Jenis-jenis kata imbuhan sufiks.

Contoh kata imbuhan sufiks freepik.com

foto: freepik.com

1. Sufiks (-i)

Sufiks jenis (-1) biasanya digunakan untuk mengubah suatu makna, jadi kata yang mendapat imbuhan sufiks ( -i) akan mengubah makna menjadi makna perintah atau dari kata sifat jadi kata kerja. Contohnya adalah benahi (benah) , pacari (pacar) , wadahi (wadah).

2. Sufiks (-kan)

Kata dengan menggunakan imbuhan sufiks (-kan) dapat berubah menjadi suatu kata kerja. Kata kerja yang terbentuk akibat mendapat sufiks -kan menyatakan makna perintah. Contohnya adalah ambilkan (ambil), carikan (cari), roboh (robohkan).

3. Sufiks (-kah)

Sufiks jenis (-kah) lebih sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Kata dengan imbuhan sufiks (-kah) ini akan berubah makna menjadi penegasan dalam pertanyaan. Contohnya, benarkah (benar), salahkah (salah), hina (hinakah).

4. Sufiks (-lah)

Hampir sama dengan sufiks (-kan), sufiks jenis (-lah) kuga digunakan untuk menyatakan kata perintah tetapi sufiks ini tidak layak digunakan dalam kalimat atau percakapan formal dan lebih cocok digunakan untuk kalimat atau percakapan non-formal. Contohnya adalah majulah (maju), kejarlah (maju), larilah (lari).

5. Sufiks (-pun)

Kata yang terbentuk dari kata dengan imbuhan sufiks (-pun) maknanya dapat berarti "juga". Sufiks jenis ini biasanya digunakan untuk mempersingkat kata dalam penulisan kalimat. Contohnya meskipun (meski, bagaimanapun (bagaimana), saya (sayapun).

6. Sufiks (-wan, -men, -wati)

Salah satu jenis sufiks ini dipakai sebagai penjelasan jenis kelamin. Sufiks -man, -wan dan -wati digunakan untuk menjelaskan jenis kelamin. Contohnya adalah wartawan (warta), santriwati (santi), kameramen (kamera).

7. Sufiks (-or)

Sufiks jenis (-or) dapat mempunyai makna "orang yang bertindak sebagai". Contohnya adalah narator, moderator, editor.

8. Sufiks (-an)

Penggunaan imbuhan sufiks (-an) dapa mengubah kata menjadi bentuk benda. Berikut ini adalah beberapa arti/makna yang terbentuk akibat sufiks (-an):

a. Sufiks (-an) untuk menyatakan bagian yang dapat diukur. Contohnya ukuran, harian, kiloan.

b. Sufiks (-an) untuk menyatakan bagian hal/ objek tertentu. Contohnya adalah pijakan, tembakan, gambaran

c. Sufiks (-an) untuk menyatakan bagian alat. Contohnya adalah panahan, timbangan, ayunan.

d. Sufiks (-an) untuk menyatakan bagian keseluruhan/ himpunan. Contohnya adalah lautan, daratan, dataran.

e. Sufiks (-an) untuk menyatakan bagian tempat. Contohnya adalah pangkalan, lapangan, jalanan.

f. Sufiks (-an) untuk menyatakan bagian menyerupai. Contohnya adalah orang orangan, mobil-mobilan, anak-anakan.

9. Sufiks (-nya)

Apabila terdapat suatu kata dengan menggunakan sufiks (-nya) pada bagian akhiran yang sering dikenal dengan mengungkapkan keterangan kata ganti orang ketiga tunggal. Imbuhan sufiks -nya ini bisa memberikan makna lain sebagai berikut:

a. Sufiks (-nya) untuk menjelaskan situasi saat dipakai dalam kalimat. Contohnya adalah " Maya harus bangga akan kerja kerasnya".

b. Sufiks (-nya) untuk menjelaskan efek penekanan atau penegasan saat dipakai dalam kalimat. Contohnya adalah "Makan nasinya sekarang".

c. Sufiks (-nya) untuk menjelaskan kata tugas. Contohnya adalah sesungguhnya, sepertinya, seenaknya

10. Sufiks imbuhan asing.

Sufiks juga mempunyai beberapa kata serapan asing yang digunakan pada sebuah kata. Berikut ini ada beberapa imbuhan asing.

a. Sufiks (-al) yang mempunyai makna sifat. Contohnya: Aktual, formal, emosional.

b. Sufiks (-iah) yang bermakna sifat. Contohnya: Alamiah, lahiriah, batiniah.

c. Sufiks (-asi/isasi) yang mempunyai makna proses. Contohnya: Naturalisasi, konfirmasi.

d. Sufiks (-asme) yang mempunyai makna kata benda. Contohnya: Antuasiasme,

e. Sufiks (-er) yang mempunyai makna sifat. Contohnya: Sekunder, primer, tersier.

f. Sufiks (-if) yang mempunyai makna sifat. Contohnya: Sportif, objektif, subjektif.

g. Sufiks (-is) yang mempunyai makna sifat. Contohnya: Praktis, ekonomis.

h. Sufiks (-me) yang mempunyai makna paham/ aliran. Contohnya: Komunisme, nasionalisme, patriotisme.

Konteks penggunaan kata imbuhan sufiks.

Penggunaan imbuhan sufiks juga dapat ditemui dalam berbagai konteks sehari-hari. Contoh kata imbuhan sufiks seperti "-i" dapat digunakan untuk membentuk kata kerja transitif, seperti dalam kata "membaca" atau "menulis." Dalam konteks ini, sufiks "-i" memberikan indikasi bahwa tindakan membaca atau menulis dilakukan pada objek tertentu. Contoh kata imbuhan sufiks ini mencerminkan keberagaman penggunaan sufiks dalam membentuk kata-kata sehari-hari.

Dalam situasi formal, misalnya dalam pembelajaran atau penulisan formal, penggunaan imbuhan sufiks membutuhkan pemahaman yang mendalam terhadap kaidah tata bahasa. Pemilihan sufiks yang tepat untuk mencapai makna atau struktur kata yang diinginkan memerlukan pemahaman mendalam terhadap konsep sufiks.

Contoh kata imbuhan sufiks seperti "-wan" dapat membentuk kata benda yang menunjukkan profesi atau asal-usul, seperti "warta-wan" atau "Ilmu-wan." Dalam konteks formal ini, pemilihan sufiks harus mematuhi norma-norma tata bahasa yang berlaku.

Pentingnya pemahaman kata imbuhan sufiks untuk kemampuan berbahasa.

Penting untuk dicatat bahwa pemahaman tentang konsep imbuhan sufiks juga memainkan peran dalam peningkatan kemampuan berbahasa. Melalui latihan praktis, seperti menyusun kata-kata baru dengan imbuhan sufiks, seseorang dapat memperkaya keterampilan berbahasa mereka dan meningkatkan daya ungkap.

Contoh kata imbuhan sufiks seperti "-kan" pada kata dasar "makan" menghasilkan kata "memakan," yang menunjukkan tindakan makan. Praktik semacam ini membantu pengguna bahasa memahami penggunaan imbuhan sufiks dalam konteks yang lebih luas.