Kepergian aktor laga Sandy Permana meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarganya. Terutama bagi anak-anak almarhum yang kini mengalami trauma mental setelah penangkapan Nanang Gimbal, tersangka penusukan yang menghilangkan sosok ayah mereka.

Ade Andriani, istri Sandy, berbagi cerita mengenai perkembangan kondisi anak-anaknya pasca tragedi ini. Di hari pertama dan kedua setelah kepergian Sandy, anak-anaknya tampak baik-baik saja. Namun, segalanya berubah ketika kabar penangkapan tersangka mulai merebak.

"Trauma mentalnya terganggu, dia teriak-teriak," ungkap Ade saat berbicara dengan wartawan melalui telepon, kemarin.

"Di hari pertama dan kedua itu anak saya masih stabil. Tapi di hari ketiga, saat pelaku sudah ketangkep, anak saya teriak-teriak. Sampai sekarang," tambahnya.

Selain itu, Ade juga mengungkapkan bahwa anak-anaknya kehilangan nafsu makan. Mereka sering berteriak tanpa jelas. "Ya enggak mau makan sama sekali. Teriak-teriak enggak jelas sampai sekarang," jelasnya.

Ade menjelaskan bahwa anak-anaknya mengenal tersangka karena mereka pernah tinggal bersebelahan. Hal ini membuat mereka merasa terguncang mengetahui bahwa tetangga yang mereka kenal tega menghabisi ayah mereka.

"Kenal, itu yang buat dia terguncang. Karena dia tahu," kata Ade, menambahkan betapa sulitnya situasi ini bagi anak-anaknya.

Ade Andriani berharap agar keluarganya diberikan ketabahan dalam menghadapi tragedi ini. Ia juga sangat berharap situasi ini tidak berdampak buruk pada mental anak-anaknya.

"Ya saya berharap saya masih diberi kekuatan kesehatan. Untuk sekarang, karena saya sebagai orang tua tunggal, saya harus mengurus ketiga anak saya. Semoga mental anak-anak saya segera stabil, itu saja sih," tutup Ade dengan penuh harapan.