Brilio.net - Era 90-an dikenal sebagai masa kejayaan sinetron di layar kaca Indonesia. Beragam judul populer hadir dengan alur cerita yang menarik dan mampu memikat perhatian penonton dari berbagai kalangan. Tak hanya alurnya, karakter yang tampil dalam sinetron-sinetron tersebut juga turut mencuri sorotan, terutama para pemeran dengan karakter kuat.

Kehadiran tokoh antagonis menjadi salah satu unsur yang membuat sinetron semakin seru untuk diikuti. Sosok dengan karakter keras dan penuh intrik ini sering kali berhasil memancing emosi penonton. Meski kerap dipandang negatif di dalam cerita, karakter antagonis justru memegang peran penting sebagai penyeimbang jalannya narasi.

Pemeran tokoh antagonis tidak dipilih secara sembarangan. Diperlukan kemampuan akting yang kuat agar karakter terlihat meyakinkan dan memberikan dampak emosional yang mendalam. Beberapa nama berhasil dikenal luas karena peran-peran antagonis yang begitu ikonik di masanya.

Walau waktu telah berlalu puluhan tahun, pesona aktor dan aktris era 80-an dan 90-an masih tetap terasa hingga kini. Banyak di antaranya yang tetap eksis dan aktif tampil di berbagai produksi sinetron maupun film layar lebar, membuktikan bahwa kualitas akting dan kharisma klasik tak lekang oleh zaman.

Berikut brilio.net rangkum dari berbagai sumber pada Jumat (4/7), potret masa muda aktor antagonis 90-an yang bikin terpana.

1. Miliki pesona yang seolah tak pernah luntur, begini potret Ray Sahetapy di awal kariernya. Banyak warganet yang menganggap Ray semasa muda mirip dengan idol K-Pop, Lucas NCT, lho.

potret masa muda aktor antagonis © berbagai sumber

foto: Instagram/@meluvtoeat

2. Lahir di Amsterdam pada 1943, Rudolf Canesius Soemolang Wowor atau akrab disapa Rudy Wowor punya paras menawan. Bahkan, foto masa mudanya sudah estetik banget.

potret masa muda aktor antagonis © berbagai sumber

foto: Facebook/rudy.wowor.75

3. Potret masa muda Tio Pakusadewo yang mencuri perhatian. Pesonanya tak kalah ganteng dengan anak muda zaman sekarang.

potret masa muda aktor antagonis © berbagai sumber

foto: kapanlagi.com

4. Dikenal dengan citra sangar dan garang, mendiang Torro Margens ini punya paras yang menawan. Dengan kaca mata hitam dan rambut gondrong, bikin potretnya tampak sangar.

potret masa muda aktor antagonis © berbagai sumber

foto: Instagram/@indrajp3

5. Dari dulu hingga kini, penampilan aktor August Melasz nggak banyak berubah. Kumis tebalnya begitu ikonik, ya~

potret masa muda aktor antagonis © berbagai sumber

foto: Instagram/@augustmelaz

6. Nah, kalau ini potret masa muda Pierre Gruno saat menjadi model majalah tahun 1986. Potretnya keren abis nih dengan setelan jas dipadukan kemeja putih dan dasi merah.

potret masa muda aktor antagonis © berbagai sumber

foto: Facebook/Majalah Indonesia

7. Masih eksis di dunia hiburan hingga kini, potret masa muda Adipura yang akrab dengan karakter antagonis ini nggak banyak berubah, ya?

potret masa muda aktor antagonis © berbagai sumber

foto: kapanlagi.com

8. Potret lawas Billy Boedjanger pemain sinetron Panggung Sandiwara. Senyum manis dan paras tampannya bikin hati terpikat.

potret masa muda aktor antagonis © berbagai sumber

foto: Instagram/@uniyutta

9. Sosok langganan peran antagonis yang begitu dikenang yakni Tino Karno. Potret masa mudanya mirip dengan sang adik, Rano Karno.

potret masa muda aktor antagonis © berbagai sumber

foto: Instagram/@indrajp3

Ray Sahetapy meninggal dunia.

Aktor senior Ray Sahetapy meninggal dunia pada Selasa, 1 April 2025, pukul 21.04 WIB di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, dalam usia 68 tahun. Kabar duka ini disampaikan oleh keluarganya melalui media sosial.

Sebelum meninggal, Ray Sahetapy mengalami berbagai masalah kesehatan, termasuk diabetes sejak 2017 dan stroke pada pertengahan 2023. Kondisinya sempat membaik, namun kemudian memburuk akibat komplikasi paru-paru yang menyebabkan sesak napas dan penurunan tekanan darah.

Ray Sahetapy dikenal sebagai salah satu aktor legendaris Indonesia dengan karier yang membentang lebih dari empat dekade. Ia memulai debutnya di dunia perfilman melalui film "Gadis" pada 1989 dan telah dinominasikan sebanyak delapan kali di Festival Film Indonesia.

Jenazah Ray Sahetapy disemayamkan di Rumah Duka Sentosa, RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat. Pemakaman direncanakan setelah kedatangan putranya, Surya Sahetapy, dari Amerika Serikat.

Kepergian Ray Sahetapy meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan dunia perfilman Indonesia.