Brilio.net melansir dari Instagram @didietmaulana, Jumat (18/11), sang desainer membagikan sepenggal cerita dari proses pembuatan kebaya Maudy Ayunda. Didiet menamakan karyanya itu sebagai Kebaya Puspa Romansa Maudy.

<img style=

foto: Instagram/@didietmaulana

 

Semua bermula dari Maudy yang mengabarkan lewat pesan, bahwa dirinya ingin dibuatkan kebaya untuk dipakai di acara G20 di Bali. Mengetahui hal itu, Didiet langsung memesan tiket penerbangan ke Bali, untuk mencari kain songket padanan untuk kebayanya nanti.

Selama proses pencarian kain songket, tercetuslah sebuah ide dari Didiet untuk membuat kebaya yang terinspirasi dari sebuah lukisan yang ia suka. Lukisan itu berjudul 'Ni Tjawan' (1938) karya pelukis Belanda, Willem Gerard Hofker.

"Akhirnya keluarlah satu inspirasi, sebuah lukisan yang aku suka karya pelukis Belanda, Willem Gerard Hofker, yang dibuatnya di Denpasar, Bali, tahun 1938 berjudul "Ni Tjawan". Warna-warna songket dan motif bunga dalam lukisan tersebut sungguh menggugah hati," ungkapnya dikutip dari Instagram @didietmaulana, Jumat (18/11).

<img style=

foto: Instagram/@didietmaulana

 

Dalam perjalan mencari kain songket, Didiet dibantu oleh kawannya bernama Bli Iwan. Di sana mereka mencari songket yang pas untuk dipadukan dengan kebaya Bali. Songket itu sudah dirancang oleh Didiet akan memiliki motif bunga, serta tambahan motif kotak-kota khas Bali.

Kebaya Puspa Romansa, memiliki arti keindahan bunga yang penuh romansa. Sang desainer memberik aksen senteng berwarna marun dengan kebaya motif bunga berwarna kuning kunyit.

<img style=

foto: Instagram/@didietmaulana

 

Usai membuat desain rancangan, Didiet pun mengirim kepada Maudy. Tak butuh waktu lama, rancangan tersebut langsung disetujui oleh Maudy. Proses pembuatan kebaya dihabiskan selama 2 minggu.

"Kemudian 2 minggu proses pembuatan kebaya, hingga akhirnya fitting 3 hari sebelum beliau berangkat ke Bali. Semua pas dan Maudy suka. Happy banget," pungkasnya.

<img style=

foto: Instagram/@didietmaulana

 

Penampilan elegan Maudy Ayunda juga ditunjang dengan model rambut yang terinspirasi dari model sanggul perempuan Bali bersuami, atau biasa disebut sebagai Pusung Tagel. Didiet juga menambahkan kain senteng dibagian pinggang sebagai pemanis penampilan.

Cerita di balik kebaya Maudy Ayunda ini mendapat apresiasi dari rekan artis Tanah Air. Mereka bukan hanya memuji kecantikan Maudy, tapi juga kerja keras Didiet sebagai desainer handal.

"Indah sekali ," puji Andien Aisyah.

"The best sih kalo WG Hofker..lukisannya dikit tp dahsyat," kata Dimas Djay.

"Proses yang dahsyat - Perjalanan Kebaya Ni Tjawan yang Luar biasa - Begitulah caranya Maestro bekerja , saudara saudara!" ujar @irmahutabaratofficial.

"Itu songketnya pasti mihil bingiiiittt...keliatan megahnya. ," ucap @ketutsujati.