Contoh program kerja tim pengembang sekolah yang bisa dipelajari siswa.

Contoh program kerja tim pengembang sekolah yang bisa dipelajari siswa © 2023 brilio.net

foto: pexels.com

1. Pelaksanaan penelitian.

Tim pengembang sekolah dapat melakukan penelitian untuk mengidentifikasi masalah atau kebutuhan yang ada di sekolah. Misalnya, mereka dapat melakukan survei tentang kepuasan siswa dan orang tua terhadap layanan pendidikan, atau melakukan penelitian tentang strategi pembelajaran yang efektif. Siswa dapat belajar mengumpulkan data, menganalisis hasil penelitian, dan menyusun rekomendasi berdasarkan temuan.

2. Pembuatan program pelatihan.

Tim pengembang sekolah dapat merancang dan melaksanakan program pelatihan untuk meningkatkan keterampilan guru dan siswa. Misalnya, siswa dapat mengadakan pelatihan mengenai teknologi pendidikan, peningkatan keterampilan komunikasi, atau pengembangan kepemimpinan. Siswa dapat belajar merencanakan dan mengorganisir pelatihan, menyusun materi pembelajaran, dan menjadi fasilitator dalam sesi pelatihan.

3. Pengembangan rencana pembelajaran inovatif.

Tim pengembang sekolah dapat bekerja sama untuk mengembangkan rencana pembelajaran inovatif yang memanfaatkan metode dan teknologi baru. Misalnya, dengan merancang program pembelajaran berbasis proyek, penggunaan media interaktif, atau pengembangan kurikulum yang relevan dengan perkembangan zaman. Siswa dapat terlibat dalam proses merancang dan menguji rencana pembelajaran ini, serta memberikan umpan balik untuk perbaikan.

4. Peningkatan lingkungan sekolah.

Tim pengembang sekolah dapat fokus pada upaya meningkatkan lingkungan fisik dan sosial di sekolah, dengan mengadakan kegiatan perbaikan infrastruktur, penghijauan sekolah, atau program kebersihan dan keindahan lingkungan. Siswa dapat belajar bekerja dalam tim, mengorganisir kegiatan, dan memahami pentingnya menjaga kebersihan dan keindahan sekolah sebagai lingkungan belajar yang baik.

5. Pengembangan program kegiatan ekstrakurikuler.

Tim pengembang sekolah dapat merancang dan mengelola program kegiatan ekstrakurikuler yang bermanfaat bagi siswa. Misalnya, mereka dapat memperkenalkan klub debat, kelompok studi, atau kegiatan olahraga. Siswa dapat belajar merencanakan kegiatan, mempromosikan partisipasi siswa, dan melibatkan diri aktif dalam kegiatan tersebut.

6. Program pelayanan masyarakat.

Tim pengembang sekolah dapat mengembangkan program pelayanan masyarakat yang melibatkan siswa dalam kegiatan sosial dan kontribusi positif kepada masyarakat di sekitar sekolah. Misalnya, dengan mengorganisir kunjungan ke panti jompo, kegiatan pengumpulan donasi bagi yang membutuhkan, atau program bakti sosial lainnya. Siswa dapat belajar tentang pentingnya memberikan dampak positif pada masyarakat, bekerja sama dalam tim, dan mengasah empati dan kepedulian terhadap orang lain.

7. Pembuatan materi edukasi.

Tim pengembang sekolah dapat membuat materi edukasi yang bermanfaat untuk siswa di sekolah. Misalnya, dengan membuat video tutorial, infografis, atau brosur tentang topik tertentu yang relevan dengan pembelajaran. Siswa dapat belajar mengenai penggunaan media dan teknologi dalam pendidikan, menyusun konten yang informatif, dan menyebarkannya kepada siswa lainnya.

8. Pengorganisasian acara sekolah.

Tim pengembang sekolah dapat bertanggung jawab dalam mengorganisir acara-acara sekolah, seperti perayaan ulang tahun sekolah, festival budaya, atau kegiatan amal. Siswa dapat belajar merencanakan dan mengelola acara, berkolaborasi dengan pihak lain, dan mengasah keterampilan komunikasi dan kepemimpinan.

9. Pengumpulan dan analisis data sekolah.

Tim pengembang sekolah dapat melakukan pengumpulan dan analisis data mengenai prestasi siswa, tingkat kehadiran, atau kepuasan siswa dan orang tua terhadap layanan pendidikan. Siswa dapat belajar mengenai pengolahan data, penggunaan alat analisis, dan menyusun laporan yang informatif untuk membantu pengambilan keputusan dalam perbaikan sekolah.

10. Pembuatan program mentoring.

Tim pengembang sekolah dapat merancang program mentoring yang melibatkan siswa senior sebagai mentor bagi siswa junior. Program ini dapat membantu siswa baru dalam beradaptasi, meningkatkan keterampilan akademik, atau memberikan bimbingan pribadi. Siswa dapat belajar menjadi mentor yang baik, memberikan dukungan dan arahan kepada siswa lain, serta membangun hubungan yang positif antar-sesama.

11. Pengembangan program anti-bullying.

Tim pengembang sekolah dapat mengembangkan program anti-bullying yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman, inklusif, dan bebas dari perilaku bullying. Siswa dapat belajar tentang pentingnya menghormati dan mendukung satu sama lain, membangun kesadaran tentang dampak negatif dari bullying, serta merancang kegiatan dan kampanye yang mempromosikan sikap toleransi dan persatuan di sekolah.