Brilio.net - Memasuki Jumat pertama di bulan Agustus 2025, umat Islam kembali diseru untuk memperkuat iman dan takwa melalui ibadah yang paling mulia di hari Jumat: Shalat Jumat. Khutbah Jumat bukan hanya sekadar formalitas, namun menjadi momen penting untuk menyampaikan nasihat, pengingat, dan motivasi spiritual kepada jamaah. Oleh karena itu, penting bagi para khatib maupun jamaah untuk memahami materi khutbah yang disampaikan dengan sebaik-baiknya.

Pada tanggal 1 Agustus 2025 ini, tema khutbah Jumat yang relevan dan menggugah hati adalah “Menjaga Keikhlasan dalam Beramal di Tengah Dunia yang Penuh Godaan.” Di zaman serba digital, di mana amal mudah dipamerkan dan niat mudah bergeser, khutbah ini menjadi pengingat penting bahwa amal yang diterima Allah adalah amal yang ikhlas dan sesuai sunnah. Dalam khutbah ini, jamaah diajak untuk merenungi makna keikhlasan sejati dan bagaimana menjaga hati agar tetap bersih dari riya dan ujub.

Dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, Jumat (1/8) berikut materi khutbah Jumat lengkap, singkat, padat, dan penuh hikmah untuk membantu para khatib menyampaikan pesan dengan jelas serta agar jamaah mudah mencerna isinya. Dilengkapi dengan dalil dari Al-Qur’an dan Hadis, serta disusun dengan bahasa yang menyentuh, artikel ini juga cocok digunakan sebagai inspirasi pengingat diri di luar mimbar khutbah.

Materi khutbah Jumat 1 Agustus 2025: Menjaga keikhlasan dalam beramal

Khutbah Jumat 1 Agustus 2025 © 2025 brilio.net

Khutbah Jumat 1 Agustus 2025
© 2025 brilio.net/Reve/AI

Khutbah pertama:

Segala puji hanya milik Allah, Tuhan semesta alam. Kita memuji-Nya, memohon pertolongan dan ampunan kepada-Nya. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang disesatkan oleh Allah, maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk.

Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Dalam kesempatan khutbah yang mulia ini, marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan sebenar-benar takwa. Karena hanya dengan takwa, kita akan selamat di dunia dan akhirat.

Tema khutbah hari ini adalah "Menjaga Keikhlasan dalam Beramal." Ikhlas adalah syarat utama agar amal ibadah diterima di sisi Allah. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Surah Al-Bayyinah ayat 5:

“Wa maa umiruu illa liya’budullaha mukhlisina lahud-din.”
"Dan mereka tidak diperintahkan kecuali untuk menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama..." (QS. Al-Bayyinah: 5)

Ikhlas artinya melakukan segala sesuatu hanya karena Allah, bukan karena ingin dilihat atau dipuji manusia. Sebab Rasulullah ﷺ bersabda:

“Innamal a’maalu binniyyaat.”
"Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Ma'asyiral Muslimin,
Amal yang besar tidak akan bernilai jika niatnya tidak ikhlas. Namun amal yang kecil akan sangat bernilai jika dilakukan hanya mengharap ridha Allah. Mari kita jaga hati kita dari penyakit riya, ujub, dan sum’ah yang dapat merusak pahala amal.

Khutbah kedua:

Hadirin yang dirahmati Allah,
Dalam khutbah kedua ini, marilah kita memperbanyak istighfar dan memohon ampun kepada Allah atas segala kekhilafan dalam niat dan amal. Sesungguhnya manusia adalah tempat salah dan lupa, namun Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Mari kita tanamkan dalam hati bahwa setiap amal baik yang kita lakukan — entah itu sedekah, salat, puasa, membantu sesama — semuanya harus dilandasi dengan niat karena Allah semata. Tanpa keikhlasan, amal-amal itu hanya menjadi debu yang berterbangan di hadapan Allah di hari kiamat.

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Man ‘amila ‘amalan yuraidu bihi ghayrallahi fahuwa syirk.”
"Barang siapa yang beramal dengan maksud selain untuk Allah, maka dia telah melakukan syirik kecil." (HR. Ahmad)

Semoga Allah menjadikan kita hamba-hamba yang senantiasa menjaga niat, membersihkan hati, dan beramal semata-mata karena-Nya.

“Rabbanaa taqabbal minna, innaka Antas-Samii’ul-‘Aliim.”
"Ya Rabb kami, terimalah dari kami (amal ini); sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Baqarah: 127)

Barakallahu lii wa lakum fil Qur’anil ‘Adziim…

Manfaat membahas keikhlasan dalam khutbah Jumat

- Relevan dengan kondisi zaman: Banyak amal kini dilakukan di media sosial. Mengingatkan keikhlasan menjadi sangat penting.

- Menghindari penyakit hati: Seperti riya (ingin dipuji), ujub (bangga diri), dan sum’ah (ingin terkenal).

- Menguatkan spiritualitas jamaah: Materi ini bisa menggugah hati dan memperbaiki niat sebelum beramal.

Tips menyampaikan khutbah dengan hikmah dan efektif

- Gunakan bahasa yang sederhana namun menyentuh.

- Sisipkan kisah sahabat atau ulama yang relevan tentang ikhlas.

- Ajak jamaah merenung, bukan menyalahkan.

- Tutup dengan doa-doa yang menyentuh dan mudah diingat.