Pintar atur desain agar area masak kian luas, 7 cara Nadine Chandrawinata menata dapur di rumah Bali

Brilio.net - Dapur merupakan salah satu ruang vital dalam hunian, kerap menjadi lokasi berkumpul yang hangat di tengah aktivitas sehari-hari. Ruang masak yang luas dan nyaman menjadi impian banyak penghuni rumah, terutama bagi pecinta kegiatan memasak. Salah satu contoh inspiratif datang dari dapur milik Nadine Chandrawinata di Bali, yang mencerminkan harmoni antara fungsionalitas, kenyamanan, dan estetika.

Ruang dapur tersebut dirancang dengan konsep terbuka yang menghadirkan kesan lapang dan menyatu dengan suasana sekitar. Tata letak yang efisien menjadikan setiap sudut dapat dimanfaatkan secara optimal tanpa mengorbankan keindahan visual. Desain ini mendukung aktivitas memasak yang lebih menyenangkan, sekaligus memperkuat nuansa santai dan natural khas Bali.

Warna-warna netral mendominasi palet interior, menciptakan kesan bersih, tenang, dan modern. Pemilihan warna ini turut membantu memperluas tampilan ruang secara visual, membuat dapur terasa lebih lega dan terbuka. Peralatan masak berteknologi terkini juga melengkapi dapur ini, mendukung kemudahan dalam menyiapkan berbagai hidangan.

Di balik fungsinya sebagai ruang memasak, dapur ini juga menghadirkan nilai estetika melalui elemen-elemen dekoratif yang dirancang secara personal. Sentuhan khas yang dimasukkan ke dalam detail interior memperkuat karakter ruang, menjadikan dapur tak hanya sebagai tempat kerja, tetapi juga sebagai refleksi gaya hidup dan nilai-nilai yang dijunjung pemiliknya.

Daripada penasaran, berikut brilio.net himpun potret dapur Nadine Chandrawinata dan Dimas Anggara dari berbagai sumber pada Minggu (8/6).

1. Dapur dirancang dengan konsep terbuka yang membuat area masak terasa lebih luas.

2. Penggunaan warna-warna netral memberikan kesan bersih dan modern.

3. Dapur dilengkapi dengan peralatan modern yang memudahkan aktivitas memasak.

4. Penataan yang cerdas memaksimalkan penggunaan ruang tanpa mengorbankan estetika.

5. Pencahayaan alami yang optimal menambah kenyamanan dan kehangatan di dapur.

6. Tersedia ruang penyimpanan yang efisien untuk menjaga dapur tetap terorganisir.

7. Elemen dekoratif menambah keindahan dan mencerminkan kepribadian pemilik.

8. Desain yang mengedepankan nuansa alami menciptakan suasana yang menenangkan.

9. Kombinasi fungsi dan estetika menjadikan dapur ini tempat yang ideal untuk berkreasi.

5 FAQ seputar dapur konsep terbuka.

1. Apa kelebihan utama dari dapur konsep terbuka dibanding dapur tertutup?

Dapur konsep terbuka menawarkan integrasi langsung dengan ruang keluarga atau ruang makan, menciptakan kesan luas dan meningkatkan interaksi antar penghuni rumah. Selain itu, pencahayaan alami dapat dimaksimalkan karena tidak terhalang oleh sekat, sehingga membuat area dapur terasa lebih terang dan segar.

2. Bagaimana cara mengatasi bau masakan di dapur terbuka yang menyatu dengan ruang lainnya?

Gunakan cooker hood atau penghisap asap berkualitas tinggi dengan daya serap maksimal. Ventilasi silang yang baik, seperti jendela besar atau skylight yang dapat dibuka, juga sangat membantu mengalirkan udara dan mengurangi bau masakan yang menyebar ke ruang sekitarnya.

3. Apakah dapur terbuka cocok untuk rumah di iklim tropis seperti Indonesia?

Cocok, selama desainnya mempertimbangkan sirkulasi udara dan pencahayaan yang memadai. Material tahan panas dan lembap, seperti keramik, batu alam, atau kayu yang telah melalui proses pengeringan, disarankan agar dapur tetap awet dan nyaman digunakan dalam cuaca yang lembap dan panas.

4. Bagaimana menjaga kerapian dapur terbuka yang selalu terlihat dari ruang tamu atau ruang keluarga?

Gunakan sistem penyimpanan tersembunyi, seperti laci tertutup, rak built-in, dan kabinet dengan pintu. Pilih perabot dapur yang minimalis dan multifungsi agar tidak menciptakan kesan berantakan. Penempatan barang sebaiknya mengikuti zona aktivitas agar mudah diakses dan tetap rapi.

5. Apa saja tantangan yang perlu diperhatikan saat membangun dapur terbuka di rumah kecil?

Tantangan utama adalah keterbatasan ruang dan potensi gangguan visual. Untuk mengatasi hal ini, perlu perencanaan layout yang efisien dan pemilihan furnitur yang tidak memakan banyak tempat. Elemen visual seperti warna senada, pencahayaan fokus, dan transisi lantai yang halus dapat membantu menciptakan harmoni antara dapur dan area lainnya.