5 Potret transformasi lokasi syuting Warkop DKI, bikin nostalgia

Brilio.net - Warkop DKI, yang menampilkan trio ikonik Dono, Kasino, dan Indro, sempat menjadi tontonan favorit di era 80-an hingga 90-an. Dengan deretan adegan kocak dan humor khas yang tak lekang oleh waktu, film-film mereka sukses mengundang gelak tawa penonton dari berbagai generasi.

Tak hanya aksi kocak para personelnya, kehadiran para bidadari Warkop DKI, yang diperankan oleh aktris-aktris cantik, juga menjadi daya tarik tersendiri. Kepopuleran mereka begitu luar biasa hingga kisah legendaris ini dihidupkan kembali lewat remake dalam film Warkop DKI Reborn.

Menariknya, meski sudah puluhan tahun berlalu, beberapa lokasi syuting film-film Warkop DKI masih bisa dikunjungi hingga kini. Dari restoran, taman, hingga jalan raya, tempat-tempat ini menyimpan jejak kenangan yang tak terlupakan.

Buat kamu yang ingin bernostalgia, yuk intip potret dulu dan kini lokasi syuting Warkop DKI! Berikut potret dulu dan kini yang dihimpun brilio.net dari kanal YouTube Mr. Harry 01 dan berbagai sumber, Senin (24/1).

1. Lokasi yang kerap digunakan untuk adegan menunggu bus ini sebenarnya berlokasi di taman Wiladatika.

foto: YouTube/Mr. Harry 01

2. Taman ini memang langganan di jadikan tempat syuting. Adegan ketika Indro terjatuh ini juga muncul di sinetron 'Tuyul dan Mbak Yul'.

foto: YouTube/Mr Harry 01; YouTube/Baby and Mommy Chanel

3. Restoran di Warkop DKI berjudul 'Saya Duluan Dong' ini berlokasi Permata Puri Sport Center. Tampak meja dan kursi yang digunakan sudah berbeda.

foto: YouTube/Mr. Harry 01

4. Jalan yang dilalui oleh Dono, Kasino, dan Indro ini ternyata berlokasi di Taman Situ Lembang Menteng. Taman ini muncul di Warkop DKI berjudul 'Pintar Pintar Bodoh'.

foto: YouTube/Mr. Harry 01

5. Jalan yang digunakan syuting ini juga tak banyak berubah.

foto: YouTube/Mr. Harry 01

Kejayaan grup Warkop: Legenda Komedi Indonesia

Warkop, atau yang lebih dikenal sebagai Warkop DKI (Dono, Kasino, Indro), adalah grup lawak legendaris Indonesia yang berjaya sejak era 1970-an hingga 1990-an. Berawal dari siaran radio di Prambors dengan nama Warkop Prambors, trio ini sukses merambah dunia film dan menjadi ikon komedi Tanah Air.

Keunikan Warkop terletak pada gaya komedi mereka yang cerdas, satir, dan mengangkat kehidupan sosial masyarakat. Film-film mereka seperti Mana Tahaaan! (1979), CHIPS (1982), dan Dongkrak Antik (1982) sukses besar di bioskop, bahkan tetap dikenang hingga kini.

Selain humor slapstick, Warkop juga terkenal dengan permainan kata-kata yang khas dan adegan-adegan kocak yang melekat di ingatan penonton. Kejayaan mereka terus berlanjut hingga akhir 1990-an, sebelum kehilangan dua anggotanya, Kasino (1997) dan Dono (2001).

Meskipun tinggal Indro yang masih aktif di dunia hiburan, warisan Warkop tetap hidup di hati penggemar. Film-film mereka masih sering diputar di televisi, dan berbagai adaptasi serta penghormatan terhadap karya mereka terus bermunculan. Warkop DKI bukan sekadar grup lawak, tetapi bagian dari sejarah hiburan Indonesia yang abadi.