Brilio.net - Seiring masuk ke tahun politik di 2019, segala elemen dibaurkan untuk menjadi bahan kampanye pendukung calon presiden dan calon wakil presiden. Tak terkecuali musik. Belakangan ini lagu berjudul 'Jogja Istimewa' milik Marzuki Mohamad dipakai pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk berkampanye.

Dalam video yang viral di media sosial, terlihat sekelompok ibu-ibu menyanyikan lagu yang dipopulerkan oleh Java Hip Hip Foundation tersebut. Mereka menyanyikan penggalan lirik lagu 'Jogja Istimewa' itu sambil mengacungkan dua jari, yang menandakan dukungan untuk pasangan nomor urut 2.

Menanggapi hal tersebut, Marzuki yang dikenal sebagai Kill The DJ selaku pencipta lagu itu pun bereaksi keras. Lewat unggahan Twitter dan Instagram, rapper asal Jogja ini mengatakan bahwa ia tidak pernah memberi izin kepada siapapun menggunakan lagunya untuk kepentingan kampanye.

reaksi keras marzuki mohamad © Instagram & Twitter @killthedj

foto: Instagram/@killthedj


Selain lagunya yang dicomot tanpa izin untuk kepentingan kampanye politik kelompok tertentu, Marzuki juga berang karena lirik lagu tersebut ikut diubah. Sehingga kemudian mengubah nilai dari lagu tersebut. Terlebih video ini terlanjur viral dan banyak persepsi yang salah terhadap dirinya.

"Saya tidak akan pernah memberikan ijin kepada siapa pun lagu Jogja Istimewa tersebut digunakan untuk kampanye pilpres, baik itu pasangan nomer urut 01 maupun 02. Bagi saya, @javahiphop, dan sebagian besar warga Yogyakarta, pasti tahu sejarah dan kebanggaan pada lagu tersebut, itu kenapa saya tidak akan pernah mengganti liriknya untuk tujuan lain, baik komersil apalagi kampanye politik. Meskipun saya pendukung @jokowi saya tidak akan pernah mengkhianati nilai lagu tersebut dengan mengubah liriknya," tulis Marzuki seperti brilio.net kutip pada Selasa (15/1).

reaksi keras marzuki mohamad © Instagram & Twitter @killthedj

foto: Twitter/@killthedj


Tak cuma mengecam orang yang menggunakan, mengubah dan merekam video dari lagunya tersebut, rapper ini juga mengatakan kalau akan membawa masalah ini ke ranah hukum. Jangankan untuk kepentingan kampanye politik, masih menurut pengakuan Marzuki, bahkan untuk kepentingan iklan komersial pun ia tidak akan rela lagunya dijual dan diubah liriknya.

"Terakhir saya berpesan, apapun pilihan Anda, 01, 02, Golput, tolong warisi bangsa ini dengan etika yang benar, menjiplak lagu orang lain jelas tidak beretika dan melanggar hukum, plus, jangan warisi generasi mendatang dengan fitnah dan sampah kebencian. Sekian & terima kasih," tutup Marzuki mengakhiri klarifikasinya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Karena video ini sudah viral dan banyak yang salah persepsi kepada saya, selaku pencipta lagu Jogja Istimewa yang dinyanyikan bersama @javahiphop - maka dengan ini saya perlu melakukan klarifikasi: . Bahwa saya tidak akan pernah memberikan ijin kepada siapa pun lagu Jogja Istimewa tersebut digunakan untuk kampanye pilpres, baik itu pasangan nomer urut 01 maupun 02. Bagi saya, @javahiphop, dan sebagian besar warga Yogyakarta, pasti tahu sejarah dan kebanggaan pada lagu tersebut, itu kenapa saya tidak akan pernah mengganti liriknya untuk tujuan lain, baik komersil apalagi kampanye politik. Meskipun saya pendukung @jokowi saya tidak akan pernah mengkhianati nilai lagu tersebut dengan mengubah liriknya. . Siapa pun Anda yang mengubah lagu tersebut, membuat videonya, dan ikut menyebarkanya, Anda telah melanggar undang-undang dan saya bisa membawanya ke ranah hukum. . Terakhir saya berpesan, apapun pilihan Anda, 01, 02, Golput, tolong warisi bangsa ini dengan etika yang benar, menjiplak lagu orang lain jelas tidak beretika dan melanggar hukum, plus, jangan warisi generasi mendatang dengan fitnah dan sampah kebencian. . Sekian & terima kasih

A post shared by Marzuki Mohamad (@killthedj) on

Kasus pemakaian lagu tanpa izin ini pun mendapat reaksi prihatin dari kalangan musisi, warganet dan tokoh lainnya. Tentunya banyak yang mendukung sikap pelantun lagu 'Ora Minggir Tabrak' yang bereaksi keras soal hak cipta lagu yang disalah gunakan ini.

"Sikat!" ujar penyanyi Anji.

"njenengan (emot jempol)," tulis gitaris Kotak, Cella.

"gua suka banget lagu ini dan gua setuju kalo lagu ini gak seharusnya dipake buat ginian," kata YouTuber Reza Arap.