Brilio.net - Kasus penipuan kian marak terjadi di era serba digital. Modus yang digunakan pun semakin bervariasi, membuat pelaku lebih lihai dalam melancarkan aksinya.

Pelaku kejahatan tidak memandang latar belakang atau status sosial calon korban. YouTuber Fadil Jaidi bahkan harus mengalami pengalaman pahit ketika ibunya menjadi korban penipuan.

Fadil mengungkapkan bahwa sang ibu, Mama Ida, kehilangan uang dalam jumlah besar akibat ulah oknum tak bertanggung jawab. Kerugian yang dialami pun mencapai ratusan juta rupiah.

Melalui unggahan di akun Instagramnya, Fadil membagikan secara detail kronologi kejadian yang menimpa keluarganya. Berikut telah brilio.net rangkum dari Instagram @fadiljaidi, Selasa (12/8).

1. Kejadian Terjadi Sekitar Seminggu Lalu

Ibunda Fadil Jaidi kena modus penipuan © Instagram

Ibunda Fadil Jaidi kena modus penipuan
© Instagram/@fadiljaidi

Fadil mengungkap bahwa peristiwa penipuan yang menimpa ibunya terjadi belum lama ini. Ia pun menegaskan bahwa cerita ini dibagikan bukan untuk menyesali kejadian, melainkan untuk mengingatkan semua orang agar lebih waspada.

“Ya, ini kena ke mamah. Dan ini terjadi itu sekitar, kalau nggak salah, satu minggu yang lalu. Tapi ini sebenernya aku ceritanya intinya aja, karena gimana udah terjadi juga. Cuman, yang pengen aku kasih tau, buat semuanya ya, hati-hati banget. Sekarang modus penipuan tuh ada aja, bentuknya tuh macem-macem," ujarnya.

2. Pesan dari Teman Bisnis Lama

Ibunda Fadil Jaidi kena modus penipuan © Instagram

Ibunda Fadil Jaidi kena modus penipuan
© Instagram/@fadiljaidi

Ibunda Fadil memiliki teman bisnis lama yang disebut Si A. Mereka sudah lama tidak berkomunikasi, namun tiba-tiba ada pesan masuk dengan nama dan foto Si A yang mengajak kembali bekerja sama. Tanpa curiga, sang ibu mengira benar itu temannya.

"Mamahku punya teman bisnis namanya Si A. Tapi udah lama nih, udah lama nggak berkomunikasi. Tiba-tiba ada yang ngechat mamah ya, itu dengan nama Si A, foto Si A ya, terus ngajakin bisnis lagi. Mamahku mungkin kayak ngehnya langsung kayak, oh ini Si A gitu kali ya," cerita Fadil.

3. Dikenalkan pada Kontak Baru untuk Urusan Invoice

Ibunda Fadil Jaidi kena modus penipuan © Instagram

Ibunda Fadil Jaidi kena modus penipuan
© Instagram/@fadiljaidi

Dalam percakapan, “Si A” menyebut akan ada orang lain yang menghubungi sang ibu untuk mengurus urusan invoice bisnis. Percaya begitu saja, ia pun melanjutkan komunikasi dengan orang yang diberikan oleh “Si A”.

“Nanti ada orang ya yang ngehubungin kamu. Nanti kamu kontak-kontakannya sama dia ya. Nih aku mau ngurusin bagian invoice-nya gini-gini segala macem gitu, kata mamahku. Oh iya, oke-oke gitu. Oke, akhirnya lanjutlah mamah chat-chatan sama orang yang dikasih kontaknya sama Si A ini ya kan,” lanjut Fadil.

4. Desakan untuk Menalangi Pembayaran

Ibunda Fadil Jaidi kena modus penipuan © Instagram

Ibunda Fadil Jaidi kena modus penipuan
© Instagram/@fadiljaidi

Percakapan berlanjut lewat telepon. Sang ibu didesak untuk membeli barang yang disebut sudah dipesan oleh si A. Pelaku mengaku sudah membayar sebagian, namun masih kurang, sehingga korban diminta untuk menalangi sisanya dengan alasan itulah prosedur bisnis mereka.

"Lanjut-lanjut tuh ditelepon-telepon apa segala macem. Terus kayak, kayak didesak. Jadi, mamah tuh kayak langsung percaya gitu dengan mau beli barang ini, tapi harus ditalangin dulu karena si A ini teman bisnis mamah udah masuk duit gitu. Tapi ini masih kurang nih. Jadi mamah tambahin lagi karena biasanya bisnisnya kayak gitu," ungkapnya.

5. Usai Transfer Pelaku Menghilang

Ibunda Fadil Jaidi kena modus penipuan © Instagram

Ibunda Fadil Jaidi kena modus penipuan
© Instagram/@fadiljaidi

Sang ibu akhirnya mentransfer dua kali, pertama dalam jumlah dua digit, lalu yang kedua tiga digit. Setelah itu, pelaku hilang tanpa jejak.

“Yang pertama 2 dijit, terus nambah lagi yang kedua 3 dijit. Dah, abis itu orangnya hilang," pungkas adik Yislam tersebut.

Fadil menutup ceritanya dengan pesan agar semua orang selalu mengedukasi dan menjaga orang tua dari ancaman penipuan. Ia menegaskan pentingnya tidak langsung percaya pada pesan atau telepon yang terkesan mendesak.