5 Fakta konflik Kimberly Ryder dan Edward Akbar, sepakat berdamai terkait dugaan penggelapan mobil

Brilio.net - Konflik rumah tangga antara Kimberly Ryder dan Edward Akbar sempat menjadi perhatian publik. Setelah menikah selama lebih dari lima tahun, keduanya resmi bercerai dan terlibat sejumlah permasalahan lanjutan pascaperpisahan. Mulai dari dugaan kekerasan dalam rumah tangga, sengketa aset, hingga laporan penggelapan mobil ikut membayangi.

Namun, setelah melewati berbagai proses hukum dan mediasi, keduanya akhirnya sepakat untuk menyelesaikan konflik secara damai. Edward memenuhi panggilan kepolisian dan menyerahkan mobil yang menjadi objek laporan. Di sisi lain, Kimberly pun mencabut laporan tersebut sebagai bentuk penyelesaian.

Kini, baik Kimberly maupun Edward memilih untuk menata hidup masing-masing. Meski perjalanan rumah tangga mereka berakhir dengan perceraian, upaya damai ini menjadi langkah penting demi masa depan anak-anak mereka dan menjaga hubungan baik sebagai orang tua.

Berikut brilio.net himpun fakta konflik Kimberly Ryder dan Edward Akbar dari berbagai sumber pada Sabtu (12/7).

1. KDRT hingga ucapan talak tiga.

foto: Instagram/@kimberlyryder

Kimberly Ryder mengungkap bahwa konflik dalam rumah tangganya dengan Edward Akbar sudah terjadi sejak awal pernikahan. Ia menyatakan telah mengalami kekerasan dalam rumah tangga tak lama setelah resmi menjadi istri Edward. Bukan hanya persoalan verbal, kekerasan tersebut juga disertai perusakan barang-barang di rumah.

Ia menjelaskan bahwa saat itu Edward kerap menunjukkan ledakan emosi dalam bentuk fisik, walau tidak langsung ke tubuh, melainkan ke benda di sekitarnya. Bentuk kemarahan itu terlihat dari bagaimana Edward merusak benda-benda seperti ponsel, kamera, hingga laptop.

"Awal-awalnya itu lebih ke merusak barang. Jadi banting-banting barang, merusak HP, laptop, kamera segala macam," kata Kimberly, dikutip brilio.net dari KapanLagi, Sabtu (12/7).

Setelah melalui pertimbangan panjang, Kimberly akhirnya mengajukan gugatan cerai. Ia mengaku keputusan tersebut seperti sudah digariskan Tuhan setelah Edward mengucapkan talak tiga.

"Ini jalan yang harus kau ambil, dan pada akhirnya memang ini benar-benar murni bukan keputusanku. Kayak ada semacam dorongan dari Allah: Ini Aku bikin keputusan buat kamu, kamu sudah enggak bisa balikan lagi sama dia karena ada talak tiga," ungkap Kimberly.

2. Perceraian resmi pada akhir 2024.

foto: Instagram/@kimberlyryder

Proses perceraian Kimberly Ryder dan Edward Akbar diajukan ke Pengadilan Agama Jakarta Pusat. Gugatan itu sudah diajukan sejak beberapa bulan sebelum akhirnya diputuskan resmi bercerai pada 29 November 2024. Selama proses tersebut, mediasi sempat dilakukan, namun tidak membuahkan hasil.

Kimberly menyebut bahwa Edward sempat tidak hadir dalam beberapa kesempatan mediasi. Hal ini menyebabkan proses perceraian berjalan lebih alot. Namun, dia tetap berupaya menyelesaikan semuanya dengan baik, terutama karena menyangkut hak asuh dan akses Edward terhadap anak-anak mereka.

Putusan cerai tersebut juga memuat beberapa syarat dari Kimberly untuk Edward, termasuk mengenai waktu kunjungan ke anak-anak. Edward hanya diperbolehkan bertemu anak-anak di tempat yang telah ditentukan dan tak diperbolehkan membawa mereka jalan-jalan.

3. Laporan penggelapan mobil jadi babak baru.

foto: Instagram/@edward_akbar

Setelah perceraian disahkan, konflik tak berhenti begitu saja. Kimberly melaporkan Edward atas dugaan penggelapan mobil yang masih berada dalam penguasaannya meski keduanya sudah resmi bercerai. Mobil itu semula digunakan bersama saat mereka masih menjadi pasangan suami istri.

Laporan tersebut dilayangkan ke Polres Metro Jakarta Selatan. Menurut kuasa hukum Kimberly, Machi Ahmad, mobil itu merupakan bagian dari aset yang seharusnya dibagi pasca-cerai. Namun, karena belum ada kejelasan, Kimberly akhirnya menempuh jalur hukum.

Pihak kepolisian pun beberapa kali memanggil Edward untuk memberikan klarifikasi. Sayangnya, Edward sempat tidak hadir pada pemanggilan awal. Kondisi ini sempat memicu spekulasi publik bahwa Edward tidak kooperatif terhadap proses hukum.

4. Edward hadir di kepolisian, tegaskan niat damai.

foto: KapanLagi.com/Fikri Alfi Rosyadi

Edward Akbar memenuhi panggilan penyidik Polres Metro Jakarta Selatan pada 11 Juli 2025. Dalam keterangannya, ia menyatakan bahwa tidak pernah ada niat untuk menguasai mobil secara permanen. Menurutnya, mobil tersebut memang masih dijaganya karena belum ada kesepakatan yang jelas sebelumnya.

Edward mengungkap bahwa sejak awal ia beritikad baik untuk menyelesaikan masalah ini secara damai. Ia juga menegaskan bahwa dirinya sudah datang ke kantor polisi pada 26 Juni 2025 dan membawa mobil yang dimaksud.

"Saya juga mau kasih tahu bahwa di sini mau itikadnya damai karena memang tidak ada unsur penggelapan dan saya tidak ingin menguasai kok, selama ini saya tidak menguasai, saya jaga," jelasnya.

Ia menyatakan bahwa dirinya hanya ingin menjaga ketenangan anak-anak dan menyudahi konflik yang terjadi. Edward menegaskan kembali bahwa mobil tersebut tidak pernah dijual dan tidak disalahgunakan.

"Iya mobil yang dilaporkan penggelapan dan itu tidak pernah dijual, tolong yang fair ya temen-temen saya ini pengin damai sudah lama," ucapnya.

5. Sepakat damai dan akhiri konflik.

foto: KapanLagi.com/Fikri Alfi Rosyadi

Setelah berbagai pertemuan dan pembicaraan, akhirnya kedua pihak sepakat berdamai. Kimberly mencabut laporan penggelapan mobil setelah Edward menyerahkan kendaraan tersebut dan menyepakati pembagian properti lainnya. Proses ini sekaligus menjadi penutup dari konflik pasca-perceraian mereka.

Dalam pernyataannya, Edward menegaskan bahwa semua persoalan kini telah selesai. Ia mengaku selama ini menjaga mobil tersebut demi memastikan penyelesaian bisa terjadi secara baik-baik.

"Pokoknya semua berakhir dengan damai, enggak ada penggelapan. Selama ini mobil saya jaga supaya bisa terjadi damai, sisanya step by step. Jadi semuanya, teman-teman media dan para masyarakat, doakan saja semoga semuanya bisa tetap baik dan alhamdulillah untuk hari ini sangat bersyukur bahwa dugaan penggelapan itu memang enggak ada. Buat saya terima kasih buat semua pihak terkait, sorry kalau merepotkan dan semoga sehat selalu dan rezekinya lancar," tutup Edward.

Kimberly juga menyampaikan hal serupa. Ia menyatakan bahwa perdamaian ini bukan hanya soal kendaraan, tetapi juga melibatkan aset rumah tangga seperti rumah di Bali yang juga sudah disepakati pembagiannya.

"Selain dari itu ada juga soal rumah, rumah juga akan diserahkan, dibagi dua," ujarnya.