Brilio.net - Idul Adha 2025 akan segera tiba, momen suci yang selalu dinanti oleh umat Islam di seluruh dunia. Lebaran Haji ini bukan hanya tentang penyembelihan hewan kurban, tetapi juga tentang keikhlasan, kepasrahan, dan ketaatan total kepada Allah SWT. Sebagai umat Muslim, menyambut Idul Adha dengan doa-doa yang penuh makna adalah bentuk ibadah yang menguatkan hati, menenangkan jiwa, sekaligus menjadi pengingat akan keteladanan Nabi Ibrahim dan Ismail AS.

Banyak orang lupa bahwa momen jelang Idul Adha bukan hanya soal persiapan fisik, seperti membeli hewan kurban atau menata acara keluarga, tetapi juga mempersiapkan batin dengan memperbanyak zikir, takbir, serta doa-doa yang menggugah spiritualitas. Doa menyambut Idul Adha bisa menjadi pembuka keberkahan dan penghapus dosa, jika dilakukan dengan ikhlas dan penuh harap pada ridha-Nya. Apalagi, 10 hari pertama bulan Dzulhijjah—termasuk Idul Adha—merupakan hari-hari terbaik di sisi Allah SWT.

Dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, Senin (26/5), berikut doa menyambut Idul Adha 2025 yang bisa diamalkan sejak awal Dzulhijjah hingga hari tasyrik. Artikel ini juga akan mengulas makna di balik setiap lafal doa, amalan-amalan yang dianjurkan menjelang dan saat Idul Adha, serta hikmah spiritual yang bisa dipetik umat Muslim dari momen agung ini.

Doa menyambut Idul Adha 2025

Doa menyambut Idul Adha 2025 © 2025 brilio.net

Doa menyambut Idul Adha 2025
© 2025 brilio.net/AI/Meta

Berikut adalah salah satu doa menyambut Idul Adha yang dapat diamalkan sejak awal bulan Dzulhijjah hingga hari raya:

- Allahumma aj‘alna min ‘utaqa’ika fi hadzihil ayyamil mubarokah, wataqabbal minna a‘malana, waghfir dzunubana, warzuqna qalban khāsyi‘an wa nafsan muthma’innah.

Artinya:
“Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang Engkau bebaskan (dari neraka) pada hari-hari yang penuh berkah ini, terimalah amal-amal kami, ampunilah dosa-dosa kami, dan anugerahkan kepada kami hati yang khusyuk serta jiwa yang tenang.”

- Ya hayyu ya qoyyum la ilaha illa anta birohmatika astaghitsu fakfini sya’ni kullahu wala takilni ila nafsi thorfata ‘ainin.

Artinya:
“Wahai zat yang hidup dan mengurusi semua makhluk, tidak Tuhan selain Engkau, dengan rahmatMu aku memohon pertolongan, cukupkan padaku semua urusanku dan jangan Engkau pasrahkan diriku kepada kemampuanku sendiri walau sekejap mata.”

- Allahumma shalli ‘alâ Muhammadin wa âlihi, mashâbihil hikmati wa mawâlin ni’amti, wa ma‘âdinil ‘ishmati, wa‘shimnî bihim min kulli sû’in, wa lâ ta’khudznî ‘alâ ghirratin wa lâ ‘ala ghaflatin, wa lâ taj’al ‘awâqiba amri hasratan wa nadâmatan, wardlâ ‘annî, fa-inna maghfirataka lidh-dhâlimîn, wa anâ minadh dhâlimina, allâhumma ighfirl lî mâ lâ yadlurruka, wa a‘thinî ma la yanfa‘uka, fainnaka al-wâsi’ata rahmatuhu, al-badî’ata hikmatuhu, fa a’thinî as-sa‘ata wad da‘ata, wal amna wash shihhata wasy syukra wal mu‘âfata wattaqwâ, wa afrigh ash-shabra wash shidqa ‘alayya, wa ‘alâ auliyâi fîka, wa a‘thinî al-yusra, walâ taj’al ma’ahu al-‘usrâ, wa a’imma bidzâlika ahli wa waladî wa ikhwâni fîka, wa man waladanî minal muslimîna wal muslimâti wal mu’minîna wal mu’minâti.

Artinya:
“Ya Allah limpahkan rahmat takzhim-Mu kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, lampu-lampu hikmah, tuan-tuan nikmat, sumber-sumber penjagaan.

Jagalah aku dari segala keburukan lantaran mereka, janganlah engkau hukum aku atas kelengahan dan kelalaian, janganlah engkau jadikan akhir urusanku suatu kerugian dan penyesalan, ridhoilah aku, sesungguhnya ampunan-Mu untuk orang-orang zalim dan aku termasuk dari mereka.

Ya Allah ampunilah bagiku dosa yang tidak merugikan-Mu, berilah aku anugerah yang tidak memberi manfaat kepada-Mu, sesungguhnya rahmat-Mu luas, hikmah-Mu indah, berilah aku kelapangan, ketenangan, keamanan, kesehatan, syukur, perlindungan (dari segala penyakit) dan ketakwaan.

Tuangkanlah kesabaran dan kejujuran kepadaku, kepada kekasih-kekasihku karena-Mu, berilah aku kemudahan dan janganlah jadikan bersamanya kesulitan, liputilah dengan karunia-karunia tersebut kepada keluargaku, anakku, saudara-saudaraku karena-Mu dan para orang tua yang melahirkanku dari kaum muslimin muslimat, serta kaum mukiminin mukminat."

