Brilio.net - Aktor senior Eeng Saptahadi meninggal dunia pada Mei 2023 di Rumah Sakit Primaya, Bekasi, Jawa Barat. Pada usia 65 tahun, sosok aktor ini masih aktif berkarya hingga menjelang akhir hayat.

Kabar duka disampaikan oleh pengamat film Yan Widjaya melalui sebuah unggahan di media sosial. Dalam pernyataan tersebut disebutkan bahwa Eeng Saptahadi wafat setelah menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Berdasarkan informasi yang beredar, almarhum sempat terpapar Covid-19 yang berdampak serius pada kondisi kesehatannya.

"RIP Eeng Saptahadi (Indramayu 15/2/1958 - Bekasi 21/5/2023) aktor watak dari IKJ. Wafat krn terpapar Covid di RS Primaya, Bekasi, Minggu malam," tulis Yan Widjaya melalui akun Twitternya.

Semasa hidup, pria yang lahir dengan nama Muhammad Jueri Saptahadi ini memang masih eksis di dunia hiburan sejak debut di tahun 1983. Eeng telah membintangi belasan film dan puluhan sinetron. Selain menjadi ART hingga sopir, Eeng langganan peran antagonis dalam beberapa sinetron yang dibintanginya.

Berikut brilio.net rangkum dari berbagai sumber pada Kamis (5/6), potret lawas Eeng Saptahadi saat akting.

1. Hingga akhir hayat, Eeng Saptahadi masih terus berkarya. Begini potret lawas Eeng kala membintangi sinetron Kulihat Cinta di Matanya tahun 1985 silam. Kala itu, ia beradu akting dengan Meriam Bellina.

potret lawas eeng saptahadi © berbagai sumber

foto: YouTube/KAYLA TV CHANNEL

2. Berperan sebagai Denny, suami dari Ayu Azhari, akting Eeng Saptahadi sukses mencuri perhatian. Di film berjudul Ojek, Eeng tampak gagah dengan kumis tebal.

potret lawas eeng saptahadi © berbagai sumber

foto: YouTube/ARVAN MARQUEZ EZTIAND

3. Perannya pun cukup ikonik kala membintangi film Omong Besar bersama Deddy Mizwar. Berperan sebagai pedagang kaki lima, penampilannya tampak berbeda tanpa kumis.

potret lawas eeng saptahadi © berbagai sumber

foto: YouTube/FLIK TV

4. Di tahun 90-an, Eeng Saptahadi kembali memerankan film Takkan Lari Jodoh Dikejar. Berperan sebagai Hendra, rambutnya tampak klimis dengan belah samping.

potret lawas eeng saptahadi © berbagai sumber

foto: YouTube/Syahrina Channel

5. Nggak banyak yang menyangka, jika Eeng sempat berperan di fim yang hits pada zamannya, Joshua Oh Joshua. Identik dengan perannya yang antagonis, aktingnya sukses bikin emosi penonton.

potret lawas eeng saptahadi © berbagai sumber

foto: Instagram/@wd.weenda

6. Sementara itu, potretnya tampak sangar dengan tato di lengan kala membintangi film Kipas-Kipas Cari Angin pada tahun 1989 silam.

potret lawas eeng saptahadi © berbagai sumber

foto: YouTube/MVP Hits

7. Jangan salah, pemilik nama asli Muhammad Jueri Saptahadi juga sempat membintangi Boneka Indiana dengan Lydia Kandou. Aktingnya benar-benar menawan dalam film lawas tersebut.

potret lawas eeng saptahadi © berbagai sumber

foto: YouTube/ MVP Classic Video

8. Meski menjadi pemeran pendukung, namun Eeng mampu membuktikan jika aktingnya tak kalah dengan bintang utamanya. Seperti kala ia memerankan tokoh ayah Ridho di sinetron Kawin Gantung

potret lawas eeng saptahadi © berbagai sumber

foto: YouTube/MVP Hits

9. Peran Eeng di sinetron Anakku Bukan Anakku sebagai Bayu bikin penonton geregetan. Di sinetron tersebut, ia berperan sebagai karakter antagonis yang menukarkan sang anak dengan bayi lain.

potret lawas eeng saptahadi © berbagai sumber

foto: YouTube/Full Drama Indonesia 

Kilas balik perjalanan karier Eeng Saptahadi.

Eeng Saptahadi dikenal sebagai aktor kawakan yang telah malang melintang di dunia seni peran Indonesia selama beberapa dekade. Kariernya dimulai sejak era 1980-an, dengan keterlibatan di berbagai film dan sinetron yang turut membesarkan namanya.

Nama Eeng mulai dikenal luas publik lewat perannya dalam film dan serial televisi yang menonjolkan karakter-karakter kuat, sering kali memerankan sosok antagonis dengan pembawaan yang khas. Kemampuan akting yang konsisten dan ekspresif menjadikan Eeng sebagai langganan peran penting dalam sejumlah judul sinetron populer era 1990-an hingga 2000-an.

Selain aktif di layar kaca, Eeng juga turut terlibat di panggung teater dan produksi film layar lebar. Salah satu kekuatan aktingnya terletak pada pendalaman karakter dan gestur yang meyakinkan, membuat banyak peran yang dibawakan terasa hidup dan berkesan bagi penonton.

Di luar dunia akting, Eeng Saptahadi juga sempat dikenal sebagai pelatih akting dan tokoh yang dihormati di lingkungan seni peran. Pengalaman panjang yang dimiliki menjadi bekal berharga dalam membimbing aktor-aktor muda dalam mengasah kemampuan di dunia hiburan.

Hingga menjelang akhir hayat, Eeng masih aktif tampil dalam berbagai produksi, menandakan dedikasi yang tinggi terhadap dunia seni. Kepergian aktor berpengalaman ini meninggalkan jejak yang dalam di industri perfilman dan pertelevisian nasional.