Brilio.net - Setiap orang pasti pernah merasakan sakit kepala atau pusing disertai badan yang lemas. Ketika mengalami kondisi tersebut, biasanya seseorang mengira jika ia mengalami darah rendah. Darah rendah atau juga dikenal sebagai hipotensi, adalah kondisi ketika tekanan darah seseorang turun di bawah batas normal. Batas normal tekanan darah bervariasi tergantung pada usia, jenis kelamin, tingkat aktivitas fisik, dan kesehatan secara umum. Pada orang dewasa, tekanan darah normal adalah kurang dari 120/80 mmHg. 

Ketika tekanan darah turun di bawah angka ini, seseorang dapat mengalami gejala yang tidak nyaman seperti pusing, lemas, dan nyeri kepala. Darah rendah bukanlah penyakit yang serius, tetapi dapat mengganggu kesehatan dan produktivitas seseorang jika tidak diobati dengan benar.

Selain dialami oleh orang dewasa, darah rendah juga bisa menyerang remaja. Ya, remaja dapat terserang darah rendah atau hipotensi. Hipotensi pada remaja dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perubahan hormonal selama masa pubertas hingga kurangnya asupan cairan. 

Jika remaja mengalami gejala darah rendah, sangat penting untuk mencari perawatan medis dan menentukan penyebab yang mendasari hipotensi tersebut. Dengan pengobatan yang tepat dan perubahan gaya hidup yang sehat, hipotensi pada remaja dapat diatasi. 

Namun, sebelum kamu mengira jika kamu menderita darah rendah, kamu harus mengetahui penyebab seseorang mengalami darah rendah dan bagaimana gejalanya. Setelah mengetahuinya, kamu juga harus tahu bagaimana cara pencegahannya. Berikut 11 penyebab darah rendah pada remaja, dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Selasa (14/2).