Makna mendalam di balik doa menyambut Idul Adha

Doa ini mengandung permohonan untuk mendapatkan keberkahan maksimal dari 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, yang disebut oleh Nabi Muhammad SAW sebagai hari-hari terbaik untuk beramal sholeh. Permintaan ampunan, penerimaan amal, dan dikaruniai jiwa tenang merupakan tiga pilar utama yang sangat relevan dalam menghadapi Idul Adha.

Makna "dibebaskan dari neraka" merupakan doa utama yang biasa dibaca pada malam-malam penuh keutamaan seperti Ramadan dan juga Dzulhijjah. Sementara permintaan "hati yang khusyuk" dan "jiwa yang tenang" adalah modal utama untuk menikmati kehidupan yang tenang dan berkualitas secara spiritual.

Amalan menyambut Idul Adha 2025

Selain doa, berikut beberapa amalan yang dianjurkan selama menyambut Idul Adha:

- Berpuasa di 9 Hari Pertama Dzulhijjah, terutama puasa Arafah pada 9 Dzulhijjah, yang bisa menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.

- Bertakbir dan bertahlil, dimulai dari malam Idul Adha hingga hari Tasyrik.

- Memperbanyak sedekah dan amal sholeh, khususnya bagi yang belum mampu berkurban.

- Menjaga silaturahmi dan memperbanyak istighfar.

- Mempersiapkan kurban dengan niat ikhlas karena Allah.

Hikmah dan pesan spiritual Idul Adha

Idul Adha bukan hanya perayaan fisik, melainkan juga momentum refleksi iman. Ia mengajarkan ketundukan pada perintah Allah, semangat berbagi kepada sesama, dan keberanian untuk mengorbankan ego demi kebaikan yang lebih besar. Hikmah dari kisah Nabi Ibrahim dan Ismail menjadi simbol cinta yang murni antara manusia dengan Tuhannya.

Tips membuat momen Idul Adha 2025 lebih bermakna

- Buat jurnal spiritual selama 10 hari Dzulhijjah.

- Libatkan keluarga untuk takbir bersama di rumah.

- Berikan daging kurban secara langsung kepada yang membutuhkan.

- Ajak anak-anak memahami kisah Nabi Ibrahim dengan cara yang menarik dan edukatif.

Keutamaan berkurban Idul Adha dan penjelasannya

Doa menyambut Idul Adha 2025 © 2025 brilio.net

Doa menyambut Idul Adha 2025
© 2025 brilio.net/AI/Meta

Ibadah kurban pada Idul Adha 2025 memiliki keutamaan yang sangat besar, baik dari sisi spiritual maupun sosial. Berikut ini beberapa keutamaan berkurban yang penting untuk diketahui dan diamalkan:

1. Amalan yang paling dicintai Allah SWT

Menurut hadis riwayat At-Tirmidzi, tidak ada amalan yang lebih dicintai Allah pada hari Idul Adha selain mengalirkan darah hewan kurban. Setiap bagian dari hewan kurban akan menjadi saksi di akhirat kelak, dan darahnya telah sampai kepada Allah sebelum tumpah ke tanah. Ini menunjukkan betapa mulianya ibadah kurban di mata Allah.

2. Sarana meraih takwa

Allah SWT hanya menerima kurban dari orang-orang yang bertakwa, sebagaimana disebutkan dalam QS Al-Maidah:27. Berkurban menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan seseorang, menjadikan ibadah ini bukan sekadar ritual, melainkan wujud ketaatan dan ketundukan kepada Allah SWT.

3. Investasi amal kebaikan

Setiap helai rambut atau bulu dari hewan kurban bernilai satu kebaikan, sebagaimana ditegaskan dalam hadis riwayat Ahmad dan Ibn Majah. Pahala berkurban sangat besar dan tak terhitung, sehingga ibadah ini menjadi investasi amal yang terus mengalir pahalanya.

4. Hewan kurban menjadi saksi di Hari Kiamat

Hewan kurban akan datang pada hari kiamat membawa tanduk, bulu, dan kukunya sebagai saksi bagi pemiliknya. Hal ini menandakan bahwa ibadah kurban bukanlah amalan yang sia-sia, melainkan amal yang akan memberikan manfaat di akhirat kelak.

5. Menguatkan dimensi sosial dan kemanusiaan

Idul Adha menjadi momentum untuk menebar kepedulian sosial. Daging kurban yang dibagikan kepada fakir miskin membantu mereka merasakan nikmat rezeki, mempererat rasa kasih sayang, solidaritas antar sesama, dan menjadi sarana pemerataan ekonomi dalam masyarakat.

6. Bentuk penghambaan dan ketakwaan

Berkurban bukan sekadar menyembelih hewan, tetapi merupakan bentuk penghambaan dan ketakwaan kepada Allah SWT serta wujud solidaritas sosial. Ibadah ini mengajarkan umat Muslim untuk rela berkorban demi kebaikan bersama dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

7. Keutamaan memilih jenis hewan kurban

Dalam memilih hewan kurban, ada keutamaan tersendiri. Menurut Syekh Khathib Al-Syarbini, berkurban dengan domba memiliki keutamaan lebih dibandingkan berkurban sapi secara kolektif, karena domba lebih utama dalam mengalirkan darah secara pribadi. Namun, unta, sapi, dan kambing semuanya sah dan memiliki nilai ibadah yang tinggi sesuai kemampuan masing-masing.