Bak kakak adik, begini potret kedekatan 6 penyanyi dan ibu sambung

Brilio.net - Menjadi seorang selebriti tentu tidak bisa lepas dari perhatian publik. Sorotan tidak hanya tertuju pada perjalanan karier di dunia hiburan, tetapi juga pada kehidupan pribadi yang dijalani. Salah satu aspek yang kerap mencuri perhatian adalah hubungan para selebriti dengan ibu sambung. Kehangatan yang terjalin antara keduanya berhasil menarik perhatian banyak orang.

Kedekatan tersebut sering kali dibagikan melalui unggahan di media sosial, memperlihatkan momen kebersamaan penuh keakraban. Potret yang tersebar membuktikan bahwa hubungan ibu sambung dan anak tiri tidak selalu dibatasi oleh status. Kekompakan yang terlihat bahkan membuat banyak orang kagum, hingga menyebut hubungan tersebut bak persaudaraan layaknya kakak dan adik.

Namun ada juga selebriti yang menemukan sosok ibu tiri masih muda. Usianya yang tak terpaut jauh, hanya belasan tahun itu membuat kedekatan keduanya seperti kakak dan adik. Berikut potret seleb dengan ibu sambungnya dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Sabtu (4/10).

1. Teuku Rafly, mantan suami Tamara Bleszynski ini menikah dengan wanita lebih muda bernama Nurah Syafirah. Jadi ibu sambung dari Teuku Rassya, usia Nurah hanya terpaut 8 tahun saja dari anak tirinya itu.

foto: Instagram/@teukurassya

2. Fachri Albar memiliki ibu sambung setelah ayahnya Ahmad Albar menikah dengan Dewi Sri Astuti. Ibu tirinya tersebut lahir pada tahun 1984, sehingga umur Dewi lebih muda 3 tahun dari Fachri.

foto: KapanLagi.com

3. Penyanyi Petra Sihombing juga memiliki ibu sambung. Bahkan ibu sambungnya ini juga dari kalangan artis, yakni Feby Febiola. Umur Petra Sihombing dengan Feby juga tidak terlalu jauh. Petra lahir tahun 1992 dan Feby lahir 1978. Artinya, mereka terpaut usia 14 tahun.

foto: Instagram/@frankysihombingz

4. Dul Jaelani juga kerap menunjukkan momen akrabnya bareng ibu sambungnya Mulan Jameela. Bukan hanya akrab dengan Mulan, Dul ternyata juga akrab dengan buah hati Mulan. Ia tampil sebagai kakak yang mengayomi.

foto: Instagram/@duljaelani

5. Ashanty menjadi salah satu contoh yang mampu mengubah stereotip tentang sosok ibu tiri yang selama ini digambarkan jahat dan mengerikan. Penyanyi berusia 41 tahun itu justru hadir sebagai ibu yang penyayang pada anak sambungnya, salah satunya ialah Aurel Hermansyah.

foto: Instagram/@ashanty_ash

6. Pesinetron sekaligus penyanyi Haico van der Veken ternyata memiliki ibu sambung bernama Muti. Memiliki jarak usia yang tidak terlalu jauh, membuat Muti pernah disangka sahabat dekat Haico.

foto: Instagram/@discoangel

Momen Ashanty Wawancara Rhoma Irama Untuk Disertasinya, Main ke Studio Soneta

Ashanty sedang menjalani pendidikan program doktoral di Jurusan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Universitas Airlangga. Fokus utama saat ini adalah menyusun disertasi yang menjadi syarat kelulusan dari jenjang pendidikannya. Disertasi tersebut mengangkat tema tentang strategi adaptasi penyanyi dari generasi Baby Boomers dan Generasi X dalam menghadapi transformasi digital.

Sebagai bagian dari penelitiannya, Ashanty melakukan wawancara mendalam dengan sejumlah penyanyi yang fall into kategori Baby Boomers dan Generasi X. Beberapa nama penyanyi ternama yang sudah menjadi informan meliputi Kris Dayanti, Titi DJ, dan Camelia Malik. Proses wawancara ini menjadi langkah penting untuk menggali insight langsung dari para praktisi musik yang mengalami perubahan zaman secara langsung.

Belum lama ini, Ashanty melanjutkan tahap wawancara dengan sosok yang sangat berpengaruh di dunia dangdut, yakni Rhoma Irama, yang dikenal sebagai Raja Dangdut. Kesempatan ini menjadi momen berharga bagi Ashanty untuk mendapatkan perspektif unik tentang bagaimana Rhoma Irama merespons perubahan di industri musik di era digital.

Wawancara dilakukan di Studio Soneta, tempat populer yang menjadi pusat aktivitas Rhoma Irama dan band Soneta. Lingkungan studio yang akrab memberikan suasana kondusif bagi diskusi panjang yang menggali berbagai aspek perubahan dan adaptasi dalam menjalani karier bermusik.

Disertasi ini tidak hanya menjadi syarat akademik, tetapi juga berperan sebagai dokumentasi penting yang menyajikan kajian tentang perubahan besar dalam dunia musik Indonesia. Tema transformasi digital menjadi semakin relevan dengan perkembangan teknologi dan perubahan perilaku penikmat musik saat ini.

Melalui penelitian ini, kontribusi para penyanyi Baby Boomers dan Generasi X dalam mempertahankan eksistensi mereka di industri musik ditelaah secara mendalam. Hasil penelitian diharapkan bisa memberikan wawasan serta strategi berharga bagi generasi penyanyi pendatang baru dan pelaku industri musik secara umum.

Proses wawancara dengan Rhoma Irama menambah kekayaan data dan informasi yang dikumpulkan oleh Ashanty. Kolaborasi antara dunia akademis dan praktisi musik menegaskan pentingnya pendekatan lintas disiplin dalam memahami dinamika industri musik di tengah arus digitalisasi saat ini.