Brilio.net - Atlet balap sepeda asal Polandia, Pawel Poljanski baru saja menyelesaikan etape 16 Tour de France 2017. Namun, bukan catatan klasemen yang membuatnya ramai diperbincangkan. Potret kakinya yang terlihat tak biasa justru yang jadi viral di media sosial.

"Setelah enam belas etape saya pikir kaki saya terlihat sedikit lelah," tulisnya di akun Instagram, di samping foto kakinya yang terlihat terbakar matahari dikutip brilio.net, Jumat (21/7).

kaki atlet balap sepeda abc.net

foto: Instagram/Pawel Poljanski

Pembalap Tim Bora-Hansgrohe itu sekarang berada di peringkat ke-75 setelah finis di urutan ke-66 di etape 16 antara Le Puy-en-Velay dan Romans-sur-Isere.

Tak hanya Poljanski, atlet balap sepeda lainnya juga pernah memamerkan potret efek menjalani Tour de France di media sosial. Pemimpin Tour de France sekarang Chris Froome memamerkan otot-otot kakinya di akun Twitter Tim Sky pada tahun 2014 lalu.

kaki atlet balap sepeda abc.net

Di tahun yang sama, atlet balap sepeda Polandia lainnya, Bartosz Huzarski juga mencuri banyak pernatian netizen. Ia memasang foto kakinya yang penuh urat setelah menjalani etape 18 di Tour de France 2014.

Bahkan, kala itu banyak yang menuduh jika penampakan itu bukti Huzarski memakai doping. Dia terpaksa membalas klaim tersebut, dengan mengatakan kondisi kaki tersebut normal bagi atlet sepeda yang harus mengayuh dalam jarak yang jauh.

kaki atlet balap sepeda abc.net

foto: facebook/Bartosz Huzarski

"Orang menulis dan memikirkan hal yang berbeda, 'itu tidak mungkin', 'itu tidak normal', 'itu tidak sehat', mengacu pada doping, dll. Ini, apa yang kamu lihat dalam gambar ... tidak tidak sehat," bantahnya di akun Facebooknya.

Jadi apa sebenarnya penyebab kaki atlet balap sepeda seperti itu?

Dr Bradley Launikonis dari University of Queensland School of Biomedical Science mengatakan bahwa atlet balap sepeda profesional mengalami dua kali lipat aliran darah ke kaki mereka dibandingkan dengan senam biasa.

"Jumlah darah yang biasanya turun ke kaki kita adalah lima liter per menit, bagi siapa saja yang beristirahat. Bagi atlet amatir, latihan maksimal mereka akan membuat 20 liter per menit yang mengalir melalui otot. Salah satu altet sepeda profesional ini bisa dua kali lipat, sekitar 40 liter per menit. Mereka memiliki volume darah yang sangat besar," terangnya dikutip abc.

"Setelah selesai berolahraga, pembuluh darahnya muncul. Aliran darah ditekan melalui arteri dengan cara yang sangat teratur. Apa yang kita lihat (melalui kulit) adalah pembuluh darah, dan ada banyak tekanan di dalamnya," tambahnya.

Lanjut dia, darah yang banyak didorong ke pembuluh darah di kaki dalam jangka waktu lama itu masih terlihat usai latihan. Namun, hal itu tidak akan terjadi pada pesepeda biasa.

"Ini tidak akan terjadi pada seseorang yang melakukan latihan rekreasi. Ini jelas sesuatu yang hanya akan terjadi pada atlet profesional, seperti orang-orang yang mengikuti pertandingan bersepeda duia," pungkasnya.