, tidak ada tekanan yang diberikan. Sitha justru memberikan respons yang santai.

'Ya enggak apa-apa Beb, aku cuma minta saja, setahun lagi ya, dua tahun lagi ya," ucapnya. 

Bastian juga menegaskan bahwa ia tidak merasa terbebani dengan ultimatum yang diberikan Sitha. Ia menganggap Sitha sebagai pribadi yang komunikatif, sehingga mereka bisa mendiskusikan kelanjutan hubungan dengan baik.

"Enggaklah, santai saja. Untungnya Sitha tipe yang bisa diajak komunikasi. Jadi aku bilang 'Oke beb, aku coba terima permintaan kamu, tapi efeknya kamu tahu kan bakal gini gini gini,'" tambahnya.

Bastian menyadari bahwa keputusan untuk melangkah ke jenjang pernikahan tidak bisa diambil secara terburu-buru. Ia berharap agar hubungan mereka berjalan baik dan berdoa agar mereka bisa mencapai pernikahan yang diimpikan.

"Sitha sendiri tahu dan kita enggak boleh ambil step yang terlalu cepat yang akhirnya justru malah ke kita juga, yang bikin enggak works, enggak sukses, yah doain aja, karena Bastian mau serius juga habis ini," jelasnya.

Bastian menekankan bahwa penting untuk tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan besar seperti pernikahan. Ia ingin memastikan bahwa kedewasaan dalam hubungan mereka terjaga.

"Kalau menikah itu jangan sampai gagal, itu sih intinya efek yang bisa Bastian bilang, kalau memaksakan untuk menikah itu hati kita belum dewasa satu sama lain buat hubungan itu ngapain gitu dipaksain buru-buru. Lebih ke pendewasaan dalam hubungan," tutupnya.