Pengertian sila ke-3 dalam Pancasila.

Contoh perilaku sila ketiga di sekolah freepik.com

foto: freepik.com

Sila ke-3 dalam Pancasila adalah Persatuan Indonesia. Sila ini mengandung nilai persatuan Indonesia dalam keberagaman. Artinya, meskipun berbeda-beda dalam hal suku, agama, ras, dan budaya, kita tetap satu sebagai bangsa Indonesia. Selain itu, sila ke-3 menekankan pentingnya kerukunan antar umat beragama dan keyakinan. Artinya, kamu harus saling menghormati, memahami, dan hidup berdampingan dengan damai tanpa ada rasa diskriminasi atau intoleransi terhadap umat beragama lain.

Pada simbol sila ke-3 di gambar burung garuda Pancasila, terdapat pohon beringin. Pohon beringin di sini melambangkan kekuatan, kekokohan, serta berbagai cabang dan ranting yang meluas ke segala arah. Hal ini menggambarkan keberagaman di Indonesia yang kuat dan kokoh, tetapi tetap bersatu dalam satu kesatuan. Pohon beringin juga dikenal sebagai pohon yang memiliki akar yang dalam dan kuat, sehingga melambangkan keberanian dan keteguhan hati dalam menjaga persatuan Indonesia dalam keberagaman.

Melalui sila ke-3 dalam Pancasila, kamu diajarkan untuk menghargai perbedaan dan menjaga persatuan dalam keberagaman. Nilai tersebut memberikan dasar yang kuat bagi bangsa Indonesia untuk hidup berdampingan dengan damai dan rukun, meskipun kita memiliki latar belakang dan kepercayaan yang berbeda-beda.


Contoh perilaku yang menggambarkan sila ke-3 di sekolah.

Contoh perilaku sila ketiga di sekolah freepik.com

foto: freepik.com

1. Gotong royong.

Di sekolah, kamu dapat menunjukkan sikap gotong royong dengan membantu teman-teman yang sedang kesulitan. Baik itu dalam pelajaran atau kegiatan lainnya, di dalam ataupun luar sekolah. Misalnya, membantu membersihkan kelas bersama-sama setelah selesai pelajaran. Contoh lainnya adalah membantu temanmu yang mengalami kesulitan sepulang sekolah karena ban sepedanya bocor.

2. Toleransi.

Toleransi adalah sikap penghormatan, penghargaan terhadap perbedaan. Kamu bisa menunjukkan toleransi dengan menghormati perbedaan antar teman-teman di sekolah, baik itu dalam hal agama, budaya, atau kebiasaan. Misalnya, menghargai perbedaan dalam cara beribadah atau merayakan hari raya. Atau menghormati keputusan temanmu yang cenderung idealis.

3. Kerjasama.

Dalam mengerjakan tugas atau proyek di sekolah misalnya, kamu dapat menunjukkan sikap persatuan dengan bekerjasama secara baik dan harmonis bersama teman-teman. Berbagi ide, pendapat, dan tanggung jawab adalah contoh konkret dari sila ke-3. Kamu tak perlu ragu untuk menyampaikan idemu, dan teman-temanmu juga berhak menyampaikan idenya.

4. Menjaga persatuan.

Kamu dapat membantu menjaga persatuan di sekolah dengan tidak mempermasalahkan perbedaan latar belakang, suku, atau agama. Menjalin hubungan yang baik dengan semua orang di sekolah, tanpa memandang perbedaan, adalah contoh perilaku yang menggambarkan sila ke-3 di sekolah.

5. Menghargai keberagaman.

Di sekolah, kamu bisa menunjukkan penghargaan terhadap keberagaman dengan menerima dan menghargai semua teman sekelas kita. Menyambut dengan ramah, berteman dengan semua orang, tanpa memandang perbedaan, adalah bentuk konkret dari sikap persatuan Indonesia.

Manfaat pengamalan sila ke-3 di sekolah.

Contoh perilaku sila ketiga di sekolah freepik.com

foto: freepik.com

1. Menciptakan keharmonisan.

Dengan mengamalkan sila ke-3, sekolah menjadi tempat yang harmonis dan damai. Sikap persatuan mengurangi konflik antar siswa dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.

2. Memperkuat solidaritas.

Pengamalan Persatuan Indonesia membantu memperkuat solidaritas di antara siswa, guru, dan staff sekolah. Semua orang bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan pendidikan yang sama.

3. Membentuk karakter kebangsaan.

Melalui pengamalan sila ke-3, siswa belajar untuk menghargai perbedaan dan merasa bangga menjadi bagian dari Indonesia yang beragam. Hal ini membantu membentuk karakter kebangsaan yang kuat di kalangan siswa.

4. Mengurangi diskriminasi.

Sikap persatuan mengajarkan siswa untuk tidak memandang perbedaan seperti suku, agama, atau budaya sebagai sesuatu yang membedakan, melainkan sebagai kekayaan yang harus dihargai. Hal ini membantu mengurangi diskriminasi di sekolah.

5. Mendorong kerjasama.

Dengan mengamalkan sila ke-3, siswa belajar untuk bekerja sama secara baik dan harmonis dalam setiap kegiatan di sekolah. Mereka belajar untuk menghormati pendapat orang lain dan menjunjung tinggi semangat kerja sama dalam mencapai tujuan bersama.