Brilio.net - Dalam sepanjang sejarah Indonesia di masa penjajahan dahulu, pastinya kamu pernah mendengar sosok pejuang tangguh nasional bernama "Tan Malaka". Beliau merupakan pahlawan nasional yang memiliki otak yang sangat jenius dan mampu memberikan kontribusi baik pikiran dan tenaganya bagi kemerdekaan bangsa tercinta ini. Beragam bukti perjuangan yang berhasil ia torehkan, terangkum semuanya dalam suatu karya buku berjudul "Madilog". Didalamnya kamu dapat menyerap berbagai inspirasi, motivasi, dan pesan yang berkaitan dengan kehidupan.

Quotes Tan Malaka sangat ikonik disebabkan karena perkataan beliau memiliki ciri khas tersendiri, dan juga memiliki pesan kuat demi bangsa, negara, agama, hingga dunia. Kamu bisa menjadikan quotes Tan Malaka sebagai reminder kehidupan saat ini, agar diri mu tetap tegar menjalani setiap kesulitan yang menghadang. Jika kamu tertarik untuk melihat lebih dalam mengenai quotes Tan Malaka, kamu bisa menyimaknya di bawah ini.

Tidak perlu berlama-lama lagi, yuk simak artikel ini hingga habis. Berikut 65 quotes Tan Malaka paling ikonik, cocok jadi reminder kehidupan. Seperti dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Jumat (19/4).

Quotes Tan Malaka paling ikonik, bikin semangat kembali berkobar.

Quotes Tan Malaka paling ikonik © berbagai sumber

foto: merdeka.com

1. "Ingatlah! Bahwa dari dalam kubur, suara saya akan lebih keras daripada dari atas bumi."

2. "Manusia mengeluarkan tenaga yang sama untuk mendapatkan hasil yang sama juga."

3. "Seperti seekor semut hanyut bergantung pada sepotong rumput yang diayun-ayunkan gelombang"

4. "Marx mendefinisikan negara yaitu “Negara itu adalah hasil dari pernyataan perjuangan kelas yang tidak bisa diperdamaikan."

5. "Tidak, tak ada sesuatu program revolusioner yang berarti, jika tak ada pergerakan revolusioner."

6. "Yang tajam balik bertimbal, kalau tak ujung pangkal mengena."

7. "Bila kaum muda yang telah belajar di sekolah dan menganggap dirinya terlalu tinggi dan pintar untuk melebur dengan masyarakat yang bekerja dengan cangkul dan hanya memiliki cita-cita yang sederhana, maka lebih baik pendidikan itu tidak diberikan sama sekali."

8. "Jika kita dalam perjuangan revolusioner tidak mengambil inisiatif duluan, maka lawan mendapatkan keuntungan menguasai kemauan dan perbuatan kita sehingga kita dipaksa dalam keadaan pasif melumpuhkan."

9. "Presiden Soekarno sambil menunjuk, berkata kepada saya lebih kurang seperti berikut: “Kalau saya tiada berdaya lagi, maka kelak pimpinan revolusi akan saya serahkan kepada saudara”."

10. "Satu kelas atas satu bangsa yang tidak mampu melemparkan peraturan-peraturan kolot serta perbudakan dengan perantaraan revolusi, niscaya musnah atau ditakdirkan menjadi budak buat selama-lamanya."

11. "Seseorang yang ingin menjadi murid Barat atau manusia, hendaklah ingin merdeka dengan memakai senjata Barat yang rasional. Apabila sudah dapat barulah dapat ia menciptakan satu pergaulan hidup yang baru dan rasional.."

12. "Jika sekiranya pulau Jawa mempunyai borjuasi nasional yang revolusioner dan Diponegoro dalam perjuangannya melawan Mataram dan Kompeni pastilah ia akan berdiri di sisi borjuasi itu."

13. "Dengan jalan revolusi dan perang kemerdekaan nasional itu yang dapat dimasukkan ke dalam revolusi sosial! maka sekalian negeri besar-besar yang modern, tidak ada kecualinya, dapat melepaskan diri dari kungkungan kelas dan penjajahan."

14. "Seorang Marxis yang mau mendapatkan sesuatu kesimpulan (conclusion) untuk dijadikan obor dalam menentukan sikap dan tindakan di Indonesia sekarang, haruslah mempertimbangkan kesimpulan itu atas bahan berpikir (promises) yang diperoleh di Indonesia sekarang juga.Sekurang-kurangnya masyarakat, kita sudah mengeluarkan orang yang lebih dari seorang Darwin, Newton, Marx dan Lenin, barulah kamu boleh bangga.."

Quotes Tan Malaka paling ikonik, auto semangat 45!

Quotes Tan Malaka paling ikonik © berbagai sumber

foto: liputan6.com

15. "Dalam soal revolusi nasional, apakah bangsa yang terjajah yang berjuang untuk membela kemerdekaannya itu sesungguhnya menjadi bangsa yang merdeka dalam segala lapangan hidupnya terhadap bangsa lain, atau kembali dijajah dengan cara lama atau cara baru."

16. "Satu dua diantara berbagai ukuran yang biasanya kita pakai terhadap seseorang yang terjun ke depan masyarakat sebagai pemimpin ialah, apakah pertama sekali ia dapat melihat ke depan, dan kedua apakah di cukup mempunyai watak konsekuen untuk memegang pandangannya ke depan itu."

17. "Dengan jalan revolusi dan perang kemerdekaan nasional itu yang dapat dimasukkan ke dalam revolusi sosial! maka sekalian negeri besar-besar yang modern, tidak ada kecualinya, dapat melepaskan diri dari kungkungan kelas dan penjajahan."

18. "Beritahukanlah kepada kami, bagaimana perhubungan ekonomi antara kedua bangsa dan kelas itu! Kami akan dapat pula membentuk bingkai politik antara kedua bangsa atau kedua golongan itu."

19. "Marx mendefinisikan negara yaitu “Negara itu adalah hasil dari pernyataan perjuangan kelas yang tidak bisa diperdamaikan."

20. "Sedangkan sebetulnya cara mendapatkan hasil itulah yang lebih penting daripada hasil sendiri."

21. "Janganlah menjatuhkan diri ke dalam kesesatan dengan mengira, bahwa kebudayaan Timur yang dulu atau sekarang lebih tinggi dari kebudayaan Barat sekarang. Ini boleh kamu katakan, bilamana kamu sudah melebihi pengetahuan, kecakapan dan cara berpikir orang Barat."

22. "Kelahiran suatu pikiran sering menyamai kelahiran seorang anak. Ia didahului dengan penderitaan-penderitaan pembawaan kelahirannya."

23. "Revolusi adalah yang disebabkan oleh pergaulan hidup, satu hakikat tertentu dari perbuatan-perbuatan masyarakat."

24. "Selama orang percaya bahwa kemerdekaan bisa tercapai dengan jalan putch atau anarkisme, hanyalah impian seorang yang sedang demam."

25. "Jika kita mau mengumpulkan dan memusatkan tenaga-tenaga revolusioner di Indonesia dengan jalan massa aksi yang tersusun untuk memantapkan kemerdekaan nasional, tentulah kita mesti mempunyai satu partai yang revolusioner."

26. "Tetapi, jika pemerintah Indonesia kembali dipegang oleh kaki tangan seorang kapitalis asing walaupun bangsa Indonesia itu sendiri, dan 100% perusahaan modern berada ditangan kapitalis asing, seperti di zaman “Hindia Belanda” maka Revolusi Nasional itu berarti membatalkan Proklamasi dan kemerdekaan Nasional dan mengembalikan kapitalisme dan imperialisme internasional."

27. "Revolutioner sejati adalah mereka yang menempatkan kepentingan rakyat di atas segalanya."

28. "Seorang yang pernah pengarang buku di Amerika meramalkan, bahwa kalau satu negara seperti Amerika ingin menguasai samudera dan dunia, dia mesti rebut Indonesia lebih dahulu untuk sendi kekuasaan."

29. "Bahwa para pekerjalah, yang menduduki lantai ekonomi perekonomian Indonesia."

 

(Magang/Zidan Fajri)