Baru-baru ini, dunia kuliner Indonesia dihebohkan oleh insiden rendang 200 kg yang hilang dalam acara buka bersama di Palembang, Sumatera Selatan. Acara ini diadakan oleh kreator konten Willie Salim pada Selasa (18/3) di halaman Benteng Kuto Besak (BKB). Tujuan acara ini adalah untuk berbagi makanan dengan masyarakat setempat, menggunakan seekor sapi seharga Rp50 juta yang dimasak dalam wajan besar.

Namun, saat Willie meninggalkan lokasi sejenak, rendang yang sedang dimasak tiba-tiba menghilang. Meski pihak kepolisian telah mengingatkan warga untuk tidak berebut, situasi tersebut tak terhindarkan dan rendang 200 kg pun lenyap dalam sekejap. Kejadian ini memicu berbagai spekulasi di media sosial, termasuk dugaan adanya unsur settingan.

Bobon Santoso, seorang kreator konten kuliner, merespons insiden ini dengan mengungkapkan kejanggalan yang ia temui dalam video tersebut. Ia berpendapat bahwa jika acara ini terorganisir dengan baik, insiden seperti ini tidak akan terjadi.

"Kalau benar-benar terorganisir dengan baik, kejadian seperti ini tidak akan terjadi. Ini dampak kalau niatnya hanya demi konten, bukan dari hati," tulis Bobon.

Bobon juga mengingatkan masyarakat Palembang untuk bersabar menghadapi polemik ini. Chef Arnold Poernomo juga memberikan kritiknya, menekankan bahwa memasak dalam jumlah besar bukanlah hal yang mudah.

Ia mempertanyakan bagaimana mungkin 200 kg daging bisa menjadi rendang dalam waktu singkat dan mengingatkan bahwa warga seharusnya tidak dijadikan bahan konten dengan cara seperti ini.

"Masak dalam jumlah besar itu tidak mudah. Harus ada tim yang solid, perencanaan waktu yang matang, hingga sistem pembagian makanan agar tidak terjadi kekacauan," tulisnya.

"Masa percaya 200 kg daging bisa jadi rendang dalam tiga jam? Akhirnya, malah warga yang jadi bahan konten dengan cara seperti ini," kritik Chef Arnold dalam cuitan di akun X miliknya, @ArnoldPoernomo, Sabtu, 22 Maret 2025

Insiden ini semakin menarik perhatian publik ketika Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, juga ikut berkomentar. Ia menilai bahwa insiden ini bukan kesalahan warga Palembang, melainkan bagian dari strategi konten Willie Salim untuk keuntungan pribadi. Herman Deru menyayangkan bahwa warga Palembang seolah-olah disalahkan dalam situasi ini.

Setelah viralnya video tersebut, Willie Salim merasa perlu untuk meminta maaf kepada warga Palembang. Ia mengakui bahwa hilangnya rendang bukanlah kesalahan warga, melainkan akibat dari kurangnya persiapan dari pihaknya. Willie menegaskan bahwa ia senang melihat antusiasme warga dan berharap kejadian ini tidak menimbulkan persepsi negatif terhadap masyarakat Palembang.