Brilio.net - Menjadi artis memang sebuah profesi yang diidamkan banyak orang, terutama karena bayaran tinggi yang bisa diraih. Banyak yang bermimpi untuk mengenakan kehidupan glamor seperti yang dimiliki para selebriti, namun di balik itu semua, ada banyak perjuangan yang harus ditempuh.

Meski terlihat menggiurkan, jalan untuk menjadi artis tidak semudah yang dibayangkan. Sebelum mencapai posisi yang kini mereka nikmati, para artis harus melalui perjalanan panjang yang penuh tantangan. Banyak di antara mereka yang memulai dari bawah, bekerja keras untuk bisa meraih kehidupan yang lebih baik.

Salah satu contoh nyata dari perjuangan ini adalah kisah Denny Cagur. Sebelum dikenal sebagai komedian dan presenter sukses, Denny pernah merasakan pahitnya kehidupan. Lahir dalam keluarga sederhana, ia harus bekerja keras demi membantu ekonomi keluarga. Denny pernah menjadi penjual gorengan, menjajakan combro, bakwan, dan kerupuk kulit untuk memenuhi kebutuhan hidup dan membiayai pendidikannya.

Selama dua dekade, Denny Cagur menjalani pekerjaan tersebut dengan penuh semangat. Selain itu, ia juga sempat menjadi pengajar bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Denny dan keluarganya memiliki tekad kuat untuk memastikan bahwa pendidikan adalah jalan keluar untuk merubah nasib, meski harus berpindah kontrakan setiap tahun sesuai dengan kemampuan ekonomi mereka.

Bocah ini dulu penjual gorengan © berbagai sumber

foto: Instagram/@dennycagur

Denny sendiri mengaku bahwa ia sudah mengenal dunia komedi sejak masih duduk di bangku sekolah dasar (SD). Ketika duduk di bangku SMP hingga SMA, artis kelahiran Bandung ini mulai belajar komedi secara serius. Ia belajar dengan menonton video-video dari grup lawak legendaris seperti Ngelaba hingga Bagito.

"Nah mulai-mulainya tuh SMP, SMA gue udah mulai nonton Ngelaba, udah mulai nonton Bagito, mulai tau acara komedi gue liatin terus di sekolah gue praktikin," ucap Denny dikutip dari kanal Youtube Pita Kuning.

Bocah ini dulu penjual gorengan © berbagai sumber

foto: Instagram/@dennycagur

Saat kuliah di Universitas Negeri Jakarta, Denny pun mulai serius menggeluti dunia komedi. Pada 1997, ia kemudian membuat grup lawak Cagur bersama Narji, dan Wendy.

Namun karier grup ini tidak langsung sukses. Mereka sering dibayar hanya dengan nasi kotak dan uang transport yang tak lebih dari Rp 80 ribu. Tapi mereka tak kecewa dan terus berusaha hingga akhirnya menembus program kompetisi lawak di salah satu stasiun televisi swasta.

Inilah yang menjadi nama Cagur dikenal luas oleh publik. Ketika jadwal mereka semakin sibuk, masing-masing anggota juga bersolo karier sebagai komedian. Denny juga mendapat tawaran beragam acara televisi sebagai presenter.

Bocah ini dulu penjual gorengan © berbagai sumber

foto: Instagram/@dennycagur

Kini, komedian 45 tahun ini berhasil memiliki kekayaan berkat usahanya. Rumah mewah lengkap dengan berbagai fasilitas kelas bintang 5 dimilikinya. Rumah mewah di kawasan Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan tersebut konon harganya menyentuh angka 15 miliar Rupiah.

Mulai dari tampak depan, terdapat koridor dengan pilar besar yang menyusuri halamannya. Rumah bergaya Eropa ini juga memiliki lapangan basket privat yang dipasang jaring-jaring.

Tak hanya kolam renang dengan perosotan, Denny juga memiliki arena bermain, kolam ikan yang luas dan juga tempat main billiard. Garasinya dipenuhi dengan kendaraan pribadi, mulai dari mobil hingga beberapa motor yang harganya fantastis.

Bocah ini dulu penjual gorengan © berbagai sumber

foto: YouTube/AH

Tak hanya itu, Denny Cagur juga mengoleksi sejumlah mobil mewah, salah satunya Porsche Cayman yang harganya ditaksir mencapai Rp 2 Miliar. Hal ini terlihat dari vlog Atta Halilintar yang mengunjungi pelawak sukses itu.

"Ini mobil kesayangan, karena ya Porsche ini adalah mobil impian dari dulu," kata Denny Cagur yang mengaku butuh waktu 10 tahun untuk mewujudkan mimpi punya mobil mewah ini.

Meski jalan yang ia lalui tak mudah, namun Denny percaya akan doa dan usahanya. Bahkan ia menganggap bahwa kehidupan masa lalunya itu adalah kenangan manis yang selalu membuat ia rendah hati.