Brilio.net - Sholat Idul Adha adalah salah satu ibadah yang memberikan kesempatan kepada umat muslim untuk memperkuat ketakwaan dan iman. Dalam sholat ini, kamu menghadapkan diri kepada Allah SWT dengan khusyuk dan mengucapkan syukur atas nikmat-Nya. Melalui pengorbanan hewan kurban, kamu diingatkan untuk mengendalikan hawa nafsu, meningkatkan kesadaran akan pentingnya ketakwaan, dan memperkuat ikatan spiritual dengan Allah.

Dalam kitab "Al-Fiqh al-Manhaji 'Ala Madzhabil Imam Asy-Syafi'i" yang ditulis oleh Musthafa al-Khin, Musthafa al-Bugha, dan Ali asy-Asyarbaji, dijelaskan tentang hukum dan tata cara pelaksanaan sholat Idul Adha.

Menurut kitab tersebut, khutbah Idul Adha dilakukan setelah melaksanakan sholat Idul Adha yang terdiri dari dua rakaat. Hal ini sejalan dengan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan muslim, yang menyebutkan bahwa Rasulullah, Abu Bakar, dan Umar bin Khattab melaksanakan sholat Idul Adha terlebih dahulu sebelum menyampaikan khutbah.

Dalam khutbah sholat Idul Adha, khatib biasanya menyampaikan nasehat untuk bertaqwa. Nasehat tersebut termasuk dalam upaya menjalankan amanah dengan berbuat baik kepada sesama manusia, serta mengingatkan umat untuk selalu menjaga ketakwaan kepada Allah.

Hukum pelaksanaan khutbah Idul Adha sendiri adalah sunnah. Namun, Rasulullah mengatakan bahwa dalam melaksanakannya, kita harus memperhatikan rukun yang ada. Jika khatib mampu berdiri, maka khutbah dilakukan dengan berdiri. Namun, jika khatib tidak mampu berdiri, maka boleh dilakukan khutbah sambil duduk.

Kitab tersebut memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai tata cara dan rincian pelaksanaan sholat Idul Adha berdasarkan madzhab Imam Asy-Syafi'i. Dalam hal ini, penting bagi umat muslim untuk merujuk kepada sumber-sumber yang dapat dipercaya dan mengikuti tuntunan yang sesuai dengan madzhab yang dianut.

Nah berikut rangkuman khutbah sholat Idul Adha serta tata caranya, yang dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Rabu (28/6).