Brilio.net - Youtuber Ferdian Paleka tak hanya mendapatkan bullying di dunia maya tapi juga di dalam penjara. Pelariannya sendiri berakhir tanpa perlawanan setelah ditangkap polisi di KM 19 Tol Merak arah Jakarta.

"Rute pelarian dia itu dari Bandung, tidak hari itu juga langsung ke Palembang. Dia ke Bogor dulu, baru ke Merak dan kemudian ke Palembang," kata Erlangga di Mapolrestabes Bandung, Jumat (8/5) seperti dilansir brilio.net dari Liputan6.

Kasus viral ini bermula ketika Ferdian Paleka mengunggah video prank ke transpuan di Bandung. Pranknya berupa pemberian sembako yang ternyata berisi sampah. Sempat kabur dari rumah, Ferdian berhasil memanfaatkan celah PSBB di wilayah Jawa Barat dan keluar menuju Palembang.

Seperti dilansir brilio.net dari Liputan6, Minggu (20/5) sempat viral beredar sebuah video dan di mana Ferdian menjadi tahanan dengan gaya rambut gundul. Tak sendirian, Ferdian ditangkap bersama tiga temannya termasuk M. Aidil, salah satu pelaku dalam video tersebut.

Bagaimana kabar mereka setelah dijebloskan di tahanan? Dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Minggu (10/5).

1. Dibully di tahanan.

Ferdian tong sampah © 2020 brilio.net

foto: Liputan6.com

Kapolrestabes Bandung Komisaris Besar Ulung Sampurna Jaya membenarkan terjadinya perundungan atau bully yang menimpa Ferdian. Ia mengatakan bahwa tahanan lain tak suka dengan YouTuber yang satu ini.

"Kejadian itu terjadi karena tahanan tidak suka terhadap kelompok ini karena memberikan bantuan berisi sampah. Mereka tak suka, sehingga tahanan ini melakukan bully kepada Ferdian cs," kata Ulung.

2. Sempat dipukul tahanan lain.

Ferdian tong sampah © 2020 brilio.net

foto: Liputan6.com

Dalam rekaman video tersebut, Ferdian disuruh melakukan gerakan olahraga dan sempat dipukul salah satu tahanan. Tak hanya itu, Ferdian juga disuruh melakukan aksi masuk tong sampah. Kasus ini menjadi perhatian besar oleh Kapolrestabes Bandung Komisaris Besar Ulung Sampurna Jaya.

"Sudah diamankan dan kita sudah melakukan pemeriksaan terhadap penjaga maupun penjaga tahanan sampai ke atasnya sampai Kasat Tahti-nya kita periksa untuk mempertanggungjawabkan kejadian-kejadian ini," ujarnya.

3. Dipindah ke ruangan lain.

Ferdian tong sampah © 2020 brilio.net

foto: Liputan6.com

Melihat situasi tak kondusif, Ferdian akhirnya ditempatkan di ruangan lain di Polrestabes Bandung. Posisinya sendiri masih di blok yang sama tapi beda sel.

"Kita lakukan pemisahan dulu. Meski situasi aman, tetap kita lakukan pemisahan," tegas Ulung.

4. Asal usul HP perekam.

Ferdian tong sampah © 2020 brilio.net

foto: Liputan6.com

Ponsel yang digunakan untuk merekam kejadian bullying ini kini sudah diamankan oleh polisi. Demi mengamankan kondisi, Polrestabes tidak akan menerima tamu orang atau makanan sementara ini.

"Pada saat pandemi ini di Polrestabes tidak menerima kunjungan kecuali makanan. Mungkin handphone itu diselipkan pada saat pemberian makanan kepada tahanan," Ujar ulung.

"Dengan adanya kejadian seperti ini kita akan melakukan tindakan tidak menerima kunjungan tamu siapa pun juga, termasuk tidak menerima makanan dari luar," tegas Ulung.

5. Kondisi baik-baik saja.

Ferdian tong sampah © 2020 brilio.net

foto: Liputan6.com

Setelah mengalami bullying, kondisi Ferdian baik-baik saja. Dirinya juga sudah menerima pemeriksaan dari pihak kesehatan tahanan.

"Setelah kejadian ini kami langsung lakukan pemeriksaan kepada Ferdian tentang kesehatannya. Alhamdulilah kesehatan tetap sehat. Tidak ada apapun juga," kata Ulung.