Sementara itu, untuk menghadapi semua komentar tersebut, Fuji membutuhkan waktu untuk bisa menerima semua kondisi. Ia pun sempat pergi ke psikolog untuk menceritakan semua yang dialaminya saat itu.

"Pernah ke psikolog dan nangis selama 2 jam lama banget. Di psikolog lebih terbuka uneg-unegnya karena ada orang yang nanyain," jelas Fuji.

Selain mencurahkan semua isi hatinya ke psikolog, Fuji juga lebih nyaman menceritakan permasalahannya kepada teman dekatnya.

"Aku kalau sama teman-teman aku, mulut kaya tiba-tiba ke kunci kalau mau cerita. Kalau sama temen-temen yang baru deket banget baru mau," ujarnya.

Selama ini Fuji dikenal pada publik sebagai perempuan yang ceria dan murah senyum. Walaupun memiliki berbagai permasalahan, tekanan, ataupun kesedihan Fuji tidak ingin memperlihatkan kepada publik.

"Dilihat sama seluruh Indonesia yang buruk-buruknya aku, aku ga mau nunjukin nih. Dan kalau aku nyebarin aku senyum terus, ketawa-tawa yaitu itu pure karena aku emang ceria sih dari dulu," jelas Fuji.

<img style=

foto: Instagram/@fuji_an

 

Fuji menambahkan, ia tidak ingin memperlihatkan kesedihan karena menjaga emosi orang di sekitarnya. Salah satu contoh yang Fuji berikan yaitu saat ia mengunggah ulang foto kebersamaan dengan mendiang sang kakak.

"Aku cuman ngerepost instagram abang ku sama kak Vannes itu kek 'kangen deh' kek gitu doang. Aku ga ngepost nangis-nangis itu ga. Terus tiba-tiba trending di twitter. Aku dibilang jual kesedihan. Dibilang artis jalur musibah. Dibilang artis kayak kematian," jelas Fuji.

Dan yang membuat Fuji emosional yaitu saat ia ditanya mengenai karya yang dimiliki oleh Fuji. Mendapatkan pertanyaan tersebut Fuji menanggapinya dengan bijak.

"Ya sabar kan aku baru di dunia ini. Pertama aku baru. Kedua aku mau usaha. Yang ketiga itu kan Tik Tok bukan tv. Tik Tok kan memang buat tempat seru-seruan. Bukan ajang bakat," jelasnya.