Brilio.net - Anne Avantie dikenal sebagai perancang busana Indonesia yang terkenal melalui berbagai koleksi kebayanya yang hampir selalu disukai banyak orang. Anne sendiri sudah berkecimpung di dunia mode sejak 1989 sebagai perancang busana.

Sejumlah hasil karya Anne kerap kali dipakai oleh para selebriti Indonesia bahkan hingga digunakan pada ajang Miss Universe. Sayangnya, pandemi Covid-19 memengaruhi berbagai lini bisnis, termasuk dunia fashion.

Selama ini, masyarakat lebih mengenal Anne Avantie sebagai desainer kebaya. Berbagai unggahannya di media sosial, kerap kali menampilkan hasil karya terbaru.

Efek pandemi Covid-19 memaksa para pengusaha untuk memutar otak. Termasuk bagi desainer asal Semarang, Jawa Tengah ini, memberanikan diri terjun ke bisnis lain. Sebab hasil kebayanya menurun sangat drastis, sekitar 70 persen.

"Penurunan sampai 70 persen," kata Anne seperti dikutip brilio.net dari akun Instagram @sekolahpebisnis, Kamis (15/10).

Penjualan kebaya milik Anne Avantie mengalami penurunan yang cukup signifikan. Hingga akhirnya sang desainer ini mencoba banting setir berjualan sambal. Hasil hobi memasaknya begitu diminati, sampai mendapat tawaran menjadi pembawa acara masak di salah satu televisi swasta.

Sebelumnya tak pernah tersirat untuk mencoba terjun ke dunia bisnis kuliner, meski memiliki hobi memasak sejak lama. Karena kondisi tak terduga inilah, Anne mengubah hobinya membuat sambal menjadi lahan bisnis baru.

Selain itu, bisnis ini demi menjaga karyawan-karyawan dari PHK. Sehingga sementara waktu, mengerahkan mereka beralih dulu membantu membuat sambal. Penjualannya cukup meningkat tajam, bisa mencapai ribuan orderan dalam satu hari.

Anne Avantie jualan sambal Berbagai sumber

foto: Instagram/@anneavantieheart

"Sehari bisa 1000 toples yang diproduksi untuk pesanan," ujar Anne.

Selain dari hobi, inovasi membuat sambal 'Dapur Ndeso' ini tercetus setelah Anne bertemu seorang petani. Saat berkunjung ke pegunungan sekitar Semarang, Anne bertemu petani yang mengaku merugi lantaran wabah virus corona.

Ulah para tengkulak memanfaatkan kesempatan di tengah pandemi, membuat Anne tergerak ikut membantu. Terbesitlah ide menjual sambal dari hasil panen petani. Serta belajar soal pengemasan dari YouTube dan putra keduanya.

"Cuma sebatas bantu konsultasi saja, soalnya Ernest nggak doyan sambal," ucap Anne dengan tawa kecil.

Sambal karya Anne Avantie memiliki banyak varian rasa, mulai dari teri-pete, cumi-petai hingga krecek. Tak tanggung-tanggung, harganya berkisar Rp 99 ribu hingga 369 ribu.

Demi memberi keunikan dan branding sebagai ciri khas, Anne membubuhkan tanda tangannya pada kemasan sambal.

"Omsetnya lumayan," ujarnya, tanpa menyebut angka pasti keuntungan yang diperoleh.