Mulanya, pasar sore tersebut masih berbentuk sangat sederhana. Chawari mengatakan, awalnya tenda-tenda yang dibangun masih disangga menggunakan bambu dan menggunakan terpal sebagai atapnya. 

Namun, seiring berjalan waktu dan berkembangnya pasar sore ini, panitia dapat mengusahakan mendirikan tenda sendiri. Hal ini termasuk usaha panitia pada tahun 2000 untuk meminta bantuan pada Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta karena adanya semacam tawaran untuk pariwisata provinsi. “Kita mengajukan dana untuk membuat tenda sama membuat meja," ucap Chawari.

Pasar Sore Ramadhan Kauman © 2023 brilio.net

foto: mg/Nabiel Mumtaz

Sekarang ini ada sekitar 50 pedagang yang berjualan di pasar sore Ramadan Kauman. Dalam perkembangannya, pedagang pasar sore ini tidak hanya berasal dari masyarakat Kauman saja. Saat ini, sudah terdapat pedagang dari berbagai tempat di Yogyakarta. "Ada yang dari Ngampilan ada, ada yang dari Imogiri, ada yang dari Gamping, ada juga yang mahasiswa," jelas Chawari

Pasar Sore Ramadan Kauman mendapatkan penerimaan yang baik dari masyarakat sekitar Kauman dan masyarakat Yogyakarta pada umumnya. Hal ini karena, pasar sore ini memberikan dampak yang cukup signifikan pada masyarakat sekitar. 

Pasar sore Ramadan Kauman menjual bermacam makanan dan minuman. Makanan dan minuman yang dijual bervariasi mulai dari makanan tradisional Indonesia sampai makanan khas negara lain seperti nasi Briyani. Selain itu, pasar sore ramadhan kauman juga menjual makanan khas Kauman seperti kicak.

Reporter: mg/Nabiel Mumtaz Zaydane