Brilio.net - Nama Inara Rusli kembali menjadi perhatian publik setelah muncul sebuah laporan yang diajukan oleh Wardatina Mawa, istri dari Insanul Fahmi. Dalam laporan tersebut, Inara dituduh terlibat dalam tindakan perzinahan. Informasi ini dengan cepat menyebar dan menimbulkan banyak pertanyaan mengenai apa yang sebenarnya terjadi.

Polda Metro Jaya melalui Kabid Humas, Kombes Pol. Budi Hermanto, memberikan penjelasan resmi terkait laporan tersebut. Ia menegaskan bahwa laporan mengenai dugaan perzinahan memang telah masuk dan tengah berada dalam proses awal penanganan oleh pihak berwenang.

"Oke. Ya, membenarkan bahwa Polda Metro Jaya telah menerima laporan terkait dugaan perzinahan. Nah, ini diterima di hari Sabtu, 22 November sekira pukul 16 sore," ujar Kombes Pol. Budi Hermanto dalam keterangannya di Polres Jakarta Selatan, Senin (24/11).

Salah satu hal yang kemudian ditanyakan media adalah soal barang bukti yang dibawa oleh pelapor. Namun, kepolisian belum bisa memberikan gambaran apa pun terkait bukti tersebut. Barang bukti baru sekadar ditunjukkan kepada penyidik dan belum diserahkan secara resmi sehingga belum dapat dibahas lebih jauh.

"Kan belum diserahkan. Makanya nanti pada saat proses pemeriksaan," ucapnya saat menjawab pertanyaan, seperti dilansir dari Kapanlagi, Selasa (25/11). 

Identitas terlapor pun menjadi sorotan. Media ingin memastikan apakah inisial yang tercantum dalam laporan benar merujuk pada Inara Rusli. Kepolisian, tanpa melakukan pengaburan, menegaskan bahwa inisial tersebut memang sesuai dengan nama yang selama ini dikenal publik.

"Iya, dengan inisial IR," tegas Kombes Pol. Budi Hermanto saat dikonfirmasi lebih jauh.

Ia juga menyampaikan bahwa laporan ini menggunakan dasar hukum pasal perzinahan yang tercantum dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. "Iya, itu perzinahan di dalam Undang-Undang Pasal 284 KUHP," jelasnya mengenai pasal yang diterapkan kepada terlapor.

Sementara itu, jadwal pemanggilan terhadap Inara Rusli maupun pihak terkait lainnya belum ditetapkan. Laporan polisi baru diterima sehingga penyidik masih membutuhkan waktu untuk melengkapi administrasi dan menyusun alur pemeriksaan berikutnya. “LP baru diterima hari ini, ya. Butuh waktu ya,” tutup Budi Hermanto.