Brilio.net - Konflik di sekolah merupakan suatu permasalahan yang umum terjadi dan dapat mengganggu proses belajar mengajar. Konflik ini dapat terjadi antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, guru dengan guru, dan bahkan orang tua dengan guru. Konflik di sekolah dapat berupa berbagai situasi yang melibatkan ketegangan atau ketidaksepakatan antara individu atau kelompok di lingkungan sekolah. Perselisihan antara siswa bisa timbul akibat perbedaan pendapat, kepentingan, atau persaingan dalam prestasi akademik, olahraga, atau hal lainnya

Setiap konflik ini tentunya membutuhkan solusi agar tak belarut-larut. Apalagi bila konflik terjadi di lingkungan pendidikan seperti sekolah. Butuh penyelesaian yang melibatkan semua pihak agar konflik segera selesai. Harapannya kamu dapat mengakhiri segala konflik yang ada di sekolah dengan baik.

Lalu apa saja konflik di sekolah yang mungkin terjadi? Brilio.net telah merangkum 10 contoh konflik di sekolah yang harus dibereskan beserta solusi penyelesaiannya, Selasa (25/3).

10 Contoh konflik di sekolah yang harus dibereskan beserta solusi penyelesaiannya.

Tuliskan 10 contoh konflik di sekolah © berbagai sumber

foto: freepik.com

1. Bullying atau perundungan

Contoh konflik di sekolah yang harus segera ditangani secepatnya adalah aksi bullying ataupun perundungan. Sangat sering sekali dijumpai aksi-aksi yang dilakukan antar siswa yang berujung pada perundungan. Awal mulanya mungkin didasari bercandaan saja, namun karena berlebihan, akhirnya candaan berujung pada pertikaian. Contohnya saja seperti ejekan, ancaman, kekerasan fisik, dan pengucilan terhadap siswa lain. Jika terus dibiarkan, dampak bagi korban akan semakin serius.

Adapun solusi dari berjamurnya aksi bullying di sekolah, yakni:

- Penerapan program anti-bullying di sekolah, sekolah dapat mengadakan perkumpulan yang membahas tentang program penindakan bullying.

- Pembinaan dan edukasi bagi siswa yang terlibat. Bagi para siswa yang ketahuan berperilaku buruk maka harus ditindak tegas, agar kedepannya tidak ada kejadian terulang.

- Pendampingan psikologis bagi korban bullying. Bagi korban perundungan harus mendapatkan perlindungan dan pendampingan kesehatan fisik dan mental agar lekas pulih.

- Komunikasi terbuka antara orang tua, guru, dan siswa. Supaya aksi bullying dapat ditekan, diperlukan adanya komunikasi terbuka antar berbagai pihak.

2. Perselisihan antar siswa

Contoh konflik di sekolah yang harus segera ditangani dan dicari solusi penyelesaiannya yaitu konflik yang disebabkan perselihan antar siswa. Konflik antar siswa biasanya disebabkan karena perselisihan diantara keduanya yang dibiarkan terus-menerus. Alhasil banyak dari para siswa yang melakukan aksi kekerasan seperti, perkelahian, pertengkaran, dan perdebatan yang memicu permusuhan. Para guru dan teman sekitar harus saling bersinergi dalam mengusut tuntas perselisihan antar siswa agar hal ini tidak terjadi lagi.

Adapun solusi dari perselisihan antar siswa yaitu:

- Mediasi dan dialog terbuka antara pihak yang berselisih. Langkah paling utama yakni membuka ruang mediasi dan komunikasi diantara keduanya dengan didampingi guru.

- Penerapan konsekuensi yang adil dan edukatif. Bagi siswa yang kedapatan berlaku buruk akan mendapatkan hukuman yang adil dan setimpal.

- Penanaman nilai-nilai toleransi dan kerjasama. Nilai tersebut harus ditumbuhkan sejak dini agar mereka memiliki kesadaran dari belia.

3. Konflik guru dan siswa

Contoh konflik di sekolah yang harus segera dibereskan karena berdampak buruk yaitu konflik guru dan siswa. Konflik tersebut dapat terjadi karena beberapa faktor, contohnya saja kesalahpahaman, miskomunikasi, dan perbedaan pendapat saat di ruang kelas maupun di luar kelas. Jika terus dibiarkan, dikhawatirkan dampaknya akan meluas ke berbagai siswa dan guru di suatu sekolah.

Adapun solusi dari konflik guru dan siswa, yakni:

- Komunikasi yang terbuka dan saling menghormati. Komunikasi adalah senjata utama dalam mengatasi konflik antar keduanya.

- Forum diskusi dan penyelesaian masalah bersama. Sekolah harus menyediakan sesi diskusi dan mediasi untuk mencari solusi penyelesaiannya.

- Penerapan disiplin yang positif dan edukatif. Guru dan siswa terkait harus mendapatkan sanksi yang berlaku sesuai peraturan disiplin sekolah.

4. Persaingan prestasi akademik

Persaingan prestasi akademik adalah salah satu dari sekian banyak contoh konflik yang harus dibereskan. Walaupun pada dasarnya persaingan dalam prestasi adalah hal yang positif, namun jika dalam praktiknya dilakukan dengan cara yang tidak fair, maka hal tersebut dapat menimbulkan persoalan baru antar siswa. Contohnya saja, kecurangan, iri hati, dan rasa tidak puas dengan hasil belajar, mampu mendorong siswa berbuat buruk kepada teman sebayanya.

Adapun solusi dari persaingan prestasi akademik yaitu:

- Menanamkan nilai-nilai sportifitas dan kerja keras. Diperlukan adanya bimbingan agar siswa lebih menghargai hasil kinerja diri sendiri.

- Memberikan penghargaan atas usaha dan bukan hanya hasil. Segala usaha yang telah ditunaikan tidak akan menjadi sia-sia.

- Menekankan pentingnya proses belajar dan bukan hanya nilai. Mindset ini harus ditanamkan pada siswa agar mereka lebih saling menghargai proses.

5. Ketidakadilan dalam penilaian

Penilaian yang tidak adil merupakan salah satu konflik di sekolah yang harus dibereskan, hal itu karena praktik semacam ini memiliki dampak sosial yang buruk antar guru dan siswa. Timbulnya kecemburuan sosial antar siswa membuat kegiatan belajar di sekolah menjadi tidak harmonis. Contohnya saja, seperti dugaan favoritisme, diskriminasi, dan ketidakjelasan kriteria penilaian. Murid A mendapatkan nilai lebih hanya karena faktor penampilan, ketimbang salah satu murid B yang berhasil menjawab soal dengan baik.

Adapun solusi dari ketidakadilan dalam penilaian, yaitu:

- Penerapan sistem penilaian yang transparan dan objektif. Transparansi nilai harus dilakukan agar siswa tidak timbul kecurigaan berlebih.

- Sosialisasi kriteria penilaian yang jelas kepada siswa. Penilaian terhadap siswa harus didasari faktor-faktor yang jelas.

- Pemberian kesempatan untuk klarifikasi dan revisi nilai.

 

(mgg/Zidan Fajri)