Tak diajak Prancis di Piala Dunia 2018, Benzema beri bukti Ballon D'or

Tak diajak Prancis di Piala Dunia 2018, Benzema beri bukti Ballon D'or

Brilio.net - Salah satu pemain Prancis yang tidak ikut dalam gegap gempita juara Piala Dunia 2018 adalah Karim Benzema. Pemain ini tidak ada dalam skuad Prancis ketika mereka meraih kesuksesan 4 tahun lalu.

Tak diajak Prancis di Piala Dunia 2018, Benzema beri bukti Ballon D'or

foto: Instagram/karimbenzema

Padahal, Benzema adalah striker Prancis yang cukup tajam. Dibanding Olivier Giroud yang dipanggil saat itu, pemain Real Madrid ini merupakan striker dengan skill, mental, dan daya intelegensi yang cukup mumpuni.

Selain mencetak gol, Benzema juga bisa membuka ruang agar rekannya bisa leluasa menerima umpan. Buktinya, ketika dirinya disandingkan bersama Cristiano Ronaldo, Benzema bisa dibilang mampu melayani penyerang asal Portugal ini dan mampu memberi umpan-umpan cantik agar dikonversi menjadi gol.

Tak diajak Prancis di Piala Dunia 2018, Benzema beri bukti Ballon D'or

foto: Instagram/karimbenzema

Namun, 4 tahun berselang, Benzema terus membuktikan bahwa ia layak menjadi penyerang nomor satu bagi Timnas Prancis. Bersama klubnya Real Madrid, Benzema menorehkan statistik yang membuatnya layak dinobatkan menjadi pemain terbaik sedunia pada tahun 2022 ini.

Ia mengalahkan bomber asal Senegal yakni Sadio Mane, dan gelandang kreatif dari Belgia, Kevin De Bruyne. Namun, bagaimanakah perjalanan Karim Benzema sampai ia bisa meraih gelar tersebut?

Tak diajak Prancis di Piala Dunia 2018, Benzema beri bukti Ballon D'or

foto: Instagram/karimbenzema


Tak diajak Prancis di Piala Dunia 2018, Benzema beri bukti Ballon D'or

Kisahnya dimulai

Kisah Benzema dimulai ketika ia memulai karier juniornya bersama sebuah klub lokal, Bron Terraillon SC di kota Lyon, Prancis pada usia 8 tahun. Di klub itu, ia dipanggil Coco oleh teman-temannya.

Setelah mencetak 2 gol pada sebuah pertandingan kelompok umur di bawah 10 tahun melawan akademi Olympique Lyonnais, klub itu mulai tertarik padanya. Menurut Serge Santa Cruz, presiden Bron Terraillon saat itu, pegawai Lyon telah mengunjunginya untuk merekrut Benzema, dan ditolak Santa Cruz.

Tak diajak Prancis di Piala Dunia 2018, Benzema beri bukti Ballon D'or

foto: Instagram/karimbenzema

Setelah berbicara dengan ayah Benzema, klub itu membiarkan Benzema untuk masa percobaan di Lyon. Sejak saat itu, Benzema resmi berkostum Lyon dan masuk ke akademi klub tersebut pada usia sembilan tahun.

Benzema dengan cepat beradaptasi di klub tersebut. Ia menjadi anak gawang pada laga-laga tim senior Lyon dan berkembang dengan sangat pesat di sekolah, menjadi seorang siswa yang bijaksana dan penuh hormat.

Pada level di bawah 16 tahun, Benzema mencetak 38 gol pada Championnat National de 16 ans, sebuah kompetisi domestik untuk pemain sepak bola yang berusia di bawah 16 tahun.

Benzema akhirnya berhasil promosi ke tim utama Lyon pada musim 2004-05 di usia 17 tahun. Di musim pertamanya, seperti kebanyakan pemain muda lainnya yang baru promosi, Benzema tentu tak jadi pilihan utama.

Apalagi di Lyon saat itu ada nama-nama macam Sylvain Wiltord, Juninho Pernambucano, Michael Essien, Florent Malouda, Eric Abidal. Namun, pemain yang memang bertalenta ini berhasil menjadi pilihan utama di lini serang Lyon sampai musim 2009.

Benzema mulai jadi perbincangan orang banyak. Terutama klub besar di Eropa saat itu. Pada musim 2005-06, Di UCL Lyon berhasil mengungguli Real Madrid. Di pertandingan pertama keduanya di fase grup, Real Madrid dihajar 3-0, Benzema jadi salah satu aktornya.

Pertemuan kedua di Madrid, klub bertabur bintang itu juga ditahan 1-1.

Dari situ, Real Madrid mulai melirik Benzema. Sampai akhirnya pada musim 2009, Benzema dipinang oleh Real Madrid. Awalnya, Benzema mendapat tawaran dari Manchester United dengan nilai yang lebih besar.

Namun, Benzema mengaku ia ingin seperti idolanya yakni Zinedine Zidane. Sehingga ia lebih memilih tawaran Madrid ketimbang MU.

Tak diajak Prancis di Piala Dunia 2018, Benzema beri bukti Ballon D'or

foto: Instagram/karimbenzema

Banyak pihak kala itu menyalahkan pilihan Benzema. Pasalnya, Real Madrid yang saat itu sedang membangun proyek los galacticos jilid dua mendatangkan begitu banyak bintang seperti Ronaldo, Kaka, Mesut Ozil, dan Xabi Alonso. Terlebih, di lini serang Real Madrid masih ada Raul Gonzales, dan juga wonderkid Gonzalo Higuain yang penampilannya masih impresif di musim sebelumnya.

Anggapan itu valid. Benzema selama bertahun-tahun hanya jadi pelengkap Ronaldo. Posisinya yang harusnya Target Man yang dimanjakan dengan berbagai suplai, malah tak kesampaian.

Meski di atas kertas, ia selalu dipasang di tengah, perannya bukanlah seorang Goal getter. tapi justru Benzema kerjanya cuma membuka ruang untuk Ronaldo agar bisa lebih leluasa mencetak gol.

Tak diajak Prancis di Piala Dunia 2018, Benzema beri bukti Ballon D'or

foto: Instagram/karimbenzema

Trio BBC (Bale-Benzema-Ronaldo) yang menjadi sorotan tetaplah Ronaldo. Itu yang membuat Benzema dipandang menurun sampai 2018 yang akhirnya membuat dirinya diabaikan dan tidak diajak ke Rusia bersama Timnas Prancis.

Namun, sejak kepergian CR7 dan Gareth Bale, Benzema akhirnya bisa menunjukkan kapasitasnya sebagai penyerang hebat. Dilansir dari transfermarkt.co.id, pada musim 2021-22, Benzema berhasil mencetak 44 gol dari 46 penampilan di semua kompetisi.

Tak diajak Prancis di Piala Dunia 2018, Benzema beri bukti Ballon D'or

foto: Instagram/karimbenzema

Hal itulah yang membuat Karim Benzema berhasil meraih penghargaan Ballon D'or alias pemain sepak bola terbaik di dunia yang acaranya telah digelar pada Selasa (18/10) lalu.

(brl/tin